Apa yang dimaksud dengan Ar-Rasyiid atau Maha Membimbing ?

ar-Rasyiid

Nilai yang terkandung di dalam ar-Rasyiid:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Rasyiid” sebanyak mungkin setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah dapat memudahkan urusan keuangan dan agar selamat dari malapetaka dan bencana.

Apa yang dimaksud dengan Ar-Rasyiid atau Maha Membimbing ?

Kata Ar-Rasyîd memiliki akar kata ra-sya-da yang berarti tepat dan lurus. Dari sini, lahir makna ar-rusyd yang bagi manusia berarti orang yang memiliki kesempurnaan akal dan jiwa. Lahir juga makna seperti cerdas, pandai, dan bijak.

Kata Ar-Rasyîd sebagai nama Allah tidak ditemukan dalam Al-Qur`an, tetapi ada beberapa ayat yang mengisyaratkan bahwa Allah itu adalah Ar-Rasyîd, seperti dalam

(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”. surat al-Kahfi: 10.

Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. surat al-Kahfi: 17

Al-Rasyid artinya yang memberi petunjuk, yang lurus, baik dan cerdik. Petunjuk-Nya terhadap hamba-Nya berupa hidayah bagi hati sang hamba untuk menuju makrifat-Nya. Ini merupakan pusaka amat besar yang dikhususkan untuk wali-wali-Nya setelah para hamba itu diberi petunjuk mengenai kebaikan atas hal ihwal mereka, dengan sebab-musabab yang membawa kebaikan dari apa yang berkaitan dengan kehidupan mereka. Allah Swt. berfirman,

“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaan-Nya), maka Allah mengilhami kefasikan dan ketakwaan,” (Al-Syams : 7- 8).

Secara makna bahasa, ada kedekatan makna antara Ar-Rasyîd dan al-Hakîm (Mahabijaksana). Namun, sebenarnya terdapat perbedaan antara keduanya. Kata Ar-Rasyîd memberikan kesan bahwa sifat ini telah terpenuhi dalam diri penyandang ar-Rusyd sebelum lainnya (Quraisy Syihab). Dengan kata lain, di dalam setiap ar-Rusyd pasti terdapat kebijakan. Namun, belum tentu dalam kebijakan terpenuhi sifat ar-Rusyd.

Allah Ar-Rasyîd, Allah Mahacerdas, menempatkan segala sesuatu pada tempatnya secara tepat. Dia melakukan sesuatu secara benar dan tepat tanpa ada kesalahan sedikit pun. Dia-lah Yang Mahabijaksana dan tepat dalam mengatur alam semesta beserta isinya tanpa petunjuk atau pembantu yang mendampingi, menunjukkan, atau memberi pertimbangan dalam mengatur atau berbuat sesuatu.

Dia-lah yang memberikan petunjuk yang menunjukkan kepada tindakan atau keputusan yang tepat dan benar. Tidak ada satu pun yang mampu memberikan petunjuk yang tepat sebagaimana Dia memberikan petunjuk kepada hamba-Nya.

Dengan ar-Rusyd, seseorang dapat berperilaku tepat dan benar, bersikap bijaksana, kuat, serta tegar dalam melakukan perubahan dan perbaikan. Dia memahami bimbingan-Nya terhadap rahasia sesuatu yang akan ia ambil sebagai tindakan. Sehingga, ia mampu mengambil kebijakan dan tindakan yang tepat sasaran dan benar. Mereka itulah dalam istilah Al-Qur`an disebut dengan ar-Râsyidûn. (Rachmat Ramadhna).

Allah berkalam, yang artinya,

”Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan, benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu ’cinta’ kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah (Ar-Râsyidûn) orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.” (al-Hujurât: 7).

Seorang hamba yang meneladani nama Ar-Rasyîd, akan selalu memohon kepada Allah agar diberi petunjuk yang tepat. Perkara apa pun yang diputuskan tidak pernah meninggalkan Allah. Karena Dia-lah yang Maha Mengetahui dan Maha Memberikan petunjuk secara tepat. Tidak ada sedikit pun keraguan atas petunjuk-Nya.

Termasuk usaha untuk meneladani nama Ar-Rasyîd, ialah seorang hamba yang selalu berhati-hati, tidak tergesa-gesa, penuh pertimbangan dan perhitungan antara maslahat dan mudarat, sebelum mengambil sebuah kebijakan. Tidak sekadar bijak dalam memutuskan suatu masalah, tetapi juga telah mengukur secara tepat akibat dari sebuah kebijakan yang diambil. Sehingga tidak ada kekeliruan atau penyesalan di kemudian hari.

Referensi :

  • Dr. Hasan el-Qudsy, The Miracle of 99 Asmaul Husna, Ziyad Book, 2014
  • Sulaiman Al-Kumayi, Asma’ul Husna For Super Woman, Semarang, Pustaka Nuun, 2009