Apa yang dimaksud dengan conjunction fallacy?

Conjunction fallacy

Conjunction fallacy merupakan kesalahan dalam melakukan penilaian (judgment) ketika individu lebih memberikan bobot pada informasi tentang kondisi spesifik sehingga mengabaikan informasi tentang kondisi umum yang sebenarnya lebih relevan dalam tugas judgment yang sedang dilakukan.
Apa yang dimaksud dengan conjunction fallacy?

Salah satu kesalahan yang dikembangkan oleh orang-orang dalam memperkirakan probabilitas, yaitu, “conjunction fallacy”. Dalam berbagai keadaan, subjek menilai konjungsi dua peristiwa mungkin sebagai lebih dari salah satu peristiwa konstituen. Hal ini umumnya dianggap sebagai kesalahan karena dalam teori probabilitas, probabilitas antar-bagian dari dua peristiwa tidak pernah bisa lebih besar dari probabilitas kemampuan dari kedua peristiwa itu sendiri.

Conjunction fallacy (Kesalahan konjungsi) biasanya muncul ketika informasi sebelumnya menunjukkan beberapa peristiwa A sangat mungkin dan beberapa peristiwa B sangat tidak mungkin. Dalam situasi itu, subjek sering menilai persimpangan dari kegiatan A dan B lebih mungkin daripada acara utama.

Contoh umum dari conjunction fallcy adalah “Linda Problem” (atau kadang-kadang disebut “BiII Problem”). Linda dijelaskan dalam paragraf berikut dari Versky dan Kahneman (1982, 1983).

Linda berusia 31 tahun, ia masih lajang, blak-blakan, dan sangat cerdas. Dipilih dalam filosofi seperti yang diceritakan. Sebagai orang yang cerdas, ia sangat prihatin dengan diskriminasi dan tuntutan sosial lainnya, dan berpartisipasi dalam demonstrasi anti-nuklir.

Subjek kemudian diminta untuk membuat peringkat kemungkinan berbagai alternatif, seperti: (1) Linda aktif dalam gerakan feminisme. (2) Linda adalah teller bank. (3) Linda adalah seorang bankir dan aktif dalam gerakan feminis.

Tversky dan Kahneman menemukan bahwa antara 85% dan 90% dari subjek di atas mereka memberi nilai alternatif konjungsi 3, lebih mungkin daripada alternatif 2, meskipun hampir semua subjek menilai alternatif 1 sebagai yang paling mungkin. Hasil ini telah direplikasi menggunakan variasi perubahan skenario dan prosedural. Menggunakan versi langsung dari masalah Linda ini, hasilnya tampaknya tidak terpengaruh oleh pelatihan sebelumnya dalam probabilitas dan statistik. Subjek dengan beberapa mata pelajaran dalam probabilitas dan statistik kemungkinan membuat kekeliruan seperti halnya subjek yang tidak terlatih.

Tversky dan Kahneman berpendapat bahwa subjek membuat kesalahan fungsi karena mereka menggunakan heuristik “perwakilan” untuk sampai pada penilaian mereka. Menurut penemuan ini, setiap peristiwa diberi nilai keterwakilan untuk objek, atau orang yang dipertanyakan. Menjadi aktif dalam gerakan feminis mewakili seseorang dengan latar belakang Linda. Bukan menjadi teller bank. Satu perbedaan utama antara nilai-nilai keterwakilan dan probabilitas adalah cara mereka digabungkan. Keterwakilan dari kombinasi dalam beberapa kasus dapat menjadi kombinasi linier dari keterwakilan dari karakteristik komponen. Representatif dari suatu kombinasi, kemudian, bisa lebih tinggi dari komponen dengan nilai keterwakilan terendah. Tversky dan Kahneman mengukur keterwakilan berbagai alternatif dalam masalah Linda dan menunjukkan bahwa peringkat kemungkinan yang diamati konsisten dengan peringkat keterwakilan.

Conjunction fallacy merupakan hal yang menarik bagi kita karena tampaknya merupakan kesalahan logis daripada jalan pintas atau kesalahan karena kurangnya informasi. Beberapa bias dan heuristik lainnya mengikuti secara alami dari proses pembelajaran dan memori yang tidak normal. Menurut heuristik “ketersediaan”, misalnya, orang memperkirakan kemungkinan acara dengan kemudahan mengingat informasi tentang peristiwa itu. Peluang kejadian sensasional terlalu tinggi karena mereka menerima liputan pers yang cukup besar. Ketersediaan heuristik, kemudian, konsisten dengan teori standar tentang pembelajaran dan kognisi. Sebaliknya, kebanyakan orang memiliki pengalaman yang cukup besar dengan peristiwa yang tidak pasti dan hasil akhirnya, dan seseorang mungkin mengharapkan mereka untuk belajar, setidaknya secara implisit, bahwa peristiwa gabungan lebih kecil kemungkinannya daripada peristiwa konstituen.

Referensi

https://www.princeton.edu/~osherson/papers/confal.pdf