Apa yang dimaksud Analogi Kultural?

938291a045bdf86b86956833b38c3d8b
dribbble.com on Pinterest

Analogi cultural yang dikemukakan oleh Edward T. Hall membahas komunikasi non-verbal dari aspek proxemics dan chronemics. Teori Hall mengenai proxemics mengacu kepada penggunaan ruang sebagai ekspresi specific dari kultur. Teori Hall mencakup batasan-batasan mengenai ruang yang disebutnya sebagai lingkungan, territorial, dan personal. Lebih lanjut dia mengemukakan adanya tiga jenis ruang masing-masing dengan norma dan ekspektasi yang berbeda, yaitu informal space, ruang terdekat yang mengitari kita (personal space), fixed feature space yaitu benda disekitar lingkungan dekat kita yang realatif sulit bergerak atau dipindahkan seperti rumah, tembok dan lain-lain. Semifixed-feature space yaitu barang-barang yang dapat dipindahkan yang berada dalam fixed-feature space.

Salah satu aspek terpenting dari teori Hall adalah kajiannya mengenai preferensi dalam personal space . Menurutnya, preferensi ruang seseorang ditentukan oleh tujuh faktor yang saling berkaitan yang tedapat dalam tiap kultur. Yang pertama adalah Jenis kelamin dan posisi dari setiap orang yang saling berinteraksi, yaitu lelaki atau perempuan dan apakah mereka duduk, berdiri dan sebagainya. Kedua, sudut pandang yang terbentuk oleh bahu dan dada/pungung dari orang yang berkomunikasi yang berada dalam jarak sentuhan (factor kinesthetic). Ketiga, sentuhan dan jenis sentuhan (factor zero-proxemic). Keempat, frekuensi dan cara-cara kontak mata (factor visual code). Kelima, persepsi tentang panas tubuh yang dapat dirasakan ketika berinteraksi (factor thermal code). Keenam, odor atau bau yang tercium ketika berinteraksi. Tujuh, kerasnya atau volume suara dalam interaksi.

Dalam analisisnya mengenai chronemics atau waktu sebagai salah satu tanda non-verbal, Hall mengemukakan bahwa norma-norma waktu ditentukan dalam berbagai kultur dalam bentuknya yang berbeda-beda. Waktu memiliki apa yang disebut dengan formal-time, informal-time, dan technical-time . Formal-time mencakup susunan dan siklus, memiliki nilai, memiliki durasi dan kedalaman. Informal time biasanya didefinisikan secara longgar dalam kultur, dan bekerja pada tataran psikologis dan sosiologis serta diungkapkan melalui individu atau kelompok.

Sumber :
belajarkomunikasilagi by Ena Liya Sudartama