Apa yang dimaksud dengan Bahasa Tubuh dalam Berkomunikasi?

Bahasa tubuh

Bahasa tubuh adalah komunikasi nonverbal di mana perilaku fisik, yang bertentangan dengan kata-kata, digunakan untuk mengekspresikan atau menyampaikan informasi. Perilaku seperti itu termasuk ekspresi wajah, postur tubuh, gerak tubuh, gerakan mata, sentuhan dan penggunaan ruang.

Apa yang dimaksud dengan bahasa tubuh dalam berkomunikasi ?

1 Like

Bahasa Tubuh atau Gesture adalah bentuk perilaku non verbal pada gerakan tangan, bahu, dan jari-jari.

Gesture juga merupakan kombinasi dari bentuk tangan, orientasi dan gerakan tangan, lengan atau tubuh dan ekspresi wajah untuk menyampaikan pesan dari seseorang. Gestur menurut Kendon adalah suatu bentuk komunikasi non verbal dengan aksi tubuh yang terlihat mengkomunikasikan pesan-pesan tertentu, baik sebagai pengganti wicara atau bersamaan dan paralel dengan kata-kata.

Gestur berbeda dengan komunikasi fisik non verbal yang tidak mengkomunikasikan pesan tertentu, seperti tampilan ekspresif, proksemik, atau memperlihatkan atensi bergabung.

Ada dua elemen dalam berkomunikasi yang sangat penting yaitu lisan (komunikasi verbal) dan gesture (komunikasi non verbal). Gesture tidak membuat rasa tanpa bahasa lisan yang menyertainya dan sebaliknya lisan tidak membuat rasa tanpa gesture yang menyertainya, sehingga keduanya sebagai sistem gabungan, bukan sebagai dua hal yang terpisah.

Gesture mengkomunikasikan arti dari pernyataan yang dikatakan manusia. Namun, ada juga yang menyatakan bahwa gesture tidak hanya memberikan informasi tentang tingkah laku dan proses berfikir seseorang, tetapi juga gesture dapat menyampaikan informasi yang tidak mudah disampaikan melalui bahasa lisan.

Selain itu, gesture digunakan sebagai bagian dari tindakan komunikasi yang disengaja sebagai pelengkap dalam berkomunikasi. Gesture, merupakan sumber informasi penting, karena gerakan tubuh mendukung komunikasi lisan, mengurangi ambiguitas bahas, dan meningkatkan pemahaman konsep.

Jadi, gesture sangat penting didalam berkomunikasi, karena gesture membantu penerima informasi untuk dapat memahami apa yang disampaikan oleh pemberi informasi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gesture adalah komunikasi non verbal berupa gerak tubuh yang meliputi ekspresi wajah, tangan, bahu, jari-jari atau tubuh lainnya yang biasanya digunakan secara bersamaan tanpa disadari ataupun secara sadar pada saat berkomunikasi untuk memberikan pemahaman pada saat berkomunikasi yang juga memiliki pesan-pesan tertentu.

Kategori Gesture

Ekman dan Friesen mengkategorikan gesture (gerak tubuh) sebagai berikut :

1) Emblem

Emblem merupakan terjemahan pesan non verbal yang melukiskan suatu makna bagi suatu kelompok sosial.

2) Ilustrator

Ilustrator merupakan tanda-tanda non verbal dalam komunikasi. Tanda ini merupakan gerakan anggota tubuh yang menjelaskan atau menunjukkan sesuatu. Beberapa bentuk-bentuk yang harus diperhatikan didalam ilustrator adalah sebagai berikut:

  • Batons adalah suatu gerakan yang menunjukkan suatu tekanan tertentu pada suatu pesan yang disampaikan.

  • Ideograps adalah gerakan yang membuat peta atau mengarahkan pikiran. Penampilan wajah sangat bergantung terhadap orang yang menggapi atau menafsirkannya.

  • Deitic movements adalah gerakan untuk menunjukkan sesuatu.

