Apa yang dimaksud dengan breastmilk jaundice syndrome?

Breastmilk jaundice adalah proses kekuningan yang biasanya timbul pada bayi cukup bulan dan diberi ASI dengan teratur dan cukup.

Biasanya breastmilk jaundice cenderung diturunkan secara genetis dan terjadi pada 2-4% bayi yang baru lahir. Breastmilk jaundice biasanya berlangsung selama 4 sampai 12 minggu setelah lahir.

Ibu yang bayinya mengalami breastmilk jaundice maka 70% dapat berulang kembali pada bayi berikutnya.

Breastmilk jaundice mempunyai karakteristik kadar bilirubin indirek yang masih meningkat setelah 4-7 hari pertama. Kondisi ini berlangsung lebih lama daripada hiperbilirubinemia fisiologis dan dapat berlangsung 3-12 minggu tanpa ditemukan penyebab hiperbilirubinemia lainnya.

Penyebab Breastmilk jaundice berhubungan dengan pemberian ASI dari seorang ibu tertentu dan biasanya akan timbul pada setiap bayi yang disusukannya. Semua bergantung pada kemampuan bayi tersebut dalam mengkonjugasi bilirubin indirek (bayi prematur akan lebih berat ikterusnya).

Penyebab Breastmilk jaundice belum jelas, beberapa faktor diduga telah berperan sebagai penyebab terjadinya Breastmilk jaundice . Breastmilk jaundise diperkirakan timbul akibat terhambatnya uridine diphosphoglucoronic acid glucoronyl transferase (UDPGA) oleh hasil metabolisme progesteron yaitu pregnane-3-alpha 20 beta-diol yang ada dalam ASI ibu–ibu tertentu.

Pendapat lain menyatakan hambatan terhadap fungsi glukoronil transferase di hati oleh peningkatan konsentrasi asam lemak bebas yang tidak di esterifikasi dapat juga menimbulkan Breastmilk jaundice .

Faktor terakhir yang diduga sebagai penyebab Breastmilk jaundice adalah peningkatan sirkulasi enterohepatik. Kondisi ini terjadi akibat :

  • Peningkatan aktifitas beta-glukoronidase dalam ASI dan juga pada usus bayi yang mendapat ASI.

  • Terlambatnya pembentukan flora usus pada bayi yang mendapat ASI

  • Defek aktivitas uridine diphosphateglucoronyl transferase (UGT1A1) pada bayi yang homozigot atau heterozigot untuk varian sindrom Gilbert.

Lawrnce ,2001 berpendapat bahwa berbagai faktor yang terkandung dalam ASI meningkatkan siklus enterohepatik bilirubin. ASI mengandung inhibitor enzim glukoronil transferase yang berfungsi mengkonjugasi bilirubin dengan asam glukoronat, sehingga bilirubin tak terkonjugasi jumlahnya meningkat. Hal ini menyababkan hiperbilirubinemia pada bayi.

Selain itu, peningkatan absorbsi bilirubin lebih besar daripada produksinya menyebabkan jaundice breast milk. Terjadi 4 sampai 7 hari setelah lahir. Dimana terdapat kenaikan bilirubin tak terkonjugasi dengan kadar 25 sampai 30 mg/dl selama minggu ke-2 sampai minggu ke-3. Biasanya dapat mencapai usia 4 minggu dan menurun 10 minggu.