Varians adalah penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar.Mulyadi (2014)
Sedangkan menurut Bastian & Nurlela (2006) menyatakan bahwa: “Varians adalah selisih antara biaya aktual dengan standar yang ditetapkan sebelum kegiatan operasi perusahaan dilakukan.
Pengertian Analisa Varians Biaya Produksi
Menurut Halim (2010): “Analisa varians biaya produksi adalah proses menganalisa selisih biaya yang timbul karena perbedaan biaya produksi yang sesungguhnya terjadi dibandingkan dengan biaya produksi standar, dan menentukan penyebab selisih biaya produksi tersebut. ‟‟
Ada tiga komponen biaya produksi yang dianalisa (Abdul Halim, 2010):
- Biaya bahan baku,
- Biaya tenaga kerja langsung, dan
- Biaya overhead pabrik.
Analisa Selisih Biaya Bahan Baku
Menurut Halim (2010): “Selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara biaya bahan baku yang sesungguhnya terjadi dengan biaya bahan baku standar.‟‟
Selisih biaya ini disebabkan oleh adanya perbedaan harga sesungguhnya dengan harga standar, perbedaan antara kuantitas sesungguhnya dengan kuantitas standar. (Abdul Halim, 2010:278)
Analisa Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung
Menurut Halim (2010), “Selisih biaya tenaga kerja langsung adalah selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara biaya tenaga kerja langsung yang sesungguhnya dengan biaya tenaga kerja langsung standar.‟‟ Selisih biaya ini disebabkan oleh:
- Perbedaan antara tarif upah sesungguhnya dengan tarif upah standar.
- Perbedaan antara jam kerja sesungguhnya dengan jam kerja standar.
Analisa Selisih Biaya Overhead Pabrik
Menurut Halim (2010) “Selisih biaya overhead pabrik adalah selisih biaya yang disebabkan adanya perbedaan antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dengan biaya overhead pabrik standar.‟‟
Perhitungan selisih biaya overhead pabrik berbeda dengan perhitungan selisih biaya produksi langsung. Perhitungan tarif biaya overhead pabrik adalah menggunakan kapasitas normal, sedangkan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk menggunakan kapasitas sesungguhnya yang dicapai.
Dalam perusahaan yang menggunakan sistem biaya standar, analisis selisih biaya overhead pabrik dipengaruhi oleh kapasitas standar. Oleh karena itu ada empat model analisis selisih biaya overhead pabrik, yaitu sebagai berikut (Mulyadi,
2014:409):
-
Model Satu Selisih
Dalam model ini, selisih biaya overhead pabrik dihitung dengan cara mengurangi biaya overhead pabrik dengan tarif standar pada kapasitas standar dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya.
-
Model Dua Selisih
Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model dua selisih dapat dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu selisih terkendalikan dan selisih volume. Selisih terkendalikan adalah perbedaan biaya overhead sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas standar, sedangkan selisih volume adalah perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan pada jam standar dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk (kapasitas standar dengan tarif standar).
-
Model Tiga Selisih
Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model tiga selisih dapat dipecah menjadi tiga macam selisih, yaitu selisih pengeluaran, selisih kapasitas dan selisih efisiensi. Selisih pengeluaran adalah perbedaan biaya overhead pabrik sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya. Selisih kapasitas adalah perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk pada kapasitas sesungguhnya (kapasitas sesungguhnya dengan tarif standar).
-
Model Empat Selisih
Model empat selisih ini merupakan perluasan model tiga selisih. Dalam model ini, selisih efisiensi dalam model tiga selisih dipecah lebih lanjut menjadi dua selisih, yaitu selisih efisiensi variabel dan selsih.
Model Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung
Menurut Mulyadi (2014) ada tiga model analisis selisih biaya produksi langsung:
-
Model satu selisih (The One-Way Model)
Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar tidak dipecah ke dalam selisih harga dan selisih kuantitas, tetapi hanya ada satu macam selisih yang merupakan gabungan antara selisih harga dengan selisih kuantitas. Jadi dalam analisis selisih biaya produksi akan dijumpai tiga selisih, yaitu selisih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga kerja langsung dan selisih biaya overhead pabrik.
Hasil perhitungan selisih diberi tanda L (selisih laba atau selisih yang menguntungkan) dan tanda R (selisih rugi). Analisis selisih dalam model ini dapat digambarkan dengan rumus berikut ini
St = (HSt x KSt) - (HS x KS)
-
Model Dua Selisih (The Two-Way Model)
Dalam model analisis selisih ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi. Rumus perhitungan selisih dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
SH = (HSt - HS) x KS
SK = (KSt - KS) x HSt
-
Metode Tiga Selisih (The Three-Way Model)
Dalam metode ini, selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dipecah menjadi tiga macam selisih, yaitu selisih harga, selisih kuantitas, dan selisih harga/kuantitas. Dalam model tiga selisih, rumus perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas tergantung dari jenis hubungan harga dan kuantitas standar dengan harga dan kuantitas sesungguhnya. Apabila selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi harga standar dan kuantitas standar masing-masing lebih rendah dari harga sesungguhnya dan kuantitas sesungguhnya dapat dinyatakan dalam rumus berikut ini:
SH = (HSt - HS) x KSt
SK = (KSt - KS) x HSt
SHK = (HSt - HS) x (KSt - KS)
Rumus perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi harga standar dan kuantitas standar masing-masing lebih tinggi dari harga sesungguhnya dan kuantitas sesungguhnya dapat dinyatakan dalam rumus berikut ini:
SH = (HSt - HS) x KS
SK = (KSt - S) x HS
SHK = (HSt - HS) x (KSt - KS)
Apabila harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas standar lebih tinggi dari kuantitas sesungguhnya, maka selisih gabungan yang merupakan harga/kuantitas tidak akan terjadi. Dengan demikian perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi seperti ini dengan model tiga selisih dilakukan dengan rumus berikut ini:
SH = (HSt - HS) x KS
SK = (KSt - KS) x HSt
Karena selisih harga/kuantitas sama dengan nol, maka dengan demikian tidak terdapat selisih biaya yang menjadi tanggung jawab bersama diantara dua manajer (misalnya manajer fungsi pembelian dan manajer fungsi produksi).
Jika harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas standar lebih rendah dari kuantitas sesungguhnya, selisih gabungan tidak akan terjadi. Dengan demikian perhitungan selisih harga dan kuantitas dalam kondisi seperti ini dengan model tiga selisih dilakukan dengan rumus berikut ini:
SH = (HSt - HS) x KSt