  • Apatial movements adalah gerakan yang melukiskan besar kecilnya ruangan.

  • Kinetographs adalah gerakan yang menggambarkan tindakan fisik.

  • Rhytmic movements adalah gerakan yang menunjukkan suatu irama tertentu.

  • Pictographs adalah gerakan yang menggambarkan sesuatu di udara.

  • Emblematic movements adalah gerakan yang menggambarkan suatu pernyataan verbal tertentu.

Batasan antara setiap bentuk ilustrator seperti uraian di atas biasanya kurang jelas karena seseorang tidak selalu menggunakann satu bentuk, tetapi beberapa bentuk non verbal sekaligus dalam berkomunikasi.

3) Adaptor

Adaptor merupakan gerakan anggota tubuh yang bersifat spesifik. Gerakan ini berfungsi menyebarkan atau membagi ketegangan anggota tubuh. Ada beberapa jenis adaptor antara lain:

  • Self adaptor. Misalnya menggaruk kepala untuk menunjukkan kebingungan.

  • Alter adaptor merupakan gerakan adaptor yang diarahkan kepada orang lain. Misalnya mengusap-usap kepala orang lain sebagai tanda kasih sayang.

  • Obyek adaptor merupakan gerakan adaptor yang diarahkan kepada obyek tertentu.

Gerakan adaptor sebenarnya gerakan seseorang yang menggambarkan perilaku ikonik dan intrinsik yang kadang-kadang secara sadar dilakukan pada dirinya sendiri; kecuali untuk orang lain maka adaptor bertujuan menumbuhkan interaksi dan komunikasi.

4) Regulator

Regulator merupakan gerakan yang berfungsi mengarahkan, mengawasi, mengkoordinasi interaksi sesama. Contoh, kita menggunakan kontak mata sebagai memperhatikan orang lain. Regulator merupakan tanda utama yang bersifat interaktif, bentuknya ikonik dan intrinsik.

5) Affect Display

Perilaku affect display selalu menggambarkan perasaan dan emosi. Wajah merupakan media yang paling digunakan untuk menunjukkan reaksi terhadap pesan yang direspons. Bentuk affect display bersifat intrinsik yang digunakan untuk fungsi interaktif dan informasi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa gesture memiliki berbagai macam kategori-kategori gerakan untuk membedakan maksud dari gerakan-gerakan yang kita keluarkan pada saat berkomunikasi agar lawan bicara kita dapat merespon dengan baik maksud dan tujuan kita.

Macam-Macam Gesture

Terdapat beberapa macam-macam gesture, antara lain :

I. Gesture dengan Telapak Tangan

Tangan adalah organ yang sangat ekspresif. Kita menggunakannya untuk mendukung gaya bicara kita, atau bahkan menggantikannya.

a) Gerakan tangan terbuka

Tangan yang terbuka menunjukkan kebenaran, keterbukaan, kepercayaan dan kerelaan. Ada 3 gerakan tangan yang biasa terjadi :

  1. Dua posisi dasar tangan adalah telapak tangan menghadap ke atas dan menghadap ke bawah. Dengan posisi telapak tangan menghadap keatas, seseorang berarti sedang meminta sesuatu, seperti yang dilakukan oleh pengemis, sedangkan posisi telapak tangan menghadap kebawah berarti seseorang sedang berusaha untuk menekan atau memencet sesuatu.

  2. Ketika seseorang berusaha untuk terbuka dan jujur total, maka dia akan mengulurkan salah satu atau kedua belah tangannya kepada orang lain dengan telapak tangan yang terbuka dan menyampaikan keinginannya untuk terus terang kepada orang tersebut.

  3. Anak kecil sedang menyembunyikan telapak tangan dibelakang badannya ketika ia berbohong atau sedang menyembunyikan sesuatu.

b) Jabatan tangan

Berjabat tangan merupakan peninggalan era manusia gua. Bilamana manusia gua bertemu, mereka akan mengacungkan tangan mereka ke udara dengan telapak tangan menghadap lawan bicara untuk menunjukkan bahwa mereka tidak membawa senjata.

