Apa yang dimaksud dengan Al-Baari’ atau Maha Mengadakan ?

al-Baari'

Nilai yang terkandung di dalam al-Baari’:

Barangsiapa yang memperbanyak membaca “Ya Baari’”,Insya Allah akan ditambahkan amal kebaikan, terbebas dari segala kesulitan dan segala macam penyakit akan sirna.

Apa yang dimaksud dengan Al-Baari’ atau Maha Mengadakan ?

Kata al-Bari’ terdiri dari huruf-huruf al-ba, al-ra dan al-hamzah, yang berarti mencipta: Fat­b­ ila bari’ikum, maka bertobatlah kepada Allah yang telah menciptakan kamu, seperti dalam firman-Nya

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. (Q.s. al-Baqarah :54)

Kata al-Bari’ juga berarti memisahkan/menjauhkan sesuatu dari sesuatu,

"Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, (Q.s. al-Mumtahanah :4),.

Seseorang sembuh dari penyakitnya, berkata :” Bara’tu min al-mara”, karena ada pemisahan penyakit dari orang yang sakit.

Kata al-Bari’ terdapat dalam Al-Qur`an sebanyak tiga kali. Yakni, dua kali terdapat dalam surat al-Baqarah: 54 dan satu kali pada surat al-Hasyr: 24.

Antara al-Bâri` dengan Al-Khâliq ada titik kesamaan, tetapi tidak sepenuhnya sama. Imam Al Ghazali mengatakan bahwa kata al-Bari’ adalah sinonim dari kata khalq, tetapi ada perbedaannya, yaitu kata bari’ penekanannya pada penciptaan sesuatu dari tiada menjadi ada tanpa menetapkan ukurannya, sedang kata khalq adalah penciptaan sesuatu dan menetapkan ukuran- ukurannya.

Selain dari itu, kata al-Bari’ juga dapat berati penata. Allah Al-Bâri` artinya Allah Yang Maha Mengadakan semua makhluk-Nya sesuai dengan rencana-Nya, sesuai dengan kegunaan dan tujuan yang diinginkan oleh Allah. Dia-lah yang menciptakan semua makhluk-Nya dan segala kejadian di seluruh alam semesta ini, sehingga selaras dalam keserasian yang sempurna, sesuai rencana yang diinginkan-Nya dan ketentuan yang telah ditetapkan-Nya. Sebagaimana kalam Allah, yang artinya,

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (al-Hadîd: 22).

Seorang hamba yang berzikir dengan nama agung Al-Bâri`, akan selalu dapat melihat keagungan Allah yang terdapat pada setiap ciptaan-Nya dan peristiwa yang terjadi di alam semesta ini. Tidak ada ciptaan dan kejadian yang kebetulan. Semua sesuai dengan rencana-Nya, sesuai dengan kegunaan dan tujuan yang diinginkan oleh Allah.

Bagi seorang hamba yang ingin meneladani nama Al Bâri`, harus selalu berusaha menciptakan suatu karya dengan rancangan-rancangan yang jelas dan terukur. Semakin detail, teliti, dan terperinci sebuah rancangan, maka ia akan semakin mudah dan jelas untuk terwujud dalam sebuah karya yang kreatif.

Referensi :

  • Dr. Hasan el-Qudsy, The Miracle of 99 Asmaul Husna, Ziyad Book, 2014
  • Abd Rahman R, Memahami esensi asmaul husna dalam alqur’an (Implementasinya Sebagai Ibadah dalam Kehidupan), UIN Alauddin