Apa Yang Dimaksud Dengan Aqidah?

Aqidah

Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Apa yang dimaksud dengan Aqidah dalam islam?

Akidah dalam istilah Islam yang berarti iman. Semua sistem kepercayaan atau keyakinan bisa dianggap sebagai salah satu akidah. Pondasi akidah Islam didasarkan pada hadits Jibril, yang memuat definisi Islam, rukun Islam, rukun Iman, ihsan dan peristiwa hari akhir.

Dalam bahasa Arab akidah berasal dari kataal-‘aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah yang berarti mengikat dengan kuat.

Sedangkan menurut istilah dan terminologi, akidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Jadi, Akidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepadaNya, beriman kepada para malaikatNya, rasul-rasulNya,kitab-kitabNya, hari Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma’ (konsensus) dari salafush shalih, serta seluruh berita-berita qath’i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih serta ijma’ salaf as-shalih.

Referensi :
https://islamislami.com/2016/03/28/aqidah-islam-pengertian-dan-pembagiannya/

Aqidah berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata dasar ‘aqada ya’qidu ‘aqdan aqidatan yang berarti simpulan, ikatan, perjanjian, kokoh atau pejanjian. Artinya sesuatu yang menjadi tempat hati yang mana hati terikat kepadanya. Setelah berbentuk aqidah maka maknanya menjadi keyakinan. Adapun pengertian aqidah secara istilah berarti perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh serta tidak ada keraguan dan kebimbangan didalamnya.

Para ahli memberikan definisi yang bermacam-macam mengenai pengertian aqidah, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Menurut Syaikh Thahir al-Jazairy, Aqidah Islamiyah adalah perkara-perkara yang diyakini oleh orang-orang muslim yang berarti mereka teguh terhadap kebenaran perkara-perkara tersebut.

  • Menurut Hasan al-Banna, Aqidah adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, menentramkan jiwa dan menjadikan keyakinan yang tidak ada keraguan dan kebimbangan yang mencampurinya.

  • Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazary, Aqidah adalah kebenaran yang secara umum dapat diterima oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah, yang mana hal tersebut dimunculkan oleh manusia dalam hati dan diyakini secara pasti serta terdapat penolakan terhadap sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran tersebut.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aqidah adalah perkara-perkara yang wajib diyakini kebenarannya, yang mana hal tersebut dapat diterima oleh manusia dan dapat menentramkan jiwa manusia serta tidak ada keraguan didalamnya.

Ruang Lingkup Aqidah

Adapun ruang lingkup pembahasan aqidah adalah sebagai berikut:

  • Ilahiyat, yaitu membahas tentang segala hal yang berhubungan dengan Allah SWT.

  • Nubuwat, yaitu membahas tentang segala hal yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk membahas tentang kitab-kitab Allah, mukjizat dan sebagainya.

  • Ruhaniyat, yaitu membahas tentang segala hal yang berhubungan dengan alam metafisik seperti malaikat, iblis, jin, roh dan sebagainya.

  • Sam’iyyat, yaitu membahas segala hal yang dapat diketahui dari dalil Naqli berupa Al Qur’an dan Sunnah seperti akhirat, syurga, neraka dan lain sebagainya.

Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman bagi umat manusia merupakan dasar dari aqidah itu sendiri. Aqidah berkaitan dengan keimanan yang merupakan pokok-pokok dari Aqidah Islam. Adapun ayat Al-Quran yang memuat kandungan Aqidah Islam didalamnya adalah:

Artinya: “Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitabkitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata): “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka berkata: "Kami dengar dan Kami taat. Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” [QS Al Baqarah : 285]

Tujuan Aqidah

Adapun tujuan dari aqidah adalah. :

  • Memupuk dan mengembangkan potensi-potensi ketuhanan yang ada sejak lahir.

    Sejak berada di alam roh, manusia sudah memiliki fitrah ketuhanan, sebagaimana dalam firman Allah.

    Artinya: “dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi”. (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.” [QS. Al A’raf : 172]

  • Menjaga manusia dari kemusyrikan

    Besar kemungkinan bagi manusia untuk terperosok ke dalam kemusyrikan, baik melakukan kesyirikan secara terang-terangan (syirik jaly) maupun melakukan kemusyrikan yang bersifat sembunyi-sembunyi di dalam hati (syirik khafy). Oleh karena itu diperlukan tuntunan aqidah Islam untuk mencegah perbuatan tersebut.

  • Menghindari diri dari pengaruh akal yang menyesatkan

    Akal merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT terhadap manusia. Dengan akal tersebut manusia bisa lebih mulya dari pada makhluk yang lainnya. Walaupun demikian, manusia sering tersesat oleh akal pikirannya sendiri. Oleh karena itu akal pikiran manusia perlu dibimbing oleh akidah Islam.

Referensi : A. Zainuddin dan M. Jamhari I: Akidah dan Ibadah, (Bandung: Pustaka Setia, 1999)