Ada beberapa cara jabatan tangan yang dominan dan mengalah :

image

  1. Dominasi tercermin lewat jabat tangan dengan mengubah letak tangan sehingga telapak tangan menghadap kebawah

    Dalam hal ini, telapak tangan tak perlu langsung menghadap lantai, tetapi harus menekan ke bawah telapak tangan orang lain tersebut dan cara ini mengatakan padanya bahwa anda ingin mendominasi pertemuan- pertemuan selanjutnya.

  2. Kebalikan dari jabat tangan dominan adalah menawarkan jabat tangan dengan telapak tangan menghadap keatas. Hal ini terutama efektif bila anda ingin lawan bicara anda memegang kontrol atau bila hendak memberikannya perasaan berkuasa.

  3. Bila dua orang yang dominan berjabat tangan, suatu pergelutan simbolik akan berlangsung karena kedua belah pihak berusaha mengubah posisi lawannya menjadi posisi menyerah.

    Hasilnya adalah posisi vertikal kerena masing-masing menunjukkan rasa hormat dan persahabatan. Jabatan tangan seimbang dan vertikal ini adalah adalah jabatan tangan yang digunakan oleh seorang ayah sewaktu mengajari anaknya untuk “berjabat tangan secara laki-laki”.

II Gesture dengan Tangan dan Lengan

a) Gerak Isyarat Tangan

  1. Menggosok Telapak Tangan
    Menggosok telapak tangan adalah cara berkomunikasi secara non verbal guna menyatakan pengharapan yang positif.

    Kecepatan seseorang menggosok-gosokkan telapak tangan memberi isyarat tentang siapa yang diharapkan mendapat hasil yang positif.

  2. Menjalin Jari-Jari Tangan

    Penelitian oleh Neirenberg dan Calero tentang posisi jari tangan terjalin ini membawa mereka berkesimpulan bahwa gaya ini merupakan gerak isyarat rustasi, menandakan bahwa orang itu sedang memendam sikap yang negatif.

    image

    Gerak isyarat ini memiliki tiga posisi utama; menjalin jari-jari di depan wajah, tangan diletakkan di atas meja atau di atas pangkuan bila sedang duduk dan dimuka tubuh bila berdiri.

    Tampaknya juga ada korelasi antara tingginya tangan itu terangkat dan kekuatan perasaan negatif yang sedang dialami; yaitu orang dengan tangan diangkat tinggi seperti dalam gambar akan lebih sulit ditangani daripada orang seperti dalam posisi.

    Seperti halnya gerak isyarat negatif lain, beberapa tinfakan harus dilakukan untuk melepaskan jalinan jari-jari itu untuk memperlihatkan telapak tangan serta bagian depan tubuhnya, bila tidak, sikap permusuhan akan tetap hadir.

  3. Tangan Membentuk Menara

    Gerak isyarat tangan yang menunjukkan menara menunjukkan bahwa gaya ini sering digunakan dalam interaksi atasan/bawahan dan bisa merupakan gerak isyarat tersendiri yang menandakan sikap percaya diri atau sikap “mahatahu”. Para manajer sering memakai posisi gerak isyarat ini sewaktu memberikan instruksi.

    image

    Gerak isyarat ini memiliki dua versi; terangkat hingga membentuk menara, posisi yang biasanya diambil pada waktu orang tersebut sedang memberi pendapat atau ide dan sedang berbicara. Isyarat menara menghadap kebawah biasanya digunakan pada waktu orang tersebut sedang mendengarkan.

