Apa yang dimaksud dengan Apikoektomi atau reseksi akar?

Apikoektomi atau reseksi akar adalah tindakan pemotongan ujung akar gigi yang infeksi serta mengkuret seluruh jaringan periapikal yang mengalami nekrotik dan peradangan dengan maksud agar dapat mempertahankan gigi dengan perawatan saluran akar, dapat dilakukan dalam 2 (dua) kali kunjungan atau 1 (satu) kali kunjungan saja.

Prosedur ini diperlukan saat peradangan dan infeksi terjadi pada area ujung akar gigi setelah perawatan saluran akar atau perawatan kembali saluran akar gigi (Archer, 1965).

Apa yang dimaksud dengan Apikoektomi atau reseksi akar ?

Bedah endodontik dapat dilakukan pada keadaan-keadaan seperti: tidak dapat dilakukan pembuangan jaringan patologik dengan endodontik konvensional, jika tidak mungkin dibersihkan dan mengisi seluruh saluran akar dari mahkota seperti pada saluran akar yang bengkok, juga untuk menanggulangi kegagalan atau kecelakaan perawatan konvensional dan lain-lain.

Salah satu prosedur bedah endodontik adalah apikoektomi atau reseksi akar gigi.

Apikoektomi adalah pemotongan bagian ujung akar bertujuan menyingkirkan atau mengangkat jaringan yang diperkirakan dapat menjadi patologis.

Grossman (1995) mengatakan bahwa reseksi akar adalah penyingkiran satu atau lebih akar dari gigi molar satu atas, Weine (1882) memberikan pengertian reseksi akar sebagai penyingkiran satu akar atau lebih dari gigi berakar banyak, Filipowicz (1984) menyatakan bahwa reseksi akar adalah tindakan pemisahan satu atau dua akar dari gigi (molar) namun mahkota tetap dipertahankan utuh.

Apikoektomi adalah prosedur pembedahan minor yang dimaksudkan untuk mengangkat jaringan infeksi pada apek/ ujung akar gigi yang mati atau post perawatan saluran akar yang gagal.

Beberapa pengertian di atas menjelaskan bahwa apikoektomi adalah tindakan pemotongan ujung akar agar dapat mempertahankan gigi dengan perawatan saluran akar sehingga gigi tidak perlu dicabut.

Lokasi Infeksi Apikal
Gambar Lokasi Infeksi Apikal

INDlKASI DAN KONTRA INDlKASI

Dalam perawatan endodontik tidak semua gigi dapat dirawat dengan cara reseksi akar, ada pertimbangan-pertimbangan tertentu yang harus dipenuhi untuk keberhasilan operasi. Bila lesi periapikal sudah terlalu besar maka gigi tersebut tidak lagi diindikasikan untuk reseksi, melainkan untuk pencabutan/ekstraksi.

Pertimbangan /syarat yang harus dipenuhi untuk apikoektomi: (Gutmann et al, 1992)

  1. Lesi periapikal yang meliputi apeks gigi, tidak lebih dari 1/3 panjang akar seluruhnya, karena jika lebih gigi dikhawatirkan menjadi mobil dan akan menganggu gigi tetangganya.
  2. Saluran akar tidak berlekuk-lekuk sehingga dapat dibersihkan sampai ke apeks.
  3. Tidak ada resorpsi tulang alveolus yang mengelilingi akar gigi tersebut ; kedudukan gigi masih kuat di dalam tulang alveolar.
  4. Oral hygiene pasien baik, agar reseksi akar tidak sia-sia karena akhirnya harus diekstraksi akibat karies.

Indikasi apikoektomi :

  1. Fraktur akar.
  2. Kegagalan terapi endodontik konvensional.
  3. Resorpsi yang melibatkan daerah furkasi pada gigi yang berakar ganda.
  4. Perforasi akar atau daerah furkasi yang diikuti dengan gejala-gejala akut.
  5. Destruksi intensif jaringan periapikal, tulang atau periodontal membran yang melibatkan satu-tiga apeks akar.
  6. Apeks akar dikelilingi kista (gigi dengan kelainan periapikal seperti kista, granuloma).
  7. Patahnya instrumen di saluran apikal atau saluran akar tersumbat oleh pulp stone, molten metal dan lain-lain.
  8. Mahkota jacket yang baik dengan kelainan apikal.

