Apa yang dimaksud dengan Anuitas atau Annuaty ?

Anuitas (Annuity) adalah suatu rangkaian pembayaran atau penerimaan secara cicilan yang pada umumnya sama besarnya serta dibayarkan setiap masa tertentu dan masing-masing jumlahnya terdiri dari bagian pokok pinjaman serta bunganya.

Apa yang dimaksud dengan Anuitas atau Annuaty ?

Anuitas atau annuity digunakan untuk perhitungan depressiasi, yaitu penurunan nilai alat karena waktu.

Terdapat tiga macam annuity, yaitu:

  • Ordinary annuity
    Ordinary annuity atau annuity biasa adalah cicilan yang dilakukan setiap akhir periode dengan sistim bunga yang dilakukan secara sistim coumpound.

  • Dul annuity
    Dul annuity adalah bentuk khusus dari sistim annuity dimana pembayaran dilakukan tiap permulaan periode bukan akhir periode.

  • Differed annuity
    Differed annuity adalah pembayaran yang dilakukan setalah beberapa periode berjalan.

Waktu yang digunakan dalam annuity adalah pembayaran pertama sampai akhir pembayaran periode terakhir yang dinamakan dengan annuity term.

Apabila R adalah pembayaran periodic yang sama jumlahya dan dilakukan dalam sejumlah n periode, maka pembayaran setiap periode waktu dapat digambarkan sebagai berikut:

image

Total annuity dapat dinyatakan dalam suatu bentuk persamaan seperti yang terlihat pada persamaan berikut,

image
image

image

Jumlah uang akhir periode atau P yang disebut harga sekarang atau present value atau present worth dihitung dengan persamaan berikut,

image

Contoh soal

Suatu alat seharga Rp. 12000000,- dengan umur operasi selama 10 tahun, dengan harga rongsokan sebesar Rp. 2000000,- depresiasi diperhitungkan dianggap sebagai ongkos tetap dengan cara pengeluaran sama setiap tahnnya dengan laju bunga sebesar 6% per tahun. Pada akhir umur alat tersebut sudah harus terkumpul uang untuk menutupi penyusutan alat tersebut. Dari data tersebut, hitunglah:

a. Berapa ongkos depresiasi tiap tahun
b. Berapa harga alat tersebut setelah dioperasikan selama 4 tahun

Penyelesaian

a. Depresiasi setiap tahun dapat dihitung dengan cara:

  1. Secara garis lurus

    image

  2. Dengan cara annuity

    image

    Besar annuity = s = Rp. 12000000,- - Rp 2000000,- = Rp. 10000000,-
    Untuk bisa membeli alat baru setelah 10 tahun,maka , R = Rp. 759000,-/tahun Depresiasi = Rp. 759000,-tahun

b. Harga alat setelah dioperasikan selama 4 tahun, dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.

image

Harga alat setelah 4 tahun dioperasikan sebesar: Rp 4460000,-

Perpetuity dan capitalized cost

Perpetuity adalah annuity dimana pembayaran periodiknya berlangsung terus menerus, sehingga seakan-akan barang atau alat tersebut tidak pernah habis. Dari segi teknik hal ini sangat menarik karena penggantian alat dapat berlangsung terus menerus.

Berdasarkan contoh diatas, pada persoalan tersebut setiap 10 tahun alat yang sudah tidak dapat dioperasikan lagi sehingga harus dicarikan modal sebesar Rp. 10.000.000,- untuk mengganti alat tersebut. Dengan demikian setiap 10 tahun harus disediakan uang sebesar Rp. 10.000.00,-. Untuk itu disiapkan uang sebesar Rp. 12.650.000,- dengan bunga 6% per tahun, sehingga dengan menggunakan persamaan (4-2) akan didapatkan:

image

Dengan uang sebesar tersebut Rp. 10.000.000,- digunakan untuk membeli alat baru sedangkan Rp. 12.650.000,- digunakan kembali untuk menyiapkan uang pada 10 tahun mendatang. Oleh sebab itu apabila diinginkan suatu alat yang terus menerus bisa diganti setelah umur operasinya habis, perlu disediakan uang seharga alat ditambah dana untuk menghimpun dana pengganti alat tersebut.

Pada contoh diatas, untuk bisa membeli alat sebesar Rp. 10.000.000,- harus disediakan dana Rp. 12.650.000,- agar dalam 10 tahun lagi dapat membeli alat yang baru lagi. Total uang yang harus dimiliki dalam waktu tertentu sehingga didapatkan perpetuity dinamakan capitalized cost. Dalam contoh uang sebesar Rp. 22.650.000,- dinamakan capitalized cost.

Apabila dinyatakan dalam suatu persamaan, maka:

Capitalized cost= harga asal alat + present value dari perpetuality yang bisa diperbarui

Apabila perpuity ini harus terjadi, maka sama dengan harga akhir (jumlah uang yang harus ada dalam jangka waktu n tahun) dikurangi harga pengganti alat tersebut. Apabila CR sebagai harga pengganti atau replacement dan Cv adalah harga asal alat, yang dapat dihitung seperti yang terlihat pada persamaan berikut ini,

image

Contoh soal

Sebuat alat yang terbuat dari mail steel dengan harga Rp. 50.000.000,- dengan umur operasi selama 3 tahun. Sebagai alat tandingan terbuat dari stainless steel, dengan harga Rp. 15.000.000,- dengan umur operasi selama 8 tahun. Harga rongsokan mail steel sebesar Rp. 500.000,- dan stainless steel sebesar Rp. 1.500.000,- apabila bunga bank sebesar 4% secara coumpound interest, alat mana yang akan dipilih.

Penyelesaian

Untuk peralatan mail steel, Cv = Rp. 5.000.000,-harga rongsokan Rp. 500.000,- dengan umur alat 3 tahun dan bunga bank 4%, maka capitalized cost dapat dihitung menggunakan persamaan berikut

image

Untuk peralatan stainless steel, C = Rp. 15.000.000,- harga rongsokan Rp1.500.000,- dengan umur alat 8 tahun dan bunga bank 4% maka capitalized cost dapat dihitung menggunakan persamaan berikut,

image

Maka dipilih alat yang terbuat dari mail stell.

Pemilihan ini dinamakan alternative investement, dengan catatan bukan hanya hrga ini saja yang menentukan pemilihan suatu alat. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan terseut, adalah:

  1. Royalities (sejumlah uang yang harus dikeluarkan karena kekhususan)
  2. Pengaruh terhadap produk
  3. Maintenance (pemeliharaan)

Sehingga persamaan capitalized cost menjadi seperti yang terlihat pada persamaan

image

dimana :
M = biaya untuk upah buruh, pengawasan, power dan lain-lain
H = biaya reparasi ( maintenance) 1 = waktu 1 tahun
i = interest per tahun
m = tiap berapa lama dilakukan overhaul
n = berapa lama dilakukan perbaikan
N = Non recury cost (dimasukkan dalam harga wal pembelian, misalnya royalities)

Dalam melakukan perbandingan dilakukan juga:

image

Sumber : Ni Ketut Sari, Ekonomi Teknik