Kata malaikat merupakan jamak dari kata Arab ( مَلَكٌ) malak yang berarti kekuatan. Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh pada ketentuan dan perintah Allah.
Malaikat adalah suatu makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah dari Nur (Cahaya). Mereka diciptakan oleh Allah dengan mempunyai beberapa sayap .
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fathir:1).
Karena itu mereka mempunyai kecepatan, kemampuan, kepangkatan dan kekuasaan yang berbeda di sisi Allah. Mereka disucikan Allah dari keinginan-keinginan hawa nafsu. Mereka sangat patuh kepada Allah dan tidak mendurhakai-Nya.
Tetapi di dalam martabat, manusia lebih tinggi dari malaikat. Hal ini terbukti antara lain dari peristiwa penciptaan Adam (manusia), yang Allah memerintahakan kepada mereka untuk bersujud kepada Adam.
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya.”(QS. At-Tin: 4)
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS. Al-Isra’ ayat 70)
Iman Kepada Malaikat
Iman kepada malaikat adalah bagian dari rukun iman. Keimanan itu secara naqli berdasarkan firman Allah :
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah , malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (Q.S Al-Baqarah 285).
Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat walaupun kita tidak dapat melihat mereka dan meyakini bahwa mereka adalah salah satu ciptaan Allah.
Keimanan kepada para malaikat ini, lebih bercorak dokmatis artinya kita yakini berdasarkan firman Allah yang ada dalam Al-Quran (dalil naqli), dan sulit dibuktikan secara rasio (dalil aqli). Oleh karena itulah, Syekh Mahmud Syaltut mengatakan adapun orang-orang Islam yang mempercayai bahwa sumber kepercayaan terhadap hal-hal yang ghaib adalah Al-Quran saja satu-satunya, dan hanya Al-Quran itulah yang benar berita-beritanya tentang malaikat itu sebagai berita yang tidak mungkin atau dikomentari lagi.
Demikian pula tidak membolehkan diri mereka terseret hingga dapat menimbulkan ekses di balik berita yang diyakini itu, baik dari segi materi malaikat itu sendiri (bagaimana cara-cara kejadian mereka) maupun dari segi penjelmaan atau cara melihat mereka.
Karena malaikat adalah makhluk spiritual atau kategori makhluk ghaib, sementara sumber akidah tentang perihal alam ghaib itu hanya nash, maka muslimin seyogianya mengimaninya berdasar dan sebatas apa yang disampaikan oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah semata, tanpa harus berupaya membahas dan mereka-reka lebih jauh hakekat bentuk mereka.
Bagaimana pendapat anda ?