Nierenberg dan Calero mencatat bahwa wanita cenderung memakai posisi menara menghadap kebawah daripada ke atas. Bila posisi menara menghadap keatas dilakukan dengan kepala didongakkan, maka timbul kesan angkuh atau sombong.

b) Mencengkeram Tangan, Lengan dan Pergelangan Tangan

image

  1. Ketika seseorang menggunakan sebelah tangan untuk memegang tangan yang lain dan meletakkannya dibelakang badan, maka berarti yang bersangkutan menunjukkan isyarat kepercayaan diri dan superioritas. Isyarat seperti ini biasanya ditampilkan oleh seorang personil militer, polisi yang sedang patroli, kepala sekolah yang sedang mengelilingi lapangan sekolah, dan lain sebagianya.

  2. Ketika seseorang memosisikan tangan yang memegang lebih tinggi di atas pergelangan tangan yang dipegang di belakang tubuhnya, maka hal itu menunjukkan rasa frustasi yang berusaha mengontrol hingga seoralah-olah berusaha melindunginya dari pukulan.

  3. Ketika tangan yang memegang bergerak ke atas pada tangan yang lain, maka hal itu menunjukkan bahwa yang bersangkutan dalam keadaan sangat marah dan menunjukkan usaha lebih besar untuk mengendalikan dirinya.

c) Menggunakan Ibu Jari

Ibu jari menunjukkan kekuatan karakter dan rasa bangga, sehingga ia mencerminkan superioritas, dominasi, atau terkadang sebuah serangan.

image

  1. Ibu jari ditempelkan dibagian luar saku seseorang juga seringkali menggoyang-goyangkan telapak kakinya untuk menciptakan kesan posisi yang sangat tinggi.

  2. Ibu jari kadangkala ditonjolkan dari saku belakang dalam situasi tersembunyi atau merahasiakan sesuatu, dengan tujuan untuk menyembunyikan posisi dominan pelakunya.

    Kebanyakan perempuan yang agresif dan dominan suka menggunakan isyarat dan posisi yag digunakan laki- laki. Hal tersebut dapat dilihat ketika mereka memasukkan tangan mereka kedalam saku celana dengan memposisikan ibu jari keluar saku.

  3. Ketika seseorang menyilangkan tangannya dengan posisi ibu jari menunjukkan keatas, maka berarti menunjukkan sikap defensif atau negatif (posisi lengan saling silang), plus sikap superior (ketika ibu jari ditonjolkan ke atas) yang ditampilkan dengan isyarat ibu jarinya dan menggoyangkan kakinya.

  4. Ketika ibu jari digunakakan untuk menunjukkan kepada seseorang, maka hal tersebut mencerminkan sikap ejekan dan tidak sopan.

  5. Isyarat dengan menggoyang-goyangkan ibu jari tidak lumrah di kalangan wanita, walaupaun kadangkala mereka menggunakan isyarat ini bagi mereka yang tidak memiliki keinginan untuk maju.

III. Gesture dengan Tangan di Wajah

Sisi yang penting disini bukanlah untuk menafsirkan berbagai model isyarat tangan di wajah secara khusus, namun juga menyelidiki sekumpulan isyarat lain yang dapat membantu Anda untuk menegaskan kecurangan akan adanya ketidakjujuran atau kebohongan.

a) Memegang Mulut

Isyarat ini terdiri dari posisi tangan yang menempel di mulut, dengan ibu jari berada di daerah pipi. Isyarat tersebut menunjukkan bahwa sang pelaku ingin menyembunyikan sesuatu yang ingin disampaikan. Kadangkala beberapa jari yang berfungsi untuk mengempalkan tangan juga digunakan di dekat mulut kala menggunakan isyarat ini.

b) Menyentuh Hidung

Sentuhan pada hidung adalah isyarat kamuflase yang lebih cerdas daripada memegang mulut.

  1. Isyarat ini berlangsung dengan cepat berupa sedikit sentuhan dibawah hidung, atau dapat juga ditampakkan dengan gosokan dibawah hidung.

  2. Alasan dari isyarat ini bisa saja berbentuk gerakan tangan spontan ke arah mulut guna merespon beberapa pikiran negatif, namun pada menit-menit terakhir, juga bisa mengalihkan jari jemari kedalam hidung.

