Apa yang dimaksud dengan Bibliometrika?


Apa yang dimaksud dengan bibliometrika atau bibliometrics?

Sejarah Ringkas dan Pengertian Bibliometrika


Bibliometrika berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics, biblio berkaitan dengan mengukur. Jadi bibliometrics berarti mengukur atau menganalisis buku atau literatur dengan menggunakan pendekatan matematika dan statistika. (Diodato yang dikutip oleh Hartinah, 2005)

Menurut Pritchard yang dikutip oleh Glanzel (2003), “bibliometrics is the application of mathematical and statistical methods to books and other media of communication”, hal ini berarti bibliometrik adalah aplikasi matematika dan metode statistik untuk buku dan media komunikasi lainnya.

Ming yang dikutip oleh Dewiyana (2010) menyatakan bahwa, “ Bibliometrics is the quantitative study of literature as it is reflected in bibliographies ”. Dapat diartikan bahwa bibliometrika merupakan kajian kuantitatif terhadap literatur yang dinyatakan dalam bibliografi.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Harande (2001) : It refers to the application of statistical techniques to the literature of a given subject. Bibliometrics studies the patterns of communication between documented information and the potential users of information . Dari uraian tersebut, diambil kesimpulan bahwa bibliometrika merupakan penerapan metode matematika dan statistika untuk menganalisis jurnal ilmiah dan bentuk-bentuk komunikasi tertulis lainnya.

Fairthorne (1969) mendefinisikan bibliometrika sebagai kajian kuantitatif dari komunikasi tercetak dan sifat-sifat yang ditimbulkan. Definisi Fairthorne menunjukkan bahwa penerapan bibliometrika terbatas pada pengkajian secara kuantitatif informasi terekam. Sedangkan, menurut Nicholas dan Richie yang dikutip oleh Mustikasari (2008:2) menekankan bahwa lingkup kajian bibliometik bertujuan untuk menyediakan informasi tentang pengetahuan dan bagaimana mengkomunikasikannya.

Bibliometrika merupakan bagian dari informetrika yang mengkaji aspek kuantitatif informasi terekam ( recorded ) dengan tujuan untuk mencari bentuk- bentuk keteraturan dalam proses komunikasi formal. Bibliometrika merupakan studi mengenai produksi dan penyebaran informasi yang secara operasional dikaji melalui produksi dan penyebaran media yang merekam informasi untuk disimpan dan disebarluaskan. Menurut Bremholm yang dikutip oleh Dewiyana (2010) berpendapat bahwa:

Bibliometrics is defined as the study of patterns in the publication and use of documents, while bibliometric laws define predictable relationships in those patterns.

Dari definisi tesebut, dijelaskan bahwa bibliometrika mengkaji pola publikasi dan penggunaan dokumen. Dokumen yang menjadi objek kajian utama dari bibliometrika adalah dokumen primer dan yang paling dominan adalah majalah ilmiah (jurnal ilmiah), karena jurnal dianggap sebagai media penting dalam komunikasi ilmiah, merupakan pengetahuan publik serta arsip umum yang dapat dibaca oleh siapa saja setiap saat. Bibliometrika yang mengkaji distribusi publikasi merupakan kajian kuantitatif terhadap literatur, hal ini ditandai dengan munculnya tiga dalil dasar bibliometrika, yaitu dalil Lotka untuk menghitung distribusi produktivitas berbagai pengarang, dalil Zipf untuk memberi peringkat kata dan frekuensi dalam literatur dan hukum Bradford untuk menentukan core journal suatu subjek tertentu.

Bibliometrika sendiri berasal dari bahasa Yunani asal kata “biblio dan metrika”. Biblio artinya buku atau catalog dan metrika artinya satuan ukuran yang diterapkan untuk menghitung (mengukur) informasi. Jadi Bibliometrika adalah : suatu kajian yang menggunakan dokumen atau publikasi lainnya untuk dikaji dan diukur dengan menerapkan metode matematika dan statistik.

Kajian bibliometika merupakan penerapan dari sosiologi ilmu pengetahuan. Selain sebagai penerapan sosiologi ilmu, kajian bibliometrik juga digunakan untuk analisis sitasi guna meneliti kualitas publikasi individu, peneliti unggulan dan wibawa lembaga penelitian. Penerapan lainnya dalam kajian bibliometrik adalah penelitian kolaborasi.
Kajian bibliometrika mengelompokkan suatu literatur ke dalam tiga bagian yang dikaji yaitu:

  • Objek dari literatur yang dikaji,
  • Isi objek dan bahan materi yang dikaji,
  • Kegunaan (manfaat) dari materi yang dikaji.

