Apa yang Dimaksud dengan Cerita Rekaan?


Salah satu jenis karya sastra adalah cerita rekaan. Apa yang dimaksud dengan cerita rekaan?

Cerita rekaan merupakan cerita yang terwujud dari hasil olahan pengarang terhadap peristiwa peristiwa yang terjadi atau peristiwa-peristiwa yang berlangsung dalam khayalan. Pengolahan karya sastra dilakukan berdasarkan pandangan, tafsiran, dan penilaiannya terhadap peristiwa-peristiwa yang berlangsung dalam kehidupan nyata. Berdasarkan rumusan seperti ini, cerita rekaan dapat berupa pandangan, tafsiran, dan penilaian pengarang terhadap pengalaman yang terjadi atau peristiwa dalam khayalan.

Dalam peristiwa sastra, pengalaman dapat diungkap dengan menggunakan media bahasa. Yang dimaksud dengan peristiwa sastra adalah peristiwa yang terdiri dari kegiatan mendengar atau membaca karya sastra, menciptakan karya sastra, dan memberikan kritikan terhadapa karya sastra. Dalam semua peristiwa sastra, bahasa merupakan suatu unsur yang tidak dapat dikesampingkan. Artinya, pikiran, perasaan, serta khayalan yang terjadi di dalam kesadaran sastrawan ditangkap dalam bentuk kata-kata, irama, lagu, maupun bunyi bahasa. Dari kata-kata, irama, lagu, maupun bunyi bahasa tersebut tercipta-lah berbagai macam karya sastra yang menggunakan media bahasa dan akhirnya disebut karya sastra. Karya sastra imajinatif memiliki beberapa genre yaitu, puisi, prosa narasi, dan drama. Menurut Luxemburg dalam buku Pengantar Ilmu Sastra (1984) puisi adalah teks-teks monolog yang isinya tidak pertama-tama merupakan sebuah alur. Teks puisi memiliki tipografi yang khas yaitu mengikuti, rima, metrum, dan pengaturan bait.

Prosa narasi atau teks narasi adalah semua teks yang tidak bersifat dialog yang isinya merupakan suatu kisah sejarah, sebuah deretan peristiwa. Ada tiga aspek dalam teks-teks naratif; 1) situasi bahasa yang tidak homogen, dengan adanya penutur primer dan sekunder yang merupakan ciri khas bagi jenis ini, 2) bagaimana cerita dalam teks tersebut disampaikan melalui sudut pandang pengarang, dan 3) bagaimana hubungan antar pelaku dengan peristiwa-peristiwa yang dialami.