  3. Isyarat ini juga dapat digunakan oleh pembicara yang ingin menyembunyikan kebohongannya, atau juga dapat digunakan oleh pendengar yang meragukan pernyataan pembicara yang sedang didengar.

c) Menggosok Mata

  1. Ketika seseorang berbohong, mereka akan menggosok mata dengan semangat. Ketika sifat bohongnya ibu cukup besar, mereka pada umumnya seringkali melemparkan pandangannya ke arah lantai.

  2. Para bintang film yang memerankan ketidak tulusan hati dalam filmnya seringkali menggunakan sekumpulan isyarat yang terdiri dari menggosok mata, senyum sinis, gigi gemeretak dan muka dipalingkan.

d) Menggosok Telinga

  1. Ketika seseorang tidak ingin mendengarkan apa yang disampaikan orang lain kepadanya dia akan meletakkan tangannya disekitar telinganya dengan hati-hati.

  2. Ketika seseorang menarik telinganya ke arah depan mendekati cuping atau lekukan telinga guna menutupi lubang telinga, hal itu menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah cukup mendengarkan pembicaraan dari lawan bicaranya atau bisa jadi ia ingin bicara.

e) Menggaruk Leher

Gerakan ini adalah garukan telunjuk pada salah satu sisi leher atau daerah bawah telinga. Isyarat ini menunjukkan ketidakpastian atau keragu-raguan dan biasanya digunakan oleh seseorang yang ingin berkata, “Saya belum tentu setuju”.

Dia bisa saja menyatakan “Saya dapat mengerti apa yang anda rasakan.” Ketika dia menggaruk-garuk lehernya sebagai sebuah isyarat yang menunjukkan ketidakpastian.

f) Memegang Kera Baju

  1. Ketika seseorang menampakkan kebohongannya dan menduga bahwa orang lain mengetahuinya, dia cenderung akan memegang kerah bajunya, karena hal itu mungkin untuk mengurangi rasa geli dilehernya lantaran kebohongan yang ketahuan itu.

  2. Isyarat ini juga ditampakkan ketika seseorang berada dalam keadaan marah atau frustasi. Dengan menarik kerah baju kearah luar leher, dia mengharapkan aliran darah sejuk masuk ke dalam tubuhnya, dimana pada gilirannya hal itu dapat menenangkan dirinya.

g) Jari Jemari di Mulut

  1. Ketika seseorang berada di bawah tekanan, dia hampir senantiasa meletakkan jari jemari di mulutnya.

  2. Kadangkala, dia cenderung, meletakkan beberapa benda pada bagian ujungnya seperti bulpoin, pensil, rokok dan lain-lain di mulutnya tanpa sadar dalam rangka mengurai stress yang dideritanya.

h) Isyarat di Pipi dan Dagu

  1. Ketika seseorang menyangga kepalanya dengan tangan, hal itu menunjukkan bahwa dia berada dalam keadaan jenuh, tidak berminat dan berusaha menahan kantuk.

  2. Ketukan jari kaki dan tangan secara terus menerus di atas bangku tidak menunjukkan kejenuhan, melainkan ketidaksabaran. Kecepatan ketukan kaki atau tangan sebanding dengan tingkat ketidak sabaran seseorang.

  3. Seseorang akan menampakkan gejala penilaian berkepentingan ketika tangannya ditempelkan di pipi dengan telunjuk mengacung ke atas.

  4. Ketika seseorang sedang berfikir negatif atau berfikir kritis, ibu jarinya akan menyangga dagu dengan telunjuk tertempel lurus ke atas di bagian pipi.

  5. Ketika seseorang sedang menentukan keputusan, tangannya akan bergerak ke arah dagu dan mulai menampakkan gerakan menepuk-nepuk pipi.

