Apa yang dimaksud dengan Al-Hakiim atau Maha Bijaksana ?

al-Hakiim

Nilai yang terkandung di dalam al-Hakiim:

Barangsiapa terus-menerus membaca “Ya Hakiim”, Insya Allah akan dibukakan baginya ilmu dan hikmah.

Apa yang dimaksud dengan Al-Hakiim atau Maha Bijaksana ?

Kata Al-Hakîm, memiliki akar kata hakama yang memiliki arti berkisar pada menghalangi. Orang yang memiliki hikmah akan terhalang untuk berbuat yang tidak bijak. Orang yang bijak akan terhalang dari perbuatan yang sia-sia.

Kata Al-Hakîm sebagai nama Allah dalam Al-Qur`an, diulang sebanyak 45 kali. Kebanyakan dirangkai dengan nama Allah Al-‘Azîz, Al-‘Alîm, Al-Khabîr, At-Tawwâb, Al-Hamîd, Al-‘Ali dan Al- Wâsi’ (Quraisy Syihab: 220).

Menurut Al-Qusyairi, kebijaksanaan Allah Swt. adalah kebijaksanaan yang arah dan tujuannya tidak diketahui oleh siapa pun kecuali oleh Dia sendiri. Adakalanya seseorang memperoleh kebahagiaan (al-sa’adah) sepanjang hayatnya tanpa sebab yang mendahuluinya; dan adakalanya pula hamba yang lain memperoleh kecelakaan (al-syaqawah) tanpa sebab apa pun.

Allah Al-Hakîm, Allah Mahabijaksana yang memiliki hikmah, menciptakan, mengatur, dan menentukan sesuatu dengan penuh perhitungan dan kebijakan. Dengan hikmah-Nya, Allah menciptakan alam semesta seisinya, tanpa ada sedikit pun yang sia-sia. Dengan hikmah-Nya, Allah menciptakan makhluk-Nya dengan berbagai ragam bentuk, dimensi, warna, dan kehidupan yang beragam. Dengan hikmah-Nya, manusia diciptakan dengan berbagai keunikan dan karakter masing-masing. Dengan hikmah- Nya, Allah mengutus para nabi, menurunkan kitab suci, ada yang kafir dan mukmin. Dengan hikmah-Nya, Allah menciptakan surga dan neraka. Semua dengan kesempurnaan kebijakan Allah.

Allah berkalam, yang artinya,

“Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan, “Jadilah, lalu terjadilah” dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.” (al-An’âm: 73)

Ayat lain menjelaskan,

“Ya Rabb kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (Ghâfir: 8).

Seorang hamba yang meneladani nama Al-Hakîm, akan selalu berbuat bijak dalam sikap dan perilakunya. Tidak tergesa- gesa dan penuh perhitungan. Tidak mudah terpengaruh, apalagi terprovokasi. Selalu berpikir antara maslahat dan mudarat, serta memiliki pandangan yang jauh dan proporsional.

Referensi :

  • Dr. Hasan el-Qudsy, The Miracle of 99 Asmaul Husna, Ziyad Book, 2014
  • Sulaiman Al-Kumayi, Asma’ul Husna For Super Woman, Semarang, Pustaka Nuun, 2009