Apa yang dimaksud dengan Behavioral Economics?

image

Behavioural economics atau yang biasanya disebut dengan eknomi perilaku, apa yang dimaksud dengan itu?

Pada tahun 2017 media memberitakan mengenai penghargaan Nobel untuk bidang ekonomi yang diberikan oleh The Royal Swedish Academy of Sciences kepada Professor Richard Thaler dari Universitas Chicago. Professor Thaler yang dikenal sebagai “Bapak dari ilmu ekonomi perilaku ( behavioural economics ) ini dinilai telah memberikan dampak yang mendalam bagi penelitian di bidang ekonomi dan kebijakan. Sumbangsih Thaler adalah mengembangkan cabang baru dalam ilmu ekonomi ini yang menggabungkan pendekatan psikologis di dalam melakukan analisis ekonomi untuk menjelaskan perilaku individu khususnya dalam pengambilan keputusan. Ilmu ekonomi klasik/tradisional memegang kuat asumsi bahwa individu adalah makhluk yang rasional dan selalu berusaha memaksimalkan kemakmurannya. Sebaliknya, menurut Thaler, individu seringkali berbuat tidak rasional dalam mengambil keputusan dan ini tidak dapat dijelaskan oleh ilmu ekonomi tradisional. Karena kesibukan dan cenderung malas untuk berpikir ketika menghadapi masalah yang kompleks, individu juga cenderung untuk bertindak tidak rasional ( irrational ) dan rentan untuk mengambil keputusan yang salah.

Thaler secara konsisten telah mengkampanyekan gagasan-gagasan dan temuannya sejak sekitar tahun 1990an termasuk melalui sebuah kolom di the Journal of Economic Perspectives yang didirikan pada tahun 1991 bersama dua orang koleganya. Menurut Thaler, ketidakrasionalan manusia di dalam mengambil keputusan, terlebih keputusan yang sulit dan kompleks, dapat membuat kehidupan yang bersangkutan menjadi lebih susah dan sengsara. Sebagai contoh, krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat (AS) di tahun 2008 dipicu oleh ketidakrasionalan investor yang melakukan aksi spekulasi secara berlebihan hingga akhirnya membuat perekonomian AS luluh lantak. Thaler mendapat kesempatan untuk menjelaskan hal ini melalui contoh sederhana di dalam sebuah adegan dalam film bertitel “ The Big Short ” yang dirilis pada tahun 2015 dan masuk ke dalam nominasi Oscar sebagai film terbaik.

Contoh lain dari pengambilan keputusan yang cenderung tidak rasional adalah ketika seseorang diminta untuk mendaftar pada sebuah produk jaminan pensiun/hari tua. Apabila tidak bersifat otomatis ( default ), fakta menunjukkan bahwa individu cenderung untuk menunda-nunda keikutsertaan dalam program ini walaupun menyadari manfaat dari program tersebut.

Thaler bersama Cass Sunstein pada tahun 2008 menulis sebuah buku bertitel (Nudge:) Improving Decisions about Health, Wealth, and Happiness ” yang mempopulerkan istilah “nudge” yang secara harfiah berarti “dorongan”. Nudge atau nudging adalah setiap aspek yang dapat membantu individu untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan memberikan kemakmuran/kesejahteraan. Di dalam buku ini, Thaler dan Sunstein memberikan banyak contoh mengenai nudge yang dapat membantu seseorang untuk mengambil keputusan yang lebih baik yang akan meningkatkan kesehatan, kemakmuran dan kebahagiaannya.

Ekonomi perilaku dan subbidangnya, keuangan perilaku, mempelajari dampak faktor psikologis, sosial, kognitif, dan emosional terhadap keputusan ekonomi individu dan lembaga serta konsekuensinya terhadap harga pasar, laba, dan alokasi sumber daya. Ekonomi perilaku lebih mempelajari batas rasionalitas agen ekonomi. Model perilaku biasanya melibatkan konsep-konsep psikologi, ilmu saraf, dan teori ekonomi mikro; karena itu, model perilaku mencakup berbagai konsep, metode, dan bidang.Ekonomi perilaku kadang dianggap sebagai alternatif bagi ekonomi neoklasik.

Ekonomi perilaku mempelajari pengambilan keputusan pasar dan mekanisme yang mendorong pilihan publik. Jumlah artikel ilmiah tentang “ekonomi perilaku” di Amerika Serikat terus meningkat setiap tahun.

Ada tiga tema utama dalam keuangan perilaku:

  1. Heuristik: Manusia biasanya mengambil keputusan berdasarkan petuah yang berubah-ubah, bukan logika tetap.
  2. Kerangka: Kumpulan anekdot dan stereotip yang membentuk penyaring emosi mental yang digunakan individu untuk memahami dan menanggapi peristiwa.
  3. Keborosan pasar: Termasuk kesalahan harga dan pengambilan keputusan non-rasional.