Apa yang dimaksud dengan Catch-Up Effect dalam Ekonomi?

Catch-Up Effect

Catch-Up Effect adalah adalah teori konvergensi ekonomi yang menyatakan bahwa negara-negara yang lebih miskin atau berkembang tumbuh lebih cepat daripada negara-negara yang lebih kaya, sehingga semua ekonomi pada akhirnya akan bertemu dalam hal pendapatan per kapita.

Referensi

Black, John. (1997). Dictionary of Economics-Oxford University Press. New York: Oxford University Press

Apa itu Catch-Up Effect?

Efek mengejar ketinggalan atau Catch-Up Effect adalah teori bahwa semua ekonomi pada akhirnya akan bertemu dalam hal pendapatan per kapita karena pengamatan bahwa ekonomi yang lebih miskin cenderung tumbuh lebih cepat daripada ekonomi yang lebih kaya. Dengan kata lain, ekonomi yang lebih miskin secara harfiah akan “mengejar” ekonomi yang lebih kuat. Efek mengejar ketertinggalan juga disebut sebagai teori konvergensi.

Catch-Up Effect didasarkan pada beberapa ide kunci. Salah satunya adalah hukum pengembalian marjinal yang semakin berkurang atau law of diminishing marginal returns, yaitu gagasan bahwa saat suatu negara berinvestasi dan mendapat untung, jumlah yang diperoleh dari investasi tersebut pada akhirnya akan menurun seiring dengan naiknya tingkat investasi. adi, pengembalian investasi modal di negara yang kaya modal tidak sebesar di negara berkembang.

Menurut Bank Dunia, negara-negara berpenghasilan tinggi rata-rata mencapai 1,6% pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada 2019, untuk negara-negara berpenghasilan menengah 3.6% , dan untuk negara-negara berpenghasilan rendah 4,0%. Hal ini didukung oleh pengamatan empiris bahwa ekonomi yang lebih maju cenderung tumbuh lebih lambat meskipun lebih stabil, dibandingkan dengan negara yang kurang berkembang.

Selain hal-hal tersebut, negara-negara miskin juga dapat mengalami pertumbuhan yang lebih cepat karena mereka dapat meniru metode produksi, teknologi, dan institusi negara maju. Ini juga dikenal sebagai keuntungan penggerak kedua atau second-mover advantage.

Contoh dari Catch-Up Effect

Jepang adalah ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia selama periode antara 1911 hingga 1940. Mereka berkoloni dan berinvestasi besar-besaran di tetangganya Korea Selatan dan Taiwan. Namun, setelah Perang Dunia Kedua, ekonomi Jepang hancur berantakan.

Jepang membangun kembali lingkungan yang berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi selama tahun 1950-an dan mulai mengimpor mesin dan teknologi dari Amerika Serikat. Sejak itu, Jepang mermencatat tingkat pertumbuhan yang luar biasa dalam periode antara 1960 hingga awal 1980-an. Kemudian pada akhir 1970-an, ketika ekonomi Jepang berada di peringkat lima besar dunia, tingkat pertumbuhannya melambat.

Perekonomian Macan Asia, sebutan yang digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan ekonomi yang cepat di Asia Tenggara, telah mengikuti lintasan serupa, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang pesat selama tahun-tahun awal perkembangan mereka, diikuti oleh tingkat pertumbuhan yang lebih moderat (dan menurun) sebagai transisi ekonomi dari tahap pengembangan ke tahap bertumbuh.

Sumber

The Catchup Effect Definition and Theory of Convergence. Diakses pada 14-April-2021. 14.39 WIB.