Apa yang dimaksud dengan cerita pendek atau Cerpen?

Cerita pendek

Cerita pendek atau cerpen adalah suatu karangan prosa yang berisi cerita sebuah peristiwa kehidupan manusia pelaku/tokoh dalam cerita tersebut. Dalam karangan tersebut terdapat pula peristiwa lain tetapi peristiwa tersebut tidak dikembangkan sehingga kehadirannya hanya sekedar sebagai pendukung peristiwa pokok agar cerita tampak wajar. Ini berarti cerita hanya dikonsentrasikan pada suatu peristiwa yang menjadi pokok ceritanya.

Cerita pendek (cerpen) merupakan cerita yang menurut wujud fisiknya berbentuk pendek. Ukuran panjang pendeknya suatu cerita memang relatif, namun pada umumnya cerita pendek merupakan cerita yang habis dibaca sekitar sepuluh menit sampai tiga puluh menit.

Jumlah katanya sekitar 500-5000 kata, karena itu cerita pendek sering diungkapkan dengan cerita yang dapat dibaca dalam sekali duduk. Cerita pendek pada umumnya bertema sederhana dan jumlah tokohnya terbatas, jalan ceritanya sederhana dan latarnya meliputi ruanglingkup yang terbatas.

Cerpen memiliki ciri-ciri sebagai berikut

  1. alur lebih sederhana
  2. tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang
  3. latar yang dilukiskan hanya sesaat dan dalam lingkup yang relatif terbatas (Kosasih, 2012).

Sesuai dengan namanya, cerita pendek merupakan cerita berbentuk prosa yang pendek. Ukuran pendek di sini bersifat relatif. Adapun Jabob Sumardjo dan Saini K.M dalam Suyanto (2012), menilai ukuran pendek ini lebih didasarkan pada keterbatasan pengembangan unsur-unsurnya. Cerpen harus memiliki efek tunggal dan tidak kompleks.

Hanry S. Canby dalam ZF Zulfahnur dkk (1996) mengemukakan, kesan yang satu dan hidup itulah seharusnya hasil dari sebuah cerpen, dari pendapat ini jelaslah bahwa sebuah karangan pendek tentang keadaan di pasar bukanlah sebuah cerpen, tetapi karangan tentang keadaan di pasar itu akan menjadi cerpen jika di dalamnya dijalinkan suatu peristiwa, suatu kejadian yang menyangkut persoalan jiwa salah seorang atau beberapa orang yang ada di pasar itu.

Cerpen adalah suatu cerita yang melukiskan suatu peristiwa (kejadian) apa saja yang menyangkut persoalan jiwa/kehidupan manusia. Sebagaimana sebuah fiksi cerpen memiliki unsur-unsur instrinsik cerita seperti: tema, alur, latar, ketegangan (suspense), sudut pandang, kesatuan, dan gaya bahasa. Selain itu cerpen memiliki struktur cerita, tetapi susunan ceritanya tidaklah mutlak harus mengikuti suatu pola.

Unsur-Unsur Cerpen

Menurut Kosasih (2012), cerpen dibangun oleh unsur-unsur berikut.

  1. Alur. Alur (plot) merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat.

  2. Penokohan. Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.

  3. Latar. Latar atau setting merupakan tempat dan waktu berlangsungnya kejadian dalam cerita. Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas kenyakinan pembaca terhadap jalannya cerita ataupun pada karakter tokoh.

  4. Tema. Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita, menyangkut segala persoalan baik itu berupa masalah kemanusian, kekuasaan, kasih sayang, dan sebagainya.

  5. Amanat. Amanat merupakan ajaran moral atau pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya itu. Amanat tersirat di balik kata-kata yang disusun, dan juga berada di balik tema yang diungkapkan. Karena itu, amanat selalu berhubungan dengan tema cerita.

  6. Sudut Pandang. Sudut pandang adalah tempat pencerita dalam hubungannya dengan cerita, dari sudut mana pencerita menyampaikan kisahnya. Sudut pandang dapat diartikan tempat pengarang di dalam cerita ketika ia mengisahkan ceritanya (Zulfahnur, 1996).