Apa yang dimaksud dengan Antropologi sebagai seni dan ilmu?

image

Apa yang dimaksud dengan Antropologi sebagai seni dan ilmu?

Antropologi yang dikenal masyarakat saat ini adalah ilmu yang mengkaji segala sesuatu tentang manusia, mengenai asal-usul, aneka warna bentuk fisik, adat istiadat dan kepercayaan pada masa lampau. Masyarakat tidak menyebutnya sebagai ilmuwan atau antropolog. Mereka lebih suka menyebut antropolog sebagai peneliti. Hal ini karena kerja seorang antropolog lebih banyak di lapangan, bahkan di wilayah atau daerah terpencil yang terkadang jauh dari peradaban.

Secara kronologis, ilmu antropologi adalah lebih luas dari ilmu-ilmu yang lain. Sejarah, psikologi, sosiologi, bahkan ilmu hukum pun dapat menjadi bagian dari ilmu antropologi. Antropologi sebagai ilmu memiliki obyek dalam kenyataan alam dan non alam sehingga memunculkan keseragaman, homogenitas, identitas dan kausalitas (hukum sebab-akibat).

Oleh karena itu antropologi secara spesifik lebih memfokuskan diri ke dalam empat bidang utama, yakni

  1. arkeologi, mempelajari cara-cara penyimpulan yang didasarkan atas peninggalanpeninggalan fisik mengenai sisa-sisa budaya langka,
  2. antropologi fisik, mempelajari aspek biologi manusia sepanjang masa,
  3. antropologi linguistik, mencari pengetahuan tentang struktur dan fungsi bahasa terhadap manusia, dan
  4. antropologi sosial dan budaya berusaha untuk mengerti mengapa manusia bertingkah laku seperti yang dilakukan.

Dalam sudut pandang yang lain, antropologi sebagai seni merupakan nilai hasil tindakan dari ilmu yang diterapkan. Maka masing-masing bidang dalam antropologi tersebut memiliki pendekatan-pendekatan khusus dengan cara tertentu untuk membahasnya. Sebagai contoh pada antropologi sosial budaya, konteks sosio-budaya merupakan sumber segala nilai seni.

Dari konteks inilah manusia mempelajari seni dan memiliki gambaran ideal tentang yang disebut seni. Dari konteks ini pula manusia menciptakan karya seni dan menikmati, memahami dan memanfaatkan karya seni. Hal ini juga berlaku bagi arkeologi, antropologi fisik dan antropologi linguistik.

Suatu obyek seperti benda di alam, atau suatu karya dan budaya yang diciptakan manusia akan memiliki nilai apabila mereka telah membahas dahulu latar belakang dari obyek tersebut. Maka antropologi sebagai ilmu sekaligus juga seni akan berpengaruh pada pembahasan mengenai bidang lain yang sejalan.