Pengertian Agreeableness (Kebaikan Hati)
Menurut Costa dan McCrae (Nashori, 2014) agreeableness (kebaikan hati) merupakan bagian dari suatu sistem motivasional seseorang yang berasal dari proses regulasi diri dimana seseorang terdorong untuk mendapatkan keintiman, persatuan dan solidaritas dengan kelompoknya. Agreeableness (kebaikan hati) juga disebut social adaptibility, menunjukkan orang yang murah hati, ramah, rendah hati, suka mengalah, menghindari konflik, dan memeiliki kecenderungan untuk mengikuti orang lain.
Selain itu menurut McCrae dan Costa (Nashori & Wijaya, 2016) secara operasional sifat agreeableness (kebaikan hati) adalah suatu disposisi laten yang umum, yang menyimpulkan perilaku kecenderungan-kecenderungan lebih spesifik seperti kepedulian, keramahtamahan, kemurahan hati, kesederhanaaan, dapat dipercaya, dan terus terangan dalam menyatakan sesuatu yang nampak signifikan dalam transaksi dengan orang lain setiap hari.
Menurut Friedmandan Schustack (2006) individu yang memiliki kepribadian agreeableness (kebaikan hati) adalah individu yang terus terang, dapat dipercaya, suka menolong, dan rendah hati. Kemudian menurut McCrae dan Costa (Ghufron & Risnawita, 2010) mengidentifikasikan sikap kepibadian agreeableness menjadi dua golongan, yaitu adapter yang memiliki skor tinggi dan challenger yang memiliki skor rendah.
Agreeableness (kebaikan hati) menggabungkan sifat-sifat seperti altruism, empati, kepedulian, dan kemurahan hati (McCullough, 2001). Menurut McCrae dan Costa (2003) perilaku yang sederhana dalam bergaul, senang membantu orang lain, dan lemah lembut merupakan cerminan dari kepribadian agreeableness (kebaikan hati). Sementara itu menurut Costa, McCrae dan Dye (1991) secara objektif sifat agreeableness (kebaikan hati) menunjukkan pemikiran, sentimentalitas yang lembut dan cara seseorang untuk berbuat baik kepada sesama.
Dari beragam pendapat yang dikemukakan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa agreeableness (kebaikan hati) merupakan perilaku dengan kecenderungan, kepedulian, keramahtamahan, kemurahan hati, kesederhanaan, dapat dipercaya, dan terusterang dalam menyatakan sesuatu yang nampak signifikan kepada orang lain.
Dimensi Kepribadian Agreeableness (Kebaikan Hati)
Menurut McCrae dan Costa (2003) mengatakan bahwa dimensi dari kepribadian agreeableness adalah:
1. Trust yaitu kepercayaan, percaya yang terbaik dari orang lain dan jarang mencurigai maksud yang tersembunyi. Kepercayaan sendiri adalah variabel kepribadian klasik. Kepercayaan juga merupakan hal yang penting dan merupakan unsur dari konsep awam kepribadian. Ketika norma diklasifikasikan sebanyak 1431 sifat dalam bahasa Inggris, kemudian deskriptif kata sifat yang digolongkan menjadi 75 kategori, maka kategori pertama yang ditetapkan kedalam faktor agreeableness adalah trust (kepercayaan). Kedudukan yang berlawanan dari sikap kepercayaan adalah sikap sinis. Orang yang tidak mengembangkan kepercayaan dirinya pada orang lain tidak akan maju baik dalam industri, identitas dan keintiman.
2. Straightforwardness yaitu berterus terang, sungguh-sungguh, jujur dalam berurusan dengan orang lain.Variabel ini jauh lebih penting dalam filsafat moral daripada kepribadian. Orang yang berterus terang adalah orang yang menyenenagkan karena bisa dipercaya yang ditandai dengan memiliki sikap keterbukaan dan terusterang.
3. Altruism yaitu tidak mementingkan diri sendiri, peduli terhadap orang lain dan selalu memiliki keinginan untuk membantu orang yang sedang kesulitan. Hal tesebut merupakan konsep yang telah menonjol dalam psikologi sosial. Kata altruism terkadang menunjukkan pengorbanan diri yang mencolok tetapi dalam pengertia ini yang dimaksud, mencakup pengorbanan diri dengan sopan dan penuh pertimbangan.
4. Compliance yaitu lemah lembut atau ramah, orang yang menyenangkan adalah orang yang berperilaku lemah lembut pada orang lain serta jauh dari tindakan agresif. Individu yang memiliki sikap compliance akan menunda untuk berselisih paham karena memiliki sikap yang lemah lembut pada dirinya. Dalam arti positif compliance adalah kesediaan untuk bekerja sama, termasuk kategori norma yang cocok dengan kemurahan hati dan altruism . Kedudukan yang berlawanan dari sikap compliance adalah agresif yang merupakan konsep dalam psikologi sosial, psikiatri dan etologi.
5. Modesty yaitu kesederhanaan atau kerendahan hati, orang yang menyenangkan adalah orang yang rendah hati, mampu menunjukkan kesederhanaannya dalam penilaan terhadap kemampuan dan kepentingan diri sendiri. Orang yang rendah hati cenderung memiliki nilai yang rendah dalam sikap narsistik, serta tidak sibuk dengan dirinya sendiri. Kebalikannya adalah orang yang sombong memiliki pandangan ingin meningkatkan dirinya sendiri.
6. Tender-mindedness yaitu kepedulian terhadap orang lain yang akan diarahkan terutama dari perasaan simpati, dalam membuat penilaan dan membentuk sikap. Orang yang menyenangkan adalah orang yang menunjukkan tendermindedness dan sentimentalitas dengan mudah untuk membantu dan beramal demi tujuan yang baik.
Berdasarkan sifat kebaikan hati tersebut, dapat disimpulkan bahwa agreeablenes (kebaikan hati) memiliki enam dimensi utama yaitu: trust, straightforwardness, altruism, compliance, modesty, dan tender-mindedness.