Content Management System adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan dan/atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs web.
Apa yang dimaksud dengan Content Management System ?
Content Management System (CMS) [1][2][3] adalah aplikasi komputer yang dapat melakukan pembuatan atau modifikasi konten digital. Dapat digunakan untuk kolaborasi antar developer atau kolaborasi dalam tim kerja untuk membangun pekerjaan lebih efektif dan efisien karena mendukung multiple users. [4]
Content Management System (CMS) memiliki fungsi yang sangat luas, tetapi sebagian Content Management System (CMS) memiliki fungsi sebagai web publishing, editing, format, indexing, search, backup, restore.
Web Content Management System (WCMS) adalah CMS yang digunakan untuk memanajemen suatu website. WCMS merupakan CMS yang paling populer karena setiap website sudah pasti memerlukan manajemen yang baik. WCMS yang populer saat ini : WordPress, Drupal, Joomla!, ExpressionEngine, TextPattern, Radiant CMS, Cushy CMS, SilverStripe, Alfresco, TYPOlight. [5]
Ada 2 tipe Content Management System (CMS) :
- Content Management Application (CMA) adalah tampilan dasar yang mengizinkan pengguna untuk menambahkan, memodifikasi, dan menghapus konten website tanpa terlibat langsung dengan webmaster, bahkan dengan kemampuan terbatas user.
- Content Delivery Application (CDA) digunakan untuk mengumpulkan informasi dan memperbaruhi website.
Digital asset management systems tipe CMS yang digunakan untuk manajemen data - data dan dokumen.
Sejarah
Pada pertengahan 1990, saat developer belajar dan berusaha keras hanya untuk menampilkan halaman HTML dengan baik dan benar. Mereka berusaha untuk membuat situs e-commerce dengan menggunakan Perl, Cold Fusion atau bahasa lainnya. Pada akhir 1990, bahasa yang lebih baik dalam pembuatan website muncul, yaitu PHP dan developer memulai untuk membuat dan mengembangkan suatu hal yang mungkin berguna untuk pengolah web dalam mengedit dan mengembangkan kontennya tanpa perlu melakuan programming. Lalu developer membuat content management systems (CMS). Aplikasi ini memungkinkan seseorang membuat situs sekaligus memanajemen situsnya sendiri tanpa perlu skill programming. Pada awal tahun 2000 developer mencoba untuk membuat open source CMS, dan open source CMS baru muncul di tahun 2004.
Fitur
Content Management Systems menawarkan beberapa fitur diantaranya :
- SEO-friendly URLs, penamaan url yang simple dan dapat dibaca
- Integrated and online help
- Modularity and extensibility
- User and group functionality
- Templating support, untuk mengubah desain
- Install and Upgrade wizards
- Integrated audit logs
- Compliancy with various accessibility frameworks and standards
- Intuitive indexing, fitur pencarian dan pengambilan indeks semua data untuk kemudahan akses.[6]
- Fasilitas format management, mengkonversi dokumen ekstensi doc ke html atau pdf.[6]
- Revision features, mengizinkan pengguna untuk mengedit atau memperbarui konten setelah dipublikasi[6]
Kelebihan
- Meminimalkan kode error dalam web programming
- Mempercepat pembuatan website
- Mempermudah membuat desain
- Edit permission management
Kekurangan
- Pembatasan dalam membuat website yang diinginkan
- Peningkatan akan kebutuhan tenaga ahli dan pelatihan penulis konten
Referensi
- Managing Enterprise Content: A Unified Content Strategy. Ann Rockley, Pamela Kostur, Steve Manning. New Riders, 2003.
- The content management handbook. Martin White. Facet Publishing, 2005.
- Content Management Bible, Bob Boiko. John Wiley & Sons, 2005.
- Moving Media Storage Technologies: Applications & Workflows for Video and Media S2011. Page 381
- Top 20 Most Usable Content Management Systems
- What is a Content Management System (CMS)? Definition from WhatIs.com
- Andreas Mauthe; Peter Thomas (2004). Professional Content Management Systems: Handling Digital Media Assets. John Wiley & Sons. ISBN 978-0-470-85542-3.
- A Brief History of Content Management Systems