Apa yang dimaksud dengan Asy-Syakuur atau Maha Mensyukuri ?

asy-Syakuur

Nilai yang terkandung di dalam asy-Syakuur:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Syakuur” sebanyak 50x. Insya Allah segala yang dicita-citakan akan cepat terkabulkan.

Apa yang dimaksud dengan Asy-Syakuur atau Maha Mensyukuri ?

Syakur terambil dari kata syakara yang maknanya berkisar antara lain pada “pujian atas kebaikan”, serta “penuhnya sesuatu”.

Dalam Al-Qur’an, kata syukur biasa disandingkan dengan kata kufur. Hal itu karena syukur adalah menampakkan nikmat, sedangkan kufur adalah menutupi nikmat. Sebagaimana dalam Al-Qur’an dijelaskan, yang artinya,

”Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (al-Baqarah: 152).

Allah Asy-Syakur, artinya Allah Maha Mensyukuri dengan memberikan balasan yang berlipat ganda kepada hamba-Nya yang telah melakukan kebaikan karena-Nya. Allah Maha Mensyukuri dengan memberikan balasan yang banyak terhadap amalan kebaikan sekecil apa pun yang dilakukan seorang hamba. Lipatan pahala tersebut dapat mencapai 700 kali. Bahkan Allah melipatgandakan lebih dari itu bagi hamba yang dikehendaki-Nya. Allah berkalam, yang artinya,

”Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia- Nya) lagi Maha Mengetahui.” (al-Baqarah: 261).

Allah bersyukur dengan memaafkan dan tidak menyiksa hamba-Nya, justru memasukkannya ke dalam surga. Rasulullah bersabda, yang artinya,

”Ketika berjalan, seseorang menemukan duri di jalan, lalu menyingkirkannya. Dan Allah pun bersyukur dan mengampuni orang tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Allah juga bersyukur dengan mengampuni seseorang karena telah memberikan minum kepada seekor anjing yang kehausan (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebagai seorang hamba, kita diperintahkan untuk bersyukur kepada Allah yang telah memberikan berbagai kenikmatan dan karunia yang tak terhitung. Dengan bersyukur, Allah akan menambah kenikmatan-Nya.

”…Sesungguhnya jika kamu bersyu-kur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7).

Namun sayang, tidak semua manusia pandai menyukuri nikmat Allah(Saba`: 13). Kebanyakan manusia adalah sebagaimana dikalamkan oleh Allah, yang artinya,

“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Rabbnya.” (al- ‘Âdiyât: 6).

Di antara sebab manusia tidak pandai bersyukur adalah kesombongan, hasad, atau rasa dengki dan menganggap nikmat sebagai rutinitas keseharian. Semisal nikmat sinar matahari, udara, melihat, mendengar, makan, dan minum. Nikmat semacam itu akan terasa ketika hilang darinya atau mengalami kondisi lain dari biasanya. Karena manusia sering lupa untuk bersyukur, maka Rasulullah saw mengajarkan sebuah doa kepada kita:

“Ya Allah, tolonglah kami untuk selalu mengingat-Mu, men- syukuri nikmat-nikmat-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan baik.” (HR. Abu Daud, at-Tirmidzi, dan an-Nasâ`i).

Menurut Imam al-Ghazâli, syukur merupakan tingkatan tertinggi melebihi sabar, takut, dan zuhud. Karena sabar, takut, dan zuhud bukan menjadi tujuan pokok, melainkan untuk mencapai tujuan lain. Misalnya, sabar bertujuan untuk mengekang nafsu. Sedangkan syukur adalah perilaku yang memang menjadi tujuan seorang hamba. Karenanya, syukur tidak akan berhenti dengan berhentinya dunia. Ia akan terus berkumandang sampai di dalam surga. Sebagaimana Allah kalamkan dalam surat Yunus: 10, yang artinya,

“Dan penutup doa mereka (penghuni surga) ialah: “Alhamdu lillâhi Rabbil ‘âlamîn.” (at-Taisîr bi Syarhil Jâmi’ ash- Shaghîr, al-Munâwi, hlm. 1/1030).

Di antara faedah bersyukur adalah:

  • Pertama, Mendapatkan pahala dan ridha dari Allah. Karena selain merupakan perintah, syukur juga bentuk peribadahan kepada Allah swt, seperti dalam firman_nya

    Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. (al-Baqarah: 172).

  • Kedua, dengan bersyukur, nikmat akan bertambah dan terpelihara, seperti dalam firman-Nya

    Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Ibrahim: 7).

  • Ketiga, syukur akan menciptakan perasaan positif.

  • Keempat, dengan bersyukur, berbagai musibah dan mala- petaka akan dihindarkan oleh Allah dari hamba. Allah swt berkalam, yang artinya,

    “Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (an-Nisâ`: 147).

  • Kelima, menurut Erbe Sentanu, rasa syukur yang mendalam diyakini oleh para ahli mampu melepaskan getaran (vibrasi) yang luar biasa, yang akan menarik lebih banyak “hadiah” lain untuk diri kita. Rasa syukur juga akan membawa kenikmatan yang terasa di dalam hati, menyebar ke seluruh tubuh, dan akhirnya memengaruhi hormon, gelombang, dan energi yang ada dalam tubuh kita. Selain menyehatkan, efeknya juga menarik hal-hal positif di sekitar kita.

Wallâhu a’lam bish-shawâb.

Referensi :

  • Dr. Hasan el-Qudsy, The Miracle of 99 Asmaul Husna, Ziyad Book, 2014
  • Sulaiman Al-Kumayi, Asma’ul Husna For Super Woman, Semarang, Pustaka Nuun, 2009