Apa yang dimaksud dengan Al-Ghaniyy atau Maha Kaya ?

al-Ghaniyy

Nilai yang terkandung di dalam al-Ghaniyy:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Ghaniyy‟” sebanyak 300x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan diberi kecukupan di dalam kehidupannya. Di samping itu setiap rezeki yang didapatnya akan membawa keberkahan.

Apa yang dimaksud dengan Al-Ghaniyy atau Maha Kaya ?

Kata Al-Ghaniy memiliki akar kata ghaniya yang memiliki arti seputar kecukupan dan tidak membutuhkan. Kata Al-Ghaniy yang menunjukkan nama Allah, diulang dalam Al-Qur`an sebanyak 18 kali.

Allah itu Mahakaya yang menyukupi diri-Nya sendiri. zat dan sifat-Nya tidak memiliki hubungan dengan sesuatu apa pun yang lain. Yang eksistensi dan kesempurnaannya bergantung pada yang lain tentu memperoleh eksistensi dari yang lain tersebut. Hanya Allah yang tidak membutuhkan dan tidak mencari. Kekayaan-Nya tak ada hubungannya dengan yang lain, bahkan semua yang lain bergantung kepada-Nya Allah berfirman,

“Dzat Allah-lah Yang Maha Kaya sedangkan kamu-lah orang-orang yang membutuhkan (Allah)” (QS. Muhammad : 38).

Allah Al-Ghaniy, Allah yang Mahakaya, mencukupi diri-Nya sendiri, tidak membutuhkan yang lain. Dia tidak tergantung atau membutuhkan yang lain untuk mencapai kesempurnaan-Nya. Tidak membutuhkan anak, tidak membutuhkan istri, tidak pula membutuhkan pembantu untuk mengatur kerajaan-Nya. Ibadah orang-orang mukmin tidak akan menambah kesempurnaan kerajaan-Nya. Kedurhakaan orang-orang kafir tidak pula mengurangi kesempurnaan kerajaan-Nya. Maha Berkecukupan Zat-Nya, sifat dan nama-nama-Nya, serta perbuatan-Nya. Kecukupan mutlak yang menjadikan-Nya berhak menyandang gelar Al- Ghaniy. Seluruh makhluk membutuhkan-Nya.

Allah berkalam, yang artinya,

”Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata, ”Allah memunyai anak.” Mahasuci Allah; Dia-lah Yang Mahakaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi….” (Yunus: 68)

Ayat lain menegaskan,

“Hai manusia, kamulah yang berke- hendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (Fâthir: 15).

Seorang hamba yang meneladani nama Al-Ghaniy, meyakini bahwa hanya Allah yang mampu mencukupi seluruh kebutuhannya, baik lahir maupun batin. Seluruh nikmat dan kekayaan yang dimilikinya adalah pemberian dari Allah. Allah- lah yang memberinya berbagai nikmat yang sebenarnya ia tidak berhak. Itu semua karena rahmat Allah yang mahaluas. Dia terus mencurahkan karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun mereka durhaka kepada-Nya. Karena Allah adalah Sang Mahakaya yang tidak membutuhkan ibadah dan ketundukan hamba-Nya.

Referensi :

  • Dr. Hasan el-Qudsy, The Miracle of 99 Asmaul Husna, Ziyad Book, 2014
  • Sulaiman Al-Kumayi, Asma’ul Husna For Super Woman, Semarang, Pustaka Nuun, 2009