Apa yang di maksud sholat sunah istisqo atau minta hujan ?

sholat sunah istisqo

Salat sunah adalah salat yang dianjurkan untuk dilaksanakan namun tidak diwajibkan sehingga tidak berdosa bila ditinggalkan dengan kata lain apabila dilakukan dengan baik dan benar serta penuh ke ikhlasan akan tampak hikmah dan rahmat dari Allah SWT yang begitu indah. Apa yang di maksud sholat sunah istisqo atau minta hujan ?

Sholat istisqa’ (minta Hujan) adalah shalat Suunah dua rakaat yang dilakukan oleh orang-orang muslim pada saat musim kekeringan/kemarau untuk memohon agar diturunkan hujan oleh Allah SWT. Sholat ini dilakukan dilapangan terbuka dan diikutsertakan dengan semua binatang supaya sama-sama memohon kepada Allah.

Hukum shalat Istisqa’

Hukumnya sunnat muakkad bagi mereka yang terkena musibah kekeringan air untuk kebutuhan hidupnya.

Waktu Shalat Istisqa’

Waktu yang paling utama melakukan shalat istisqa’ adalah pada waktu Dhuha sampai waktu Zhuhur sebagaimana shalat Id.

Tempat Shalat Istisqo

Shalat Istisqo dapat dilakukan di masjid atau di luar masjid. Tetapi Lebih baik dilapangan terbuka supaya dapat mengajak semua binatang.

Tata Cara Sholat Istisqa’

  1. Niat
    Saya Niat Salat Sunah Istisqa’ Dua Rakaat (jadi imam/ makmum) Karena Allah Ta’ala

  2. Shalat dilakukan 2 rakaat, sebagaimana Shalat hari raya ‘Ied. Dari Ibnu Abbas RA. berkata: ” Laksanakanlah pada Istisqo ini seperti hal-nya pada waktu ‘Ied “.

  3. Pada Rakaat pertama takbir sebanyak tujuh kali. Kemudian membaca surat alfatihah lalu disunnahkan untuk membaca surat Al-A’la kemudian ruku’ sujud seperti biasa.

  4. Pada rakaat kedua takbir sebanyak lima kali, kemudian membaca alfatihah, lalu disnunnahkan membaca surat Al-Ghasiyah, kemudian ruku’ sujud seperti biasa.

  5. Memberi salam

  6. Setelah shalat, diteruskan dengan khutbah dua kali.

  7. Berdoa menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan setinggi mungkin.

  8. Dianjurkan doa Istisqo dibacakan oleh Ahli Bait dan orang shalih

  9. Bertawasul dengan amal shaleh

  10. Khusus untuk laki-laki disunnahkan memindahkan dan membalikkan sorbannya.

  11. Dianjurkan imam keluar bersama dengan masyarakat.

  12. Dianjurkan membawa binatang ternak.

Sumber : Shalat Istisqo (Definisi, Hukum, Dalil, Adab, Tata Cara, dan Doanya) - dakwatuna.com

Shalat Istisqo adalah shalat sunah yang dikerjakan karena ada keperluan untuk mohon turunnya hujan. Terkait hukumnya salat Istisqo yaitu, sunah Muakad, sebagaimana telah diketahui bahwa salat selain salat fardhu lima waktu adalah hukumnya sunah. Adapun mengenai waktu mengerjakan salat Istisqo adalah sewaktu-waktu dimana sangat membutuhkan air dan saat itu sudah lama sekali tidak turun hujan.

Cara mengerjakan salat Istisqo adalah sebagai berikut:

Sebelum mengerjakan salat Istisqo, kurang tiga hari supaya ada orang yang memerintahkan kepada para warga untuk berpuasa tiga hari, selama berpuasa dianjurkan supaya memperbanyak amal kebajikan dan memperbanyak bertaubat serta mohon ampun dengan membaca istighfar dan memperbanyak sedekah dan menjauhi segala kemaksiatan.

Setelah pelaksanaan berpuasa selesai, di hari keempat, agar seluruh masyarakat dianjurkan keluar menuju tanah lapang dengan menggiring semua binatang ternaknya, dan hendaklah berpakaian sederhana dan tidak memakai wangi-wangian, kemudian mengerjakan salat Istisqo secara berjamaah. Usai salam, kemudian Khatib berkhutbah dengan dua khutbah. Pada khutbah awal khatib membaca istighfar sembilan kali, dan membaca istighfar tujuh kali pada khutbah yang kedua.

