Apa yang dimaksud dengan Biaya overhead pabrik?

Biaya overhead pabrik (manufacturing overhead costs) adalah biaya produksi yang tidak masuk dalam biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung.

Apa yang dimaksud dengan Biaya overhead pabrik ?

Biaya overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai biaya bahan baku tidak langsung penolong, tenaga kerja tidak langsung dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat secara nyata didefinisikan dengan atau dibebankan langsung ke pesanan, produk atau objek biaya lainnya yang spesifik. Istilah lain yang digunakan untuk biaya overhead pabrik adalah beban produksi, overhead produksi, beban pabrik dan biaya produksi tidak langsung.

Biaya overhead pabrik memiliki dua karakteristik yang memerlukan pertimbangan jika produk ingin dibebankan dengan jumlah yang sewajarnya dari biaya ini. Karakteristik-karakteristik ini berkaitan dengan hubungan overhead pabrik dengan produk atau volume produksi. Tidak seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik merupakan bagian yang tidak terlihat dari produk jadi.

Tidak ada bukti permintaan bahan baku atau jam kerja karyawan yang mengidentifikasikan jumlah overhead pabrik yang digunakan oleh suatu pesanan atau produk, tetapi walaupun demikian, biaya overhead pabrik juga merupakan bagian dari biaya produksi suatu produk yang sama pentingnya dengan biaya bahan baku langsung maupun biaya tenaga kerja langsung. Meningkatnya otomatisasi membuat biaya overhead pabrik menjadi persentase dari total biaya produksi yang lebih besar, sementara persentase tenaga kerja langsung menurun.

Karakteristik yang kedua dari biaya overhead pabrik berhubungan dengan bagaimana item-item yang berbeda dalam overhead pabrik berubah terhadap perubahan dalam volume produksi. Biaya overhead pabrik dapat bersifat tetap, variabel atau semivariabel. Dapat dikatakan, bahwa biaya overhead pabrik tetap per unit produk bervariasi secara terbalik dengan volume produksi.

Biaya overhead pabrik variabel berubah secara proporsional terhadap perubahan dalam volume produksi. Ketika volume berubah, pola perilaku biaya overhead pabrik yang berbeda menyebabkan biaya produksi per unit berfluktuasi secara signifikan. Akibatnya, beberapa metode diperlukan untuk menstabilitasi jumlah biaya overhead pabrik yang dibebankan ke unit produksi.

PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Biaya overhead pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara:

  1. Menurut jenisnya.
  2. Menurut perilaku dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
  3. Menurut perilaku dalam hubungannya dengan departemen/bagian dari perusahaan.

Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Jenisnya

Menurut jenisnya, biaya overhead pabrik dalam perusahaan manufaktur yang mengolah produknya berdasarkan pesanan dapat digolongkan menjadi enam:

  1. Biaya bahan baku penolong.
  2. Biaya tenaga kerja tidak langsung.
  3. Biaya reparasi dan pemeliharaan.
  4. Biaya penyusutan aktiva.
  5. Biaya asuransi.
  6. Biaya listrik dan lain-lain.

Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Perilaku Dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume Kegiatan

Dalam hubungannya dengan volume kegiatan, biaya overhead pabrik dapat dibedakan menjadi tiga:

  1. Biaya overhead pabrik tetap.
  2. Biaya overhead pabrik variabel.
  3. Biaya overhead pabrik semivariabel.

Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang tetap konstan dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu. Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya berubah secara proporsional dengan perubahan volume kegiatan. Biaya overhead pabrik semivariabel adalah biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya berubah tidak proporsional dengan perubahan volume kegiatan.

Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Perilaku Dalam Hubungannya dengan Departemen

Dalam hubungannya dengan departemen-departemen, biaya overhead pabrik dapat dibedakan menjadi dua:

  1. Biaya overhead pabrik langsung departemen.
  2. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen.

Biaya overhead pabrik langsung departemen adalah biaya overhead pabrik yang terjadi di suatu departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut. Misalnya biaya tenaga kerja tidak langsung departemen A, biaya penyusutan departemen A, dan bahan penolong yang terjadi di departemen A adalah biaya overhead pabrik langsung departemen A.

Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen adalah biaya overhead pabrik yang memberikanmanfaatlebihdari satudepartemen. Misalnya, biaya pemeliharaan gedung pabrik adalah biaya overhead pabrik tidak langsung bagi departemen A maupun departemen B apabila kedua departemen tersebut berada dalam satu atap gedung pabrik tersebut.

PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Pembebanan biaya overhead pabrik secara langsung kepada pesanan atau produk tidak dapat dilakukan secara langsung karena hal-hal berikut.

  • Pertama, biaya overhead pabrik mencakup semua jenis biaya produk tidak langsung yang mempunyai sifat sangat bervariasi, ada biaya yang terjadinya teratur tetapi hanya pada bulan tertentu saja, ada biaya yang jumlahnya maupun terjadinya tidak pasti, misalnya biaya reparasi dan pemeliharaan, ada biaya yang terjadinya teratur tetapi hanya pada bulan tertentu saja.

  • Kedua, volume kegiatan produksi dari bulan ke bulan pada perusahaan yang memproduksi barang berdasarkan pesanan relatif tidak stabil. Apabila biaya overhead pabrik dibebankan secara langsung maka setiap satuan produk yang dihasilkan pada bulan-bulan yang volume produksinya rendah akan dibebani biaya tetap lebih besar daripada bulan-bulan yang volume produksinya tinggi.

Dengan pertimbangan-pertimbangan di atas maka biaya overhead pabrik dibebankan kepada setiap pesanan atau produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka (pre determined rate). Cara pembebanan ini dimaksudkan agar dapat membebankan biaya overhead pabrik kepada setiap pesanan atau produk secara adil.

Langkah-langkah pembebanan tarif biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dapat digolongkan menurut sifatnya, perubahan volume dan kaitan dengan departemen.

I. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara penggolongan:

1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya.

Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi beberapa golongan berikut ini:

  • Biaya Bahan Penolong
    Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut. Dalam perusahaan percetakan misalnya, yang termasuk dalam bahan penolong antara lain adalah: bahan perekat, tinta koreksi, dan pita mesin ketik. Bahan penolong dalam perusahaan kertas adalah: soda, kaporit, tapioka, bahan warna, tylose, tawas, arpus, kaoline dan bahan-bahan kimia yang lain.

  • Biaya Reparasi dan Pemeliharaan.
    Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang (spareparts), biaya bahan habis pakai (factory supplies) dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan pabrik, mesin- mesin dan ekuipmen, kendaraan, perkakas laboratorium, dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik

  • Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
    Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut. Tenaga kerja tidak langsung terdiri dari:

    1. Karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu, seperti departemen-departemen pembangkit tenaga listrik, uap, bengkel dan departemen gudang.

    2. Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi, seperti kepala departemen produksi, karyawan administrasi pabrik, mandor

  • Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap.
    Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan ekuipmen, perkakas laboratorium, alat kerja, dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik

  • Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu.
    Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan ekuipmen, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-run.

  • Biaya overhead pabak lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai.
    Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya

2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.

Dilihat dari perilaku unsur-unsur biaya overhead pabrik dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik dapat dibagi menjadi tiga golongan: biaya overhead pabrik tetap, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik semivariabel.

  • Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

  • Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang tidak berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.

  • Biaya Overhead pabrik semivariabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

    Untuk keperluan penentuan tarif biaya overhead pabrik dan untuk pengendalian biaya, biaya overhead pabrik yang bersifat semivariabel dipecah menjadi dua unsur: biaya tetap dan biaya variabel.

3. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan departemen.

Apabila selain memiliki departemen produksi perusahaan juga mempunyai departemen-departemen pembantu seperti misalnya departemen pembangkit tenaga listrik, departemen dan perawatan bengkel, maka biaya overhead pabrik meliputi juga semua jenis biaya yang terjadi di departemen-departemen pembantu ini, yang meliputi biaya tenaga kerja, depresiasi, reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, asuransi yang terjadi di departemen pembantu tersebut.

Selanjutnya bila ditinjau dari hubungannya dengan departemen-departemen yang ada dalam pabrik, biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi dua kelompok: biaya overhead pabrik langsung departemen (direct departmental overhead expenses) dan biaya overhead tidak langsung departemen (indirect departmental overhead expenses). Biaya overhead pabrik langsung departemen adalah biaya overhead pabrik yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut.

Contoh biaya ini adalah gaji mandor departemen produksi, biaya depresiasi mesin, dan biaya bahan penolong. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen adalah biaya overhead pabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen. Contoh biaya overhead pabrik ini adalah biaya depresiasi, pemeliharaan dan asuransi gedung pabrik

Ringkasan

Sampurno Wibowo, S.E., M.Si, Yani Meilani, Akuntansi biaya, Politeknik Telkom Bandung, 2009.

