Apa yang dimaksud dengan Analytic Language?

Analytic language atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai bahasa analitik merupakan frasa yang berasal dari bahasa Yunani Ana yang berarti ‘sepanjang’ dan Lysis yang berarti ‘kalah’. Bahasa analitik merupakan bahasa yang sebagian besar dicirikan oleh fakta bahwa itu tergantung pada urutan kata, bukan pada struktur kata dan disampaikan arti kalimat.

Contoh: Dalam bahasa Inggris, bahasa analitik, misalnya pada kalimat: Anak laki-laki mencintai gadis itu dan Gadis mencintai anak laki-laki memiliki arti yang berbeda. Di sisi lain, dalam bahasa Latin klasik, kalimat Anak laki-laki (PUER) mencintai (AMAT) gadis it (PUELLAM) bisa saja diproses di satu dari enam cara - Puer amat puellam; Puer puellam amat; Amat puer puellam; Amat puellam puer; Puellam puer amat; Puellam amat puer - karena penutupnya masing-masing kata akan menunjukkan hubungan apa kata itu kepada yang lain: PUER ada di kasus nominatif dan dengan demikian merupakan subjek dari kalimat, tidak peduli dimanapun itu muncul di dalamnya; PUELLAM dalam kasus akusatif (nominatif = PUELLA) dan dengan demikian merupakan objek dari kalimat, tidak peduli apa posisinya kalimat.

Referensi: Marcel Danesi, 2000, Encyclopedic Dictionary of Semiotics, Media, and Communications, University of Toronto Press.