Dalam dunia pendidikan terdapat istilah administrasi pendidikan.
Apa yang dimaksud dengan administrasi kependidikan?
Apa yang dimaksud dengan administrasi kependidikan?
Proses umum dari administrasi pendidikan diantaranya merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, melaporkan, mengkoordinasi, memantau dan membiayai, penggunaan atau menggunakan fasilitas yang tersedia, baik staf, materi dan spiritual, dimaksudkan untuk tercapainya pendidikan efektif dan efesien. Singkatnya, administrasi sekolah merupakan bentuk pengawasan dan juga pelaksanaan yang berkaitan dengan urusan sekolah.
Administrasi dapat diartkan sebagai keseluruhan proses dan melalui orang lain (Robbins, 1998). Herbert A. Simon (1989) mendefinisikan kegiatan-kegiatan kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Hal ini jelas sebagai upaya menjalankan administrasi kependidikan dalam dunia pendidikan untuk dijalankan secara terstruktur dengan kerjasama yang baik pada setiap pengelompokannya.
Administrasi pendidikan sering disarankan sebagai administrasi sekolah. Berikut ini merupakan definisi dari administrasi pendidikan yang bisa dipahami secara utuh:
Administrasi sekolah memerlukan kerjasama atau kolaboratif. Artinya pekerjaan yang dilakukan berdasarkan pada kolaborasi, bukan pada individu. Itu sebabnya, mengapa semua staf sekolah termasuk guru harus dilibatkan. Secara konsep dan teoretis, guru bertanggung jawab untuk mengelola proses pembelajaran di sekolah dan juga memahami di dalam lingkungan kerjanya. Sehingga, guru disekolah juga dinyatakan dalam kegiatan administrasi sekolah.
Sutisna (1993) berpendapat bahwa administrasi di dalam skema pendidikan digambarkan upaya koordinasi berbagai pihak untuk pencapaian tujuan organisasi secara akurat. Administrasi ditujukan dalam makna yang lebih luas atau biasa disebut dengan pekerjaan administrative. Sehingga, administrasi yang diwacanakan termasuk peran dan fungsi dari kepemimpinan yang dihubungkan berbagai kegiatan dengan tujuan dapat tercapai sasaran organisasi.
Hadari Nawawi (1982) mengartikan bahwa administrasi pendidikan adalah “serangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal”.
Engkoswara (1987) mengartikan bahwa administrasi pendidikan adalah “ilmu yang mempelajari penataan sumberdaya yaitu manusia, kurikulum, atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta dalam mencapai tujuan pendidikan yang disepakati”.
Beberapa dasar yang perlu diperhatikan dalam administrasi pendidikan antara lain adalah:
prinsip efisiensi, maksudnya efisien dalam penggunaan semua sumber dana, tenaga dan fasilitas yang ada,
prinsip pengelolaan, artinya melakukan pekerjaan manajemen terhadap bawahan, yaitu merencanakan, pengorganisasian, mengarahkan, dan mengontrol,
prinsip pengutamaan tugas pengelolaan, artinya mengutamakan tugas-tugas pengelolaan, dari pada tugas operatif,
prinsip kepemimpinan yang efektif, maksudnya menggunakan gaya kepemimpinan yang efektif yaitu memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar manusia, dimensi pelaksanaan tugas, dan dimensi situasi dan kondisi yang ada,
prinsip kerjasama maksudnya mengembangkan keijasama di antara orang-orang yang terlibat, baik secara horizontal maupun secara vertical.
Tujuan administrasi pendidikan adalah agar tujuan pendidikan tercapai. Seperti yang dikemukakan oleh Sergiovanni (1975) ada empat tujuan administrasi yaitu:
efektivitas produksi,
efisiensi,
kemampuan menyesuaikan diri, dan
kepuasan kerja.
Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan sangat banyak dan luas. Secara umum ruang lingkup administrasi pendidikan sangat penting dan periu diketahui oleh para Kepala Sekolah dan guru-guru pada umumnya adalah sebagai berikut:
Berpedoman dan mengetrapkan apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan, dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan lingkungan masyarakat.
Agar dapat mencapai sasaran secara optimal diperlukan adanya jadwal kerja meliputi kegiatan-kegiatan harian, mingguan, bulanan, caturwulan/’ semesteran, dan tahunan untuk Kepala Sekolah, guru, dan siswa.
Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
Pengurusan surat
Pengelolaan arsip
Jenis surat dan susunannya
Organisasi murid
Masalah kesehatan murid
Masalah kesejahteraan murid
Kegiatan ekstrakurikuler
Evaluasi kemajuan murid
Bimbingan dan penyuluhan bagi murid
Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
Organisasi personel guru
Masalah kepegawaian
Penilaian kinerja guru
Refresing dan up-grading guru-guru
Perencanaan perlengkapan
Pengadaan perlengkapan
Penyimpanan dan penyaluran perlengkapan
Pengaturan tata letak dan pendayagunaan perlengkapan
Pemeliharaan perlengkapan
Penginventarisan
Rencana anggaran dan belanja sekolah
Sumber pembiayaan
Bukti pengeluaran dan pertanggungjawaban keuangan
Pemeriksaan kas
Uang yang harus dipertanggungjawabkan
Profil organisasi
Potensi masyarakat
Bentuk dan dokumen kerja sama
Hubungan dengan Komite Sekolah, Dewan Pendidikan ( Stakeholders)