Apa yang dimaksud Analisis Vertikal dalam Laporan Keuangan atau Vertical Analysis - Financial Statement?

Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada, dalam satu periode. Informasi yang diperolehpun hanya untuk satu periode sehingga tidak dapat diketahui perkembangan dari satu periode ke periode yang lain.

Apa yang dimaksud Analisis Vertikal dalam Laporan Keuangan atau Vertical Analysis - Financial Statement?

Analisis Vertikal dilakukan dengan cara membandingkan masing-masing pos dalam periode berjalan dengan jumlah total pada laporan yang sama dapat bermanfaat untuk menyoroti hubungan yang signifikan dalam laporan keuangan.

Analisis vertikal (vertical analisys) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan perbandingan semacam itu. Dalam analisis vertikal terhadap neraca, masing-masing pos aktiva dinyatakan sebagai persen dari total aktiva. Masing-masing pos kewajiban dan ekuitas pemilik dinyatakan sebagai persen dari total kewajiban dan ekuitas pemilik. Dalam analisis vertikal terhadap laporan laba-rugi, masing-masing pos dinyatakan sebagai persen dari total pendapatan atau penghasilan.

Analisis vertikal juga bisa diterapkan untuk beberapa periode guna menyoroti perubahan hubungan sepanjang waktu. Berikut adalah contoh analisis vertikal untuk dua tahun periode pada PT. X.

PT. X
Laporan Laba – Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2017 (dalam ribuan)
image

Tabel di atas menunjukkan tren yang baik maupun tren yang kurang baik yang mempengaruhi laporan laba-rugi PT. X. Peningkatan beban upah sebesar 2% (32% – 30%) adalah tren yang kurang baik, seperti halnya kenaikan beban utilitas sebesar 0,7% (6,7% – 6,0%). Tren yang baik adalah menurunnya beban perlengkapan sebesar 0,6% (2,0% – 1,4%.

Beban sewa dan beban rupa-rupa sebagai persen dari pendapatan jasa akuntansi adalah konstan. Hasil bersih dari tren ini adalah bahwa laba bersih sebagai persen dari pendapatan jasa akuntansi turun dari 52,8% menjadi 50,7%.

Analisis terhadap berbagai persentase yang diperlihatkan untuk PT. X, dapat diperkuat dengan membandingkannya terhadap rata-rata industri yang diterbitkan oleh asosiasi dagang dan jasa informasi keuangan. Setiap perbedaan besar dengan rata-rata industri harus ditelusuri untuk kemajuan perusahaan kedepan.