Apa yang dimaksud dengan Al-Hasiib atau Maha Menghitung ?

al-Hasiib

Nilai yang terkandung di dalam al-Hasiib:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Hasiib” sebanyak 777x di waktu pagi sebelum matahari terbit dan di saat selesai shalat Magrib, Insya Allah kedudukannya tidak mudah digoyang karena satu perkara.

Apa yang dimaksud dengan Al-Hasiib atau Maha Menghitung ?

Kata Al-Hasîb berasal dari kata hasiba. Secara kebahasaan, kata Al-Hasib terambil dari akar kata ha, sin dan ba, yang mempunyai empat makna: menghitung, mencukupkan, bantal kecil, dan penyakit yang menimpa kulit sehingga memutih. Dua makna, menghitung dan mencukupkan lebih tepat dinisbatkan dan menjadi nama dari sifat Allah.

Kata Al-Hasîb sebagai nama dan sifat Allah dalam Al-Quran terulang sebanyak 3 kali, yaitu dalam surat an-Nisâ: 6 dan 86, al-Ahzâb: 39.

Allah Al-Hasîb, artinya Allah Maha Penghisab, penghitung amalan makhluk-Nya. Hitungan Allah sangat detail dan terperinci, tidak ada sedikit pun yang terlewat. Benar-benar hitungan yang super teliti dan akurat. Tidak ada yang mampu menyerupai atau menyamai hitungan Allah. Tidak ada amalan yang dilakukan oleh manusia, kecuali Allah menghitung-Nya sebagai bukti keadilan- Nya.

Allah swt berkalam, yang artinya,

”…Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun, pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (al- Anbiyâ`: 47).

Hisab itu terjadi sangat cepat, sebagaimana disebutkan dalam kalam-Nya,

“…Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dialah Pembuat Perhitungan yang paling cepat.” (al-An’âm: 62).

Untuk itu, kita diperintahkan selalu mengintrospeksi diri kita sebelum datang hari Hisab. Allah Al-Hasîb, berarti Allah Maha Mencukupi seluruh kebutuhan makhluk-Nya. Allah akan mencukupi siapa saja yang mengandalkan-Nya. Allah berkalam, yang artinya,

”…Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (ath-Thalâq: 3).

Seorang hamba yang meneladani nama Al-Hasîb, akan selalu berhati-hati sebelum melangkah. Karena ia sadar betul, bahwa seluruh perilaku dan ucapannya akan dihitung oleh Allah. Ia selalu berusaha untuk menghadirkan niat ikhlas di setiap awal aktivitas. Sehingga, semua aktivitas yang dilakukan terhitung dan terevaluasi dengan benar dan jujur. Di samping itu, nama Al-Hasîb, akan melahirkan rasa nyaman, tenteram, dan tidak tergesa-gesa, apalagi sampai membuat stres. Karena ia yakin, bahwa Allahlah yang Maha Mencukupi seluruh kebutuhannya. Tentu dengan tetap memaksimalkan usaha sebagai pelaksanaan perintah Allah.

Referensi :

  • Dr. Hasan el-Qudsy, The Miracle of 99 Asmaul Husna, Ziyad Book, 2014
  • Sulaiman Al-Kumayi, Asma’ul Husna For Super Woman, Semarang, Pustaka Nuun, 2009