Apa yang dimaksud dengan Al-Hafiizh atau Maha Memelihara ?

al-Hafiizh

Nilai yang terkandung di dalam al-Hafiizh:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Hafiizh” sebanyak 999x ketika hendak akan berpergian, Insya Allah dengan pertolongan Allah SWT akan dijauhkan dari berbagai macam bentuk malapetaka.

Apa yang dimaksud dengan Al-Hafiizh atau Maha Memelihara ?

Kata Al-Hafizh terambil dari akar kata hafazha yang terdiri dari tiga huruf yang mengandung makna “memelihara”, “melestarikan” serta “mengawasi”. Dari makna ini kemudian lahir makna “menghafal” karena yang menghafal memlihara dengan baik ingatannya.

Al-Hafîzh sebagai nama Allah, dalam Al-Quran terulang sebanyak 3 kali, yaitu dalam **surat Hûd: 11**, **Saba: 21**, dan asy-Syûrâ: 6.

Allah Al-Hafîzh, artinya Allah Maha Pemelihara dan Penjaga segala sesuatu, sehingga tidak ada yang luput dari pengawasan- Nya. Dengan pelbagai ketentuan-Nya (sunatullah), alam semesta terpelihara dari kehancuran sampai waktu yang Allah tentukan. Allah memelihara dan menjaga makhluk-Nya untuk tetap berkembang biak dan memberikan sarana untuk bertahan dari kemusnahan. Allah memelihara manusia dengan memberikan berbagai sarana untuk dapat tetap bertahan hidup, sampai ajal menjemputnya. Allah juga memelihara manusia dari kesesatan dengan mengutus para nabi dan menurunkan kitab suci sebagai pedoman. Allah memelihara kehidupan manusia agar dapat hidup dengan damai dan penuh kasih sayang, dengan berbagai aturan yang tertuang dalam syariat-Nya.

Allah secara khusus memberikan penjagaan, pemeliharaan, dan pengawasan kepada manusia dengan mengutus para malaikat untuk mendampingi manusia. Allah berkalam, yang artinya,

”Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah…” (ar-Ra’d: 11).

Dan kalam Allah, yang artinya,

”Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (al-Infithâr: 10-12).

Seorang hamba yang meneladani nama Al-Hafîzh, akan berusaha untuk memelihara kehormatannya, sehingga tidak jatuh kepada kenistaan. Juga memelihara hatinya, lisannya, dan perilakunya agar tidak menyakiti orang lain. Ia akan selalu menjaga diri supaya tidak menerjang larangan Allah. Juga menjaga keistiqamahan dalam beribadah kepada Allah dan hubungan baik dengan sesama, serta memelihara kedamaian dan kerukunan dalam hidup bermasyarakat. Bahkan, ia akan selalu menjaga kelestarian lingkungan dan alam semesta dari kerusakan dan kehancuran.

Referensi :

  • Dr. Hasan el-Qudsy, The Miracle of 99 Asmaul Husna, Ziyad Book, 2014
  • Sulaiman Al-Kumayi, Asma’ul Husna For Super Woman, Semarang, Pustaka Nuun, 2009