Apa yang dimaksud dengan Adverse Selection?

Adverse Selection

Adverse Selection adalah istilah untuk barang berkualitas buruk akan lebih mungkin untuk dijual daripada barang bagus karena beberapa pedagang ingin menyingkirkan produk dan pembeli tidak mampu menilai jika kualitas atau harga terlalu rendah. Ini berlaku di banyak bidang komersial, seperti pasar saham atau asuransi, serta perdagangan umum. Ini disebut juga dengan Lemon Problem.

Referensi

John Black - A Dictionary of Economics-Oxford University Press (1997)

1 Like

Adverse selection umumnya mengacu pada situasi di mana penjual memiliki informasi yang tidak dimiliki pembeli, atau sebaliknya, tentang beberapa aspek kualitas produk. Dengan kata lain, ini adalah kasus di mana informasi asimetris dieksploitasi. Informasi asimetris juga disebut kegagalan informasi, terjadi ketika satu pihak dalam suatu transaksi memiliki pengetahuan material yang lebih besar daripada pihak lainnya.

Bagaimana Cara Kerja Adverse selection ?

Adverse selection terjadi ketika salah satu pihak dalam suatu transaksi memiliki informasi yang lebih akurat dibandingkan dengan pihak lainnya. Pihak lain, dengan informasi yang kurang akurat, biasanya dirugikan karena pihak yang memiliki lebih banyak informasi akan memperoleh lebih banyak dari transaksi tersebut.

Ketidakseimbangan informasi menyebabkan inefisiensi harga yang dibebankan pada barang atau jasa tertentu. Skenario seperti itu dapat terjadi di sektor asuransi, pasar modal, dan bahkan di pasar biasa.

Adverse selection dalam Asuransi Jiwa

Untuk mengilustrasikan konsep adverse selection , kita dapat mengambil contoh dua calon pemegang polis yang ingin mengambil polis asuransi jiwa dengan Perusahaan ABC. Orang pertama menderita diabetes dan tidak berolahraga, sedangkan orang kedua tidak memiliki penyakit yang diketahui dan merupakan penggemar kebugaran yang berolahraga beberapa kali setiap minggu.

Seorang penderita diabetes memiliki harapan hidup yang lebih pendek dibandingkan dengan orang yang sehat, dan kegagalan untuk berolahraga secara teratur meningkatkan risikonya. Kecuali jika perusahaan asuransi memiliki informasi tentang status kesehatan kedua calon pemegang polis, perusahaan akan dirugikan dan akan memperlakukan kedua individu tersebut sebagai pemegang polis biasa.

Selama proses onboarding pemegang polis baru, perusahaan asuransi akan meminta pemegang polis untuk mengisi formulir pendaftaran. Perusahaan mengharuskan calon klien untuk jujur ​​dan mengungkapkan semua informasi yang relevan, termasuk kondisi kesehatan yang mereka derita. Karena penderita diabetes menyadari bahwa mengungkapkan kondisinya akan menarik premi yang tinggi, ia dapat menyembunyikan informasi tersebut untuk mendapatkan perlakuan yang sama dengan klien lain yang tidak memiliki kondisi kesehatan.

Menyembunyikan informasi penting seperti itu mengarah pada adverse selection . Perusahaan asuransi akan dirugikan karena akan mengadakan perjanjian dengan pasien diabetes tanpa mengetahui kondisi kesehatan pemegang polis.

Adverse selection antara Pembeli dan Penjual

Adverse selection dapat terjadi ketika pembeli bermaksud untuk membeli produk atau layanan dari penjual, tetapi penjual memiliki lebih banyak informasi tentang produk tersebut. Situasi seperti itu menempatkan pembeli pada posisi yang tidak menguntungkan karena mereka membuat perjanjian dengan penjual yang mungkin tidak bersedia mengungkapkan semua informasi tentang produk yang dijual.

Misalnya, ketika pembeli mencari mobil bekas untuk dibeli, dan penjual menawarkan untuk menjual mobil dengan cacat tersembunyi, pembeli akan dirugikan kecuali jika penjual memberi tahu pembeli tentang cacat tersebut. Pemilihan yang merugikan terjadi ketika pembeli membeli mobil tanpa penjual mengungkapkan cacat yang dimiliki kendaraan tersebut.

Adverse selection di Pasar Modal

Di pasar modal, beberapa sekuritas lebih rentan terhadap seleksi buruk dibandingkan yang lain. Misalnya, perusahaan dengan pertumbuhan tinggi dapat menawarkan ekuitas kepada investor di pasar modal dengan harga tinggi. Dengan asumsi bahwa para manajer di pasar modal memiliki informasi orang dalam tentang perusahaan yang tidak disadari oleh investor luar, hal itu membuat investor melakukan adverse selection .

Misalnya, manajer mungkin mengetahui penilaian internal terhadap nilai perusahaan saat ini yang menunjukkan bahwa harga penawaran perusahaan melebihi penilaian pribadi perusahaan. Investor akan dirugikan karena mereka akan membeli saham perusahaan tanpa mengetahui bahwa perusahaan tersebut dinilai terlalu tinggi. Jika manajer menginformasikan investor tentang overvaluation perusahaan dan investor melanjutkan untuk membeli saham, tidak akan ada lagi keadaan adverse selection .

Solusi untuk Adverse selection

Salah satu cara agar perusahaan asuransi dapat menghindari adverse selection adalah dengan mengelompokkan individu berisiko tinggi dan membebankan premi yang lebih tinggi kepada mereka. Misalnya, perusahaan asuransi membebankan tarif premi yang berbeda kepada klien tergantung pada usia, kondisi kesehatan, berat badan, riwayat kesehatan, hobi, risiko gaya hidup (obesitas, merokok, dan diabetes), catatan mengemudi, dan pekerjaan.

Faktor-faktor tersebut di atas berdampak pada kesehatan dan harapan hidup seseorang serta dapat menentukan potensi perusahaan untuk membayar klaim. Selama penjaminan emisi, perusahaan harus menentukan apakah akan memberikan polis asuransi kepada klien potensial dan menghitung premi yang akan dibebankan kepada klien tertentu.

Sumber

Adverse Selection - Definition, How it Works, Practical Example