Apa yang dimaksud dengan Account Receivable Turnover (ART)?

Bagi perusahaan sangatlah penting untuk mengatahui tingginya perputaran piutang. Semakin tinggi perputaran piutang maka piutang yang dapat ditagih oleh perusahaan semakin banyak. Sehingga akan memperkecil adanya piutang tak tertagih dan memperlancar arus kas.

Tingkat perputaran piutang (receivable turn over) dapat diketahui dengan membagi jumlah credit sales selama periode tertentu dengan jumlah ratarata piutang (average receivable), atau dapat dirumuskan sebagai berikut :

Perputaran piutang dalam suatu perusahaan tergantung dari bagaimana sebuah perusahaan mengaturnya dan tingkatan sebesar apa perusahaan tersebut menjual produknya secara kredit.

Semakin banyak produk barang maupun jasa yang di jual secara kredit ,maka kemungkinan besar akan memperlambat pada tingkat perputaran piutang begitupun sebaliknya.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan XYZ mempunyai penjualan kredit bersih (net credit sales) sebesar Rp 3.500.000.000 selama satu tahun penuh. Pada awal tahun, saldo piutang (accounts receivable) perusahaan sebesar RP 316.000.000 dan pada akhir tahun, saldo piutang (accounts receivable) perusahaan adalah sebesar Rp 384.000.000. Berapakah tingkat perputaran piutang perusahaan selama satu tahun tersebut ?

= Rp 3.500.000.000 / ((Rp 316.000.000 + Rp 384.000.000) / 2)

= Rp 3.500.000.000 Net credit sales / Rp 350.000 Average accounts receivable

= 10.0 Accounts receivable turnover

Apabila ingin dirubah kedalam satuan hari maka

= 365 / 10
= 36,5 hari

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Tingkat rata-rata perputaran piutang perusahaan XYZ adalah selama 36,5 hari.

1 Like