Kontra indikasi apikoektomi :

  1. Lesi periapikal besar yang melebihi 1/3 panjang akar.
  2. Gigi bersangkutan menyebabkan oklusi traumatik yang tidak dapat diperbaiki.
  3. Pandangan struktur anatomi yang kurang jelas.
  4. Keadaan umum pasien jelek, misalnya: pasien DM, nefritis, TBC, anemia dan lain-lain, atau alasan kesehatan lain.
  5. Kontraindikasi lanjutan jika setelah pembuangan ujung akar dan pengkuretan, tulang alveolar sudah inadekuat untuk mendukung gigi.
  6. Periodontitis dengan mobilitas cukup besar (mobilitas kelas III) yang sudah tidak dapat dirawat lagi untuk kestabilan gigi.
  7. Terjadi penyatuan akar pada gigi molar.
  8. Prognosis dianggap jelek (misalnya, umur pasien lebih dari 50 tahun).

Apabila apikoektomi dan pengisian orthograde ataupun retrograde dilakukan sempurna sesuai indikasi maka menurut pemeriksaan klinis dan radiografis antara 79 - 97% berhasil baik.

Faktor terpenting untuk hasil yang baik pada apikoektomi/ reseksi ujung akar adalah penutupan saluran akar apikal yang sempurna. Worle dan Wirsching memperoleh hasil baik lebih dari 90% pada 247 akar gigi posterior yang direseksinya. Hasil apikoektomi tidak tergantung pada penghilangan jaringan granulasi tanpa sisa atau pembuangan ujung akar sampai basis lesi apikal, tetapi terletak pada penyingkiran sumber infeksi di saluran akar (Alfred et al 1988).

PENATALAKSANAAN

Terdapat 3 (tiga) prosedur dalam apikoektomi :

  1. Akar gigi diisi dan langsung direseksi ujung akar gigi dalam satu kali kunjungan. Pada prosedur ini, preparasi, sterilisasi dan pengisian saluran akar dilakukan dalam satu kali kunjungan.
  2. Akar gigi diisi,dan beberapa hari kemudian / satu minggu ujung akar gigi direseksi
  3. Akar gigi yang direseksi telah menjalani perawatan saluran akar beberapa bulan / tahun yang lalu, pada foto rontgen tampak granuloma periapikal, kista kecil atau kerusakan tulang periapikal yang difus dengan ataupun tanpa drainase sinus (Archer, 1965).

image
Gambar Dua Tipe Insisi Kiri : Insisi trapesium. Insisi ini dibuat pada kasus kerusakan ekstensif tulang labial. Kanan: lnsisi semilunar. lnsisi ini digunakan dalam banyak kasus. (Endodontic Practice 5 th ed, 1960 : 350)

image
Gambar Reseksi Akar 1. Visualisasi apex akar dan insisi. 2. Gum Flap diangkat dan dibuat jendela pada tulang, sehingga apex akar tersingkap. 3. Apex akar di potong dan osseous bed di kuret. 4. Setelah jaringan gingiva di atas tulang dikembalikan ke tempat semula, maka Gum Flap dijahit. (Endodontice Practice 5 th ed, 1960 : 352).

Prinsip perawatan apikoektomi adalah membersihkan saluran akar dari debris dan mengisinya sampai ke ujung apeks dengan bahan pengisi saluran akar (Hartono, 1992). Syarat bahan pengisi saluran akar : Kedap terhadap bakteri,tidak toksik, tidak larut, adhesi ke dinding saluran akar, penggunaan mudah dan radiopak.


Gambar Pengangkatan Jaringan Nekrotik

Sumber : Eka Widiyanta, Apikoektomi Gigi 12 dengan Anestesi Lokal, PPDGS-I Prodi Bedah Mulut, Universitas Gadjah Mada