Apa yang dimaksud dengan Antropometri?

Antropometri

Antropometri adalah ilmu yang memelajari dan mengukur variasi fisik manusia. Antropometri pada awalnya digunakan sebagai alat analisis untuk mengidentifikasi sisa-sisa fosil kerangka manusia purba atau hominid dalam rangka memahami variasi fisik manusia. Pada saat ini, antropometri berperan penting dalam desain industri, desain pakaian, desain industrial ergonomis, dan arsitektur di mana data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dalam populasi digunakan untuk mengoptimalkan produk yang akan digunakan konsumen.

  • Antropometri

Dalam perpektif antropologi, Antropometri berarti metode dalam studi antropologi fisik untuk mengukur bagian-bagian tubuh manusia, antara lain untuk klasifikasi aneka warna ras manusia (Depdikbud, 1984).

Anthropometri berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan “metron” yang berarti ukuran. Secara definitif anthropometri dinyatakan sebagai suatu studi yang menyangkut pengukuran dimensi tubuh manusia dan aplikasi rancangan yang menyangkut geometri fisik, massa, kekuatan dan karakteristik tubuh manusia yang berupa bentuk dan ukuran. Manusia pada dasarnya akan memiliki bentuk, ukuran tinggi dan berat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan–pertimbangan ergonomis dalam memerlukan interaksi manusia (Indrianti, 2010).

Dengan pengukuran antropometri akan diketahui tinggi badan, berat badan, dan ukuran badan aktual seseorang. Selanjutnya tinggi badan, berat badan dan ukuran tubuh seseorang dapat digunakan untuk tujuan menilai pertumbuhan dan distribusi tubuh seseorang, serta dapat berguna sebagai data referensi. Pengukuran antropometri adalah pengukuran terhadap bagian-bagian tubuh yang berfungsi untuk menentukan status seseorang dengan bersumber pada tulang, otot dan lemak yang menentukan tipe-tipe tubuh manusia, dan mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tubuh seseorang.

Parameter Antropometri:

  • Tinggi badan
  • Berat badan
  • panjang lengan & tungkai
  • Lingkar lengan & paha
  • Kapasitas paru
  • Lingkar kepala & dada
  • Jaringan lunak (Susilowati, 2008).

antropometri artinya adalah ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh (Supariasa, 2001). Di masyarakat, cara pengukuran status gizi yang paling sering digunakan adalah antropometri gizi.

Umumnya obesitas pada anak ditentukan berdasarkan tiga metode pengukuran antropometri sebagai berikut (Damayanti, 2002) :

  1. Berat badan dibandingkan dengan tinggi badan (BB。TB). Obesitas pada anak didefinisikan sebagai berat badan menurut tinggi badan diatas persentil 90. Atau 120% lebih banyak dibandingkan berat badan ideal. Sedangkan berat badan 140% lebih besar dibandingkan berat badan ideal didefinisikan sebagai superobesitas.

  2. WHO pada tahun 1997, NIH (The National Institues of Health) pada tahun 1998 dan The Expert Committee on Clinical Guidelines for Overweight in Adolescent Preventive Services telah merekomendasikan Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai baku pengukuran obesitas pada anak dan remaja diatas 2 tahun. IMT merupakan penunjuk kelebihan berat badan berdasarkan Indeks Quatelet (berat badan dalam kilogram dibandingkan dengan tinggi badan dalam meter kuadrat). Interpretasi IMT berdasarkan umur dan jenis kelamin anak, karena anak lelaki dan perempuan mempunyai lemak tubuh yang berbeda. IMT adalah cara termudah untuk memperkirakan obesitas serta berkorelasi tinggi dengan massa lemak tubuh. Nilai batas IMT (cut off point) untuk kelebihan berat badan pada anak dan remaja ialah persentil ke-95.

  3. Pengukuran langsung lemak sub-kutan dengan mengukur tebal lemak lipatan kulit (TLK). Ada 4 macam cara pengukuran TLK yang ideal, yakni TLK bisep, TLK trisep, TLK subskapular dan TLK suprailiaka.

Indeks antropometri yang umum digunakan dalam menilai status gizi anak ialah IMT (indeks masssa tubuh). Untuk anak-anak, IMT dibedakan menurut umur dan jenis kelamin atau disebut BMI for age atau di Indonesia menjadi IMT。U. Hal tersebut disebabkan karena IMT berubah secara substansial pada anak-anak sesuai pertambahan umur, IMT。U merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk anak- anak usia 2-20 tahun.

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan batas persentil dalam menentukan status gizi anak usia 2-20 tahun dengan IMT 。U.

image

Menurut Indrianti (2010:2), anthropometri berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan “metron” yang berarti ukuran. Secara definitif, anthropometri dinyatakan sebagai suatu studi yang menyangkut pengukuran dimensi tubuh manusia dan aplikasi rancangan yang menyangkut geometri fisik, massa, kekuatan dan karakteristik tubuh manusia yang berupa bentuk dan ukuran.

Antropometri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran dimensi tubuh manusia (ukuran, berat, volume, dan lain-lain) dan karakteristik khusus dari tubuh seperti ruang gerak.

Data antropometri digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan stasiun kerja, fasilitas kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak dengan dimensi anggota tubuh manusia yang akan menggunakannya. Database antropometri sangat penting digunakan untuk mendapatkan perancangan yang baik berbasis Human Centered Design. Database antropometri ini juga dapat digunakan untuk kebutuhan lain.

Ruang Lingkup Antropometri


Anropometri bermanfaat untuk mengetahui struktur tubuh seseorang dan dapat menempatkan pada suatu cabang apa yang cocok pada orang tersebut. Tujuannya adalah menciptakan pemain yang professional dilihat dari struktur tubuh yang memadai dari fungsi gerak tubuhnya. Dalam olah raga antropometri sangat di butuhkan untuk memaksimalkan suatu prestasi sebagaimana menurut Indrianti, (2010:92) peran antropometri dalam olahraga beragam mulai dari penentuan cabang olahraga yang dapat memaksimalkan kondisi atlet.

Menurut Supariasa (2002:57) tinggi badan merupakan bagian dari antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal dari telapak kaki sampai ujung kepala. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Aspek biologis yang berupa struktur dan postur tubuh seperti halnya tinggi badan adalah salah satu penentu pencapaian kemampuan.

Berat badan adalah parameter pertumbuhan yang paling sederhana, mudah diukur, dan diulang. Berat badan merupakan ukuran yang terpenting yang dipakai pada setiap pemeriksaan penilaian pertumbuhan fisik anak pada semua kelompok umur karena berat badan merupakan indikator yang tepat untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak saat pemeriksaan (akut). Alasannya adalah berat badan sangat sensitif terhadap perubahan sedikit saja seperti sakit dan pola makan. Selain itu dari sisi pelaksanaan, pengukuran obyektif dan dapat diulangi dengan timbangan apa saja, relatif murah dan mudah, serta tidak memerlukan waktu lama.

Referensi