Ilmu Pengetahuan berkembang pesat sejak ditemukannya mesin cetak sebagai sarana pengganda hasil informasi terekam. Dampak dari mesin cetak adalah meningkatnya jumlah literatur ilmiah dalam berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan. Peningkatan kuantitas literatur ilmiah serta kemudahan memperoleh informasi sangat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan terus meningkatkan produktivitas ilmuwan dalam melakukan penelitian, percobaan dan inovasi. Meningkatnya produktivitas karya ilmiah yang dihasilkan ilmuwan akan mendorong terbitnya media komunikasi ilmiah yang mengkomunikasikan hasil kegiatan ilmiah, dari seorang ilmuwan dengan ilmuwan lain pada masanya maupun masa sebelum dan sesudahnya. Media komunikasi yang dimaksud dapat berupa buku atau majalah ilmiah.

Kajian bibliometrika lebih dikonsentrasikan pada karya ilmiah bidang ilmu
eksakta, hal ini dikarenakan penelitian dibidang ini menghasilkan informasi yang akan disebarluaskan. Para ilmuwan dan pustakawan menghadapi kesulitan dalam penyimpanan dan temu kembali hasil penelitian. Untuk mengatasinya, mereka menyimpan informasi tersebut berdasarkan informasi terbaru tanpa menghilangkan produk dan jumlah penelitian.

Tujuan Bibliometrika


Tujuan utama bibliometrika adalah untuk mengungkapkan variasi nilai di berbagai bidang pengetahuan dalam rangka menemukan keteraturan yang dapat digeneralisasikan. Itu sebabnya bibliometrika memakai istilah “hukum” (Law) sebagaimana ilmu pasti alam mengartikan “hukum alam” sebagai suatu kebenaran yang berlaku universal.

Menurut Sulistyo-Basuki (2002:3), tujuan bibliometrika ialah menjelaskan proses komunikasi tertulis dan sifat serta arah pengembangan secara deskriptif penghitungan dan analisis berbagai faset komunikasi. Dengan kata lain, Bibliometrika dapat memberikan penjelasan tentang proses komunikasi tertulis dari segi sifat dan perkembangannya dalam sebuah disiplin ilmu (sepanjang masih menyangkut komunikasi tertulis).

Manfaat Bibliometrika


Bibliometrika merupakan bagian dari informetrika yang mengkaji aspek kuantitatif berbagai informasi terekam. Bibliometrika merupakan kajian ilmu yang berhubungan dengan temu-kembali informasi yang dapat membantu pustakawan mencari dan menyajikan informasi di perpustakaan.
Menurut Ishak (2005:18) manfaat biliometrika dalam perpustakaan adalah:

  • Mengidentifikasikan majalah inti dalam berbagai disiplin ilmu.
  • Identifikasikan arah dan gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu.
  • Menduga keluasan literatur sekunder
  • Mengenali pemakai berbagai subjek.
  • Mengenali kepengarangan dan arah gejalah pada dokumen berbagai subjek.
  • Mengukur manfaat jasa SDI ad-hoc dan retrospektif.
  • Meramalkan arah gejalah perkembangan masa lalu, sekarang dengan mendatang.
  • Mengatur arus masuk informasi dan komunikasi.
  • Mengkaji keusangan & penyebaran literatur ilmiah.
  • Meramalkan produktivitas penerbit pengarang, organisasi, negara atau seluruh disiplin ilmu.

Pendapat di atas didukung oleh Sulistyo-Basuki (2002:8), Manfaat aplikasi kuantitatif dari bibliometrika bagi perpustakaan adalah:

  • Identifikasi literatur inti
  • Mengidentifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu yang berlainan
  • Menduga keluasan (comprahensiveness) literatur sekunder
  • Mengenali pemakai berbagai subjek
  • Mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek
  • Mengukur manfaat jasa SDI ad hoc dan retrospectif
  • Meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang mendatang
  • Mengidentifikasi majalah inti dalam berbagi ilmu
  • Merumuskan garis haluan pengadaan berbasis kebutuhan yang tepat dalam batas anggaran belanja
  • Mengembangkan model eksperimental yang berkorelasi atau melewati model yang ada
  • Menyusun garis haluan penyiangan dan penempatan dokumen di rak secara tepat
  • Memprakarsai sistem jaringan arus ganda yang efektif
  • Mengatur arus masuk informasi dan komunikasi
  • Mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah (melalui penggugusan dan pasangan literatur ilmiah)
  • Meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, negara atau seluruh disiplin
  • Mendisain pengolahan bahasa automatis untuk auto-indexing, auto-abstracting dan autoclassification
  • Mengembangankan norma pembakuan