Apa yang Dimaksud Dengan Assesmen gizi?

image

Kegiatan asesmen gizi dilaksanakan segera setelah pasien/klien teridentifikasi berisiko malnutrisi (hasil proses skrining gizi). Apa yang Dimaksud Dengan Assesmen gizi?

Asesmen gizi merupakan pendekatan sistematik dalam mengumpulkan, memverifikasi dan menginterpretasikan data pasien/anggota keluarga/pengasuh atau kelompok yang relevan untuk mengidentifikasi masalah gizi, penyebab, serta tanda/gejala.

Tujuan

Asesmen gizi adalah untuk mendapatkan informasi yang cukup dalam mengidentifikasi dan membuat keputusan/menentukan gambaran masalah, penyebab masalah yang terkait gizi serta tanda dan gejala.

Secara spesifik tujuan asesmen gizi untuk:

  • Mencegah kejadian berlanjut malnutrisi pada pasien/klien yang berisiko malnutrisi dengan cara mengidentifikasi kemungkinan masalah gizi di awal intervensi atau rujukan.

  • Mengidentifikasi kemungkinan masalah gizi pasien/klien yang malnutrisi untuk kemudian dilakukan intervensi gizi.

  • Mendeteksi praktik-praktik yang dapat meningkatkan risiko malnutrisi dan infeksi. Contohnya pemberian obat tertentu sebagai upaya tindakan medis dapat menyebabkan pasien kehilangan nafsu makan.

  • Mendekteksi kemungkinan masalah gizi klien yang membutuhkan edukasi dan konseling.

  • Menentukan rencana asuhan gizi yang tepat.

Peran Dan Fungsi

Asesmen gizi berperan sebagai dasar dalam proses asuhan gizi yaitu mengarahkan penetapan diagnosis gizi dan tujuan intervensi gizi serta menentukan keberhasilan outcome pasien. Oleh karena itu salah satu keberhasilan suatu proses asuhan gizi terletak pada penatalaksanaan tahap awal ini secara lengkap dan akurat.

Hubungan Asesmen Gizi dengan Tahap Lain
Proses asuhan gizi terstandar dilakukan secara sistematis (berurutan) dan tidak linier tergantung pada ada tidaknya masalah gizi baru sehingga dikenal dengan istilah asesmen gizi awal dan asesmen gizi ulang/reasesmen (seperti dalam skema) di bawah:

image

Secara rinci data hasil asesmen gizi berhubungan pada saat:

  • Mengarahkan dan menentukan masalah gizi dimana sign/symptom pada pernyataan diagnosis gizi berasal dari data hasil asesmen gizi.

  • Menentukan tujuan intervensi gizi dari masalah gizi hasil pengkajian data asesmen gizi
    Contoh : hasil pengkajian data asesmen gizi dan penetapan masalah adalah “Kurang Asupan Energi” maka tujuan intervensi gizi adalah meningkatkan asupan energi.

  • Mengarahkan outcome apa saja yang dapat dilihat perubahannya setelah dilakukan intervensi gizi. Pada contoh di atas maka perubahan asupan energi merupakan outcome hasil intervensi Data asesmen gizi diperlukan kembali pada saat hasil kegiatan monitoring dan evaluasi gizi menunjukkan adanya masalah gizi yang baru.