IV. Gesture dengan Mata

Mata biasanya dinyatakan sebagai jendela dari jiwa seseorang. Ia dapat menyatakan secara akurat sebagian besar sinyal komunikasi manusia, sesuai dengan gerakan bola mata secara bebas dan menjadi fokus utama tubuh manusia.

Ketika seseorang senang, matanya akan melebar sebanyak empat kali. Sebaliknya, mata akan berubah menyerupai manik- manik ketika seseorang dalam keadaan marah atau curiga.

a) Pandangan Terhadap Kepribadian

Seseorang yang tidak jujur biasanya tidak sanggup bertemu tatapan mata dengan orang lain dalam jangka waktu lama, atau kalau tatapan tersebut mungkin untuk diukur, bisa saja kurang dari sepertiga waktu normal.

Seseorang yang memandang diri Anda begitu menarik, menyenangkan, atau cantik akan membalas tatap mata yang melebar.

Seseorang yang ingin menyampaikan tantangan non- verbal dari sikap bermusuhan yang memilikinya kepada Anda akan membuat matanya berkerut dan melemparkan tatapan pada mata Anda dalam waktu yang lama.

Jadi, mata adaah daerah yang menjadi sasaran utama pada proses berkomunikasi, dari mata kita dapat mengetahui seperti apa lawan bicara kita.

image

b) Pandangan Bisnis

Ketika berdiskusi tentang persoalan bisnis, bayangkanlah model segitiga wajah orang lain dan pertahankanlah pandangan Anda pada daerah trsebut untuk membangun iklim keseriusan yang diinginkan dalam bisnis tersebut. Selama pandangan Anda tidak jatuh ke daerah di bawah mata lawan bisnis Anda, Anda akan mampu mempertahankan kontrol interaksi tersebut.

c) Pandangan Sosial

Untuk mengembangkan atmosfir sosial, seseorang harus menjatuhkan pandangan orang lain di bawah daerah mata. Semikian pula selama terjadi kontak sosial, seseorang yang menggunakan pandangan matanya harus terfokus pada daerah segitiga, dimana dalam kasus ini terjadi antara mata dan mulut.

d) Pandangan Intim

Pandangan intim terfokus di daerah antara kedua mata dan di bawah dagu serta melebar ke bagian tubuh yang lain. Saat Anda berada di dekat dengan seseorang yang Anda pandang, pandangan berkisar pada daerah segitiga antara mata dengan dada atau payudara. Namun, ketika pertemuan terjadi pada jarak tertentu, pandangan berkisar pada daerah antara mata dengan kedua paha.

e) Pandangan Sekilas Menyimpang

Model pandangan sekilas biasanya juga menunjukkan minat atau bisa juga permusuhan. Pandangan sekilas diiringi dengan alis mata terangkat, sedikit atau sebuah senyuman menunjukkan sebuah perhatian. Isyarat ini khusus digunakan sebagai sinyal saling kenal.
Ketika pandangan sekilas menyamping digabungkan dengan kerutan dahi atau tertariknya ujung mulut ke arah bawah, maka hal itu menunjukkan rasa permusuhan, kecurangan atau sikap kritis.

f) Isyarat Memejamkan Mata

Isyarat ini adalah memejamkan mata selama beberapa saat, karena pelakunya dipandangnya dari dalam hatinya.

  1. Ketika seseorang mengalami kejenuhan atau tidak senang kepada Anda, atau merasa lebih superior daripada Anda, maka dia akan menghalangi Anda dari pandangannya dengan menutup kelopak matanya dan mengulang-ulang tindakannya itu selama beberapa saat.

  2. Ketika seseorang merasa lebih superior daripada Anda, maka kepalanya dimiringkan ke belakang dengan diiringi oleh mata terpejam, dimana dia memandang rendah hidungnya dengan tatap matanya yang panjang.

  3. Untuk mengambil posisi komunikasi yang efekitif, seseorang butuh mendapatkan pendekatan baru dari isyarat memejamkan mata yang dapat memancarkan kesan negatif.