Mursyidi (2008) menjelaskan bahwa pengertian biaya overhead pabrik adalah Biaya overhead pabrik merupakan biaya pabrik tidak langsung, yang terdiri dari biaya selain bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.”

Mulyadi (2009) menerangkan biaya overhead pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara yaitu :

  1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya.
  2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
  3. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan departemen.

Berikut adalah penjelasan singkat mengenai penggolongan biaya overheadpabrik :

  1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya
    Dalam perusahaan yang diproduksinya berdasarkan pesanan, biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya yang termasuk didalamnya yaitu :

  2. Biaya bahan penolong
    Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.

  3. Biaya reparasi dan pemeliharaan
    Biaya ini meliputi biaya untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan aktiva tetap yang digunakan untuk keperluan pabrik.

  4. Biaya tenaga kerja tidak langsung
    Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan, dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung.

  5. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap
    Biaya-biaya ini merupakan biaya depresiasi aktiva tetap yang digunakan pabrik.

  6. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu
    Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya- biaya asuransi dan biaya amortisasi.

  7. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan uang tunai Biaya overhead pabrik yang masuk dalam kelompok ini antara lain biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik dan sebagainya.

Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.

Biaya overhead pabrik dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :

  • Biaya overhead pabrik tetap

    Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang tidak berubah dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu.

  • Biaya overhead pabrik variabel

    Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

  • Biaya overhead pabrik semivariabel

    Biaya overhead pabrik semivariabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan departemen

Ditinjau dari hubungannya dengan departemen yang dipabrik, biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu :

  1. Biaya overhead pabrik langsung departemen (direct departmental overhead expenses) Biaya overhead langsung departemen adalah biaya overhead pabrik yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut.

  2. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen (indirect departmental overhead expenses)
    Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen adalah biaya overheadpabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam overhead pabrik dikelompokkan menjadi beberapa golongan sebagai berikut (Mulyadi, 1993):

  • Biaya bahan penolong

    Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.

  • Biaya reparasi dan pemeliharaan

    Baiaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya pemakaian spareparts dan factory supplies dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin, kendaraan dan aktiva lain yang digunakan untuk keperluan pabrik.

  • Biaya tenaga kerja tidak langsung

    Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan, dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut.

    Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari:

    1. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam departemen pembantu, seperti departemen-departemen gudang.

    2. Biaya tenaga kerja tertentu yang dikeluarkan dalam departemen produksi.

  • Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap
    Biaya-biaya yang termausk dalam kelompok ini antara lain biaya penyusutan emplacement pabrik, bangunan pabrik, mesin, perlengkapan, alat kerja dan aktiva tetap lain yang digunakan dalam pabrik.

  • Beban biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain biaya asuransi gudang dan emplacement, asuransi kecelakaan karyawan, biaya amortisasi kerugian trial run.

  • Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai. Biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya PLN dan sebagainya.

Sedangkan penggolongan biaya overhead pabrik atas dasar tingkah laku biaya menurut RA. Supriyono S.U (1999) adalah:

  • Biaya tetap

    Biaya tetap adalah biaya yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

    1. Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkatan tertentu.

    2. Pada biaya tetap, biaya satuan akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan semakin rendah biaya satuan semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.

    3. Contoh biaya overhead pabrik tetap misalnya biaya asuransi pabrik, biaya penyusutan aktiva tteap gaji staf pabrik dan mandor, juga biaya tetap lainnya.

  • Biaya variabel

    1. Biaya variabel adalah biaya yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
      biaya yang jumlah totalnya akan berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Semakin besar volume kegiatan semakin besar pula jumlah total biaya variabel. Semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya variabel.

    2. Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan. Jadi biaya satuan konstan. Contoh biaya overhead, pabrik variabel misalnya sebagian biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan penolong, bahan bakar dan lain-lain biaya overhead variabel.

  • Biaya semi variabel

    Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut:

    1. Biaya yang jumlahnya konstan akan berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya. Tetapi perubahannya tidak sebanding.

    2. Pada biaya semi variabel, biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding sampai dengan kegiatan tertentu. Semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.

    3. Contoh biaya overhead pabrik semi variabel misalnya biaya pembangkit listrik, biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya pengobatan karyawan pabrik.