Apa yang dimaksud dengan Ar-Rahmaan atau Maha Pengasih ?

ar-Rahmaan

Nilai yang terkandung di dalam ar-Rahmaan:

Barangsiapa membaca “Ya Rahmaan” sebanyak 500 kali setiap selesai shalat fardhu yang lima waktu, Insya Allah akan mendapatkan ketenangan jiwa. Cepat atau lambat hilanglah sifat pelupa dan sifat gugup atau sifat-sifat lain yang sering mengganggu jiwa.

Apa yang dimaksud dengan Ar-Rahmaan atau Maha Pengasih ?

“Kata Ar Rahman disebut dalam Al Qur’an sebanyak 57 kali kesemuanya menujuk kepada sifat Allah”

Kata Ar Rahman berasal dari kata Rahima yang artinya menyayangi atau mengasihi yang terdiri dari huruf Raa, Haa, dan Mim, yang mengandung makna kelemahlembutan, kasih sayang, dan kehalusan.

Firman-Nya Dalam Surat AL Furqon Ayat : 60

“ dan apabila dikatakan pada mereka : Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang, mereka menjawab: Siapakah Yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada tuhan yang kamu perintahkan kami (bersujud kepada-Nya)?, dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman)”

Dalam ayat tersebut terdapat hikmah dan pelajaran kepada siapa yang belajar dan mengetahui tentang asmaul husna, bahwa Allah memakai nama (asma) Ar Rahman untuk di sembah (bersujud) kepada-Nya. Sudah jelas apabila kita beriman kepada Allah maka kita juga harus mengimani asma-asma-Nya (Ama’ul Husna).

Dalam firman-Nya yang lain, Surat Al Isra: 110, menyebutkan

“ katakanlah : Serulah Allah atau serulah Ar Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Asma’ul Husna (nama-nama yang terbaik) …”

Disebutkan bahwa Ar Rahman adalah salah satu Asma’ul Husna dan mendapat tempat pertama, ini terdapat dalam surat pembuka (Al Fatihah) pada ayat pertama. Dengan begitu Sebelum kita beraktifitas sebaiknya kita mengucapkan Basmallah “Bismillahirrahman Nirrahim”, supaya kita mendapat nikmat tiada tara dan rezeki yang halal serta nikmat sehat setelah menyebut Nama-Nya.

Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya seorang hamba yang membaca :’Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam’, maka Allah akan berfirman: ‘Hamba-Ku telah Memuji-Ku’, dan jika dia membaca ‘Maha Pemurah lagi Maha Penyayang’, maka Allah berfirman: ‘Hamba-Ku telah Memuji Ku’. (H.R. Muslim)

Dalam sabda Rasulullah tersebut dapat kita ambil pelajaran dan hikmah-Nya bahwa setelah kita membaca “Alhamdulillah Hirabbil ‘Alamiin” (Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam) kita telah diakui sebagai Hamba-Nya, itu adalah nikmat dan jalan selanjutnya untuk kita dapat meraih rahmat-Nya dalam aktivitas keseharian setelah membaca Al Fatihah.

Ar Rahman dan Keimanan

Ar Rahman adalah Asma’ul Husna yang harus kita yakini sebagai seorang muslim dan mukmin yang taat, ada hadits sebagai berikut:

“Tidaklah sempurna keimanan seorang diantaramu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (H.R. Bukhori dan Muslim).

Dalam hadits tersebut Ar Rahman diganti dengan kata mencintai yang berarti mengasihi seorang dengan ketentuan Allah. Dan apabila seorang mencintai karena Allah maka ia akan mendapatkan masninya iman. Dan dengan mengamalkan sifat Ar Rahman ini kita menjalin ukhuwah Islamiyah serta mencerminkan bahwa islam adalah cinta perdamaian, menebar kasih sayang untuk semua alam, dengan mengaplikasian Ar Rahman dalam kehidupan sehari-hari kita dapat hidup dengan ketulusan hati dengan membina kehidupan berumah tangga maupun bermasyarakat dengan kasih sayang dan kelembutan hati sehingga tercipta kerukunan dan kedamaian dalam tatanan kehidupan di lingkungan.

Kerahmanan membuat peka terhadap lingkungan dengan sikap kepedulian sosial, dengan itu menjadikan kita sebagai pribadi yang bermanfaat bagi orang banyak dan lingkungan.

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia lain” (H.R. At Thabrani).

Sifat Ar Rahman juga dapat dilakukan sebagai Landasan Sikap dan Mental,antara lain dengan cara :

  1. Mengasihi sesama manusia

  2. Membantu fakir miskin, menyantuni anak-anak yatim dan anak-anak terlantar, serta
    senang menolong orang lain yang membutuhkan.

  3. Menasehati dalam kebaikan dan kesabaran (mencegah orang lain berbuat maksiat).

  4. Menjadi pribadi yang bermanfaat untuk keluarga, sahabat, masyarakat dan lingkungan
    sekitar dan disenangi oleh sesama.

  5. Mengayomi bawahan, Menghormati atasan, mengasihi reka kerja.