Referensi :

  • Hendra Purnama, Seni Bicara dan Bahasa Tubuh, Yogyakarta: Mantra Books, 2014.
  • S. Kelly, et al. Gesture Gives a Hand to Language and Learning: Perspectives from Cognitive Neuroscience, Developmental Psychology and Education, Journal Compilation 2008 Blackwell Publishing Ltd, 2008, (Online),
  • Vijay Kumar, Body Language.
  • Allan Pease, Bahasa Tubuh.
2 Likes

Menurut David Cohen dalam buku “Bahasa tubuh dalam pergaulan” menjelaskan bahwa bahasa tubuh adalah suatu bentuk topeng-topeng dimana bahasa tubuh juga menyingkapkan topeng-topeng kita.

Manusia belajar menggunakan topeng sejak kecil dan banyak diantara kita dapat melakukannya dengan baik. Banyak isayarat-isyarat nonverbal tantang perasaan bersifat sangat halus dan terjadi hanya sekilas. Membacanya seperti mencoba menguraikan pola dari selendang yang dipakai seseorang yang sedang lewat. Anda dapat melakukannya, tapi membutuhkan keahlian dan latihan.

Apa yang dapat menembus topeng yang kita pakai adalah apa yang disebut oleh para ahli psikologi sebagai “isyarat yang bocor”, isyarat yang sebenarnya tidak ingin kita berikan namun tidak dapat terkontrol. Mengatur ekspresi wajah sangat mudah dilakukan. Jika anda tidak ingin tampak sedih, anda dapat berpura-pura. Lebih sulit mengatur nada suara kita atau gerakan tubuh, mereka ini sering “bocor”. Pelajari mereka dan anda akan segera tahu banyak tentang apa yang sedang dipikirkan orang lain.

Cara seseorang berbicara mencerminkan kepribadiannya. Beberapa orang bicaranya keras dan tanpa henti; orang lainnya sukar dimengerti dan beberapa sangat diam. David Cohen tidak menyetujui anggapan bahwa orang dengan kepribadian tertentu cenderung memiliki gaya tubuh tertentu yang tidak akan sama dengan orang lain. Beberapa penelitian yang baik tentang kepribadian, menunjukkan kontras antara ekstravert, yang ceria, ramah, cepat, tidak teliti, suka humor, tidak sabar dan memiliki metabolisme yang tinggi dengan introvert yang teliti banyak cemas, lamban, dan kurang kemampuan dalam sosialisasi. Kepribadian yang satu tidak lebih baik dari kepribadian lainnya. Mereka adalah gaya, tapi gaya yang terungkap melalui bahasa tubuh.

Dalam hubungan antar pribadi, banyak orang merasa berada dibawah tekanan untuk tidak menunjukkan perasaan mereka. Kita hidup melalui suatu periode perubahan sosial yang kompleks, membuat banyak dari kita merasa lebih aman bersembunyi dibalik kedok.

Kinesic Communication atau komunikasi kial/komunikasi kinesik adalah komunikasi yang dilakukan dengan gerakan anggota tubuh; salah satu jenis komunikasi nonverbal.

Alo Liliweri dalam buku “Komunikasi verbal dan nonverbal” menjelaskan bahwa bahasa tubuh adalah gerakan ; tubuh yang merupakan sebagian perilaku nonverbal (termasuk yang anda miliki) dapat disampaikan melalui simbol komunikasi kepada orang lain. Perilaku itu sangat bergantung dari erat tidaknya hubungan dengan orang lain.

Bahasa tubuh adalah sungguh-sungguh sebuah bahasa. Anda tidak dapat melihat suatu gerakan tubuh secara tersendiri. Anda harus mempelajari pola yang utuh tentang gerakan tubuh, sikap tubuh, dan nada dari suara untuk dapat mengerti situasi secara menyeluruh.

Seni membaca bahasa tubuh adalah menempatkan semua tanda didalam “kelompok”, jadi seperti menyusun kata-kata menjadi kalimat yang dapat dimengerti.