Khutbah Salat Sunah Istisqo

Cara berkhutbah istisqo itu ada perbedaan dengan khutbah Jumat atau lainnya. Yaitu, dalam khutbahnya banyak menganjurkan istighfar, merendahkan diri serta penuh keyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan permohonannya yakni, akan mencurahkan hujan. Ketika berdoa pada khutbah yang kedua untuk memohon agar segera turun hujan, maka khatib menghadap kiblat membelakangi Ma’mum sambil berdoa bersama-sama dengan suara yang nyaring dan mengangkat tangan yang setinggi-tingginya.

Disamping itu khatib disunahkan memakai selendang dan sewaktu berdoa supaya memindahkan selendangnya, yang semula di sebelah kanan dipindahkan ke sebelah kiri. Dan, yang sebelah kiri di pindan ke sebelah kanan dan mengangkat tangan setinggi-tinggi sampai jauh berpisah dari badan.

Membaca Istighfar

ASTAGHFIRULLAAHAL ‘ADHIIMAL LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QOYYUMU WA ATUUBU ILAIHI.

Artinya : “Saya mohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung. Tidak ada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri dan saya bertaubat kepada-Nya”.

Dalam pelaksanaan untuk meminta hujan ini ada tiga cara yaitu :

  1. Berdoa pada sembarang waktu atau tempat dengan menadahkan tangan setinggi-tingginya.
  2. Pada hari Jumat Khotib berdoa mohon diturunkan hujan ketika berkhutbah yang kedua pada saat membaca doa.
  3. Dengan melaksanakan shalat Istisqo’ sebagaimana telah diuraikan di atas beserta khutbahnya.

Lafazd Niat Shalat Istisqo :

USHOLLII SUNNATAL ISTISQOO’I ROK’ATAINI IMAAMAN/MA’MUUMAN LILLAAHI TA’AALAA ALLAAHU AKBARU.

Artinya : “Saya berniat shalat sunnah istisqo dua rakaat jadi Imam/Ma’mum karena Allah Ta’ala. Allaahu Akbar”. Bilangan Rakaat Salat Sunnah Hajat: Bilangan rakaat salat sunah Istisqo hanya dua rakaat.

Anjuran Salat Sunah Istisqo

Firman Allah SWT:

“Wahai kaumku, mohon ampunlah kepada Tuhan kalian, kemudian taubatlah kalian kepada-Nya, pasti Dia akan menurunkan hujan yang sangat lebat atas kalian, dan Dia akan menambahkan kekuatan pada kekuatan kalian. Dan janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa”. (QS. Hud : 52).

Dengan demikian, maka jelaslah bahwa salat Istisqo, sangat dianjurkan untuk mengerjakannya, dengan memperbanyak istighfar dan bertaubat agar segera dikabulkan permohonannya.

Doa Sesudah Mengerjakan Salat Sunah Istisqo

Di bawah ini beberapa doa untuk minta hujan terutama setelah mengerjakan salat istisqo atau pada waktu khatib berdoa bersama-sama jamaah :

ALLAAHUMMAJ’AL SUQYAA ROHMATIN WA LAA TAJ’ ALHAA SUQYAA ‘ADZAABIN WA LAA MUHQIN WA LAA BALAA’IN WA LAA HADAMIN WA LAA GHOROQIN.

Artinya : “Wahai Allah, Jadikanlah hujan ini sebagai siraman rahmat, janganlah Engkau jadikan sebagai siraman siksa, memusnahkan harta, bencana, menghancurkan dan menenggelamkan”.

ALLLAAHUMMA BIL ‘IBAADI WAL BILAADI MINAL JUHDI WAL JUU’I WADLONKI WA LAA NASYKUU ILLAA ILAIKA.

Artinya : “Wahai Allah, Hamba dan negeri sedang dilanda kemalaratan, kelaparan, kesempitan hidup dan kami tidak bisa mengadukan kecuali kepada-Mu”.

ALLAHUMMA ‘ALATH THIROOBI WAL AKAAMI WA MANAABITISY SYAJARI WA BUTHUUNIL AUDIYATI ALLAAHUMMA HAWAALAINAA WA LAA ‘ALAINAA. ALLAAHUMMA ASQINAL GHOITSA WA LAA TAJ’ ALNAA MINAL QOONITHIINA.

Artinya: “Ya Allah, curahkanlah hujan di atas gundukan tanah, bukit-bukit, tempat tumbuh-tumbuhan pohon, dan pada waduk-waduk lembah. Ya Allah curahkanlah hujan di