Apa yang dimaksud denga Ekokritik Sastra?

Sastra memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah mengkritik masalah lingkungan atau ekologi. Jenis sastra ini biasa disebut dengan Ekokritik Sastra. Apa yang kamu ketahui tentang Ekokritik Sastra?

Ekokritik sastra merupakan teori kritis dalam pendekatan mutakhir sastra. Kodrat multidisipliner ekokritik sastra (ekologi dan sastra) mensyaratkan kehadiran, kebersamaan, dan kesatu-paduan berbagai teori yang relevan dan konsern terhadap masalah kajian sastra dan lingkungan, di antaranya adalah teori kritis, kritik sastra, teori kebudayaan, dan teori etika lingkungan (ekologi).

Ekokritik sastra adalah studi tentang hubungan antara sastra dan lingkungan fisik (Glotfelty, 1996: xix ). Garrard (2004:4) menyebutkan bahwa ekokritik dapat membantu menentukan, mengeksplorasi, dan bahkan menyelesaikan masalah ekologi dalam pengertian yang lebih luas. Dalam fungsinya sebagai media representasi sikap, pandangan, dan tanggapan masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya, sastra berpotensi mengungkapkan gagasan tentang lingkungan, termasuk nilai-nilai kearifan lingkungan. Hal ini sangat beralasan mengingat sastra tumbuh, berkembang, dan bersumber dari lingkungan masyarakat dan lingkungan alam (ekologis). Kerridge (1998) mengungkapkan bahwa ekokritik ingin melacak ide/gagasan tentang lingkungan dan representasinya.

Untuk dapat dikatakan sebagai sastra ekokritik, Lawrence Buell menyebutkan sejumlah kriteria , yaitu

  • lingkungan bukan-manusia hadir tidak hanya sebagai sebuah bingkai tetapi sebagai kehadiran yang menunjukkan bahwa sejarah manusia diimplikasikan dalam sejarah alam;
  • kepentingan manusia tidak dipahami sebagai satu-satunya kepentingan yang sah ( legitimate );
  • akuntabilitas manusia terhadap lingkungan merupakan bagian dari orientasi etis teks, dan
  • beberapa pengertian lingkungan adalah sebagai suatu proses bukan sebagai pengertian yang konstan atau suatu pemberian yang paling tidak tersirat dalam teks (Buell, 1995).

Teks ekokritik memiliki beberapa karakteristik di antaranya adalah mengandung ciri pastoral dan berisi narasi apokaliptik. Secara spesifik, pastoral adalah tradisi sastra yang berisi tentang pelarian dari kota ke desa yang awalnya terdapat di Alexandria Kuno dan menjadi bentuk kunci puitika di Eropa selama Masa Renaissans. Secara umum, pastoral adalah sastra apa saja yang mendeskripsikan desa dengan mengontraskannya secara implisit dan eksplisit dengan kota (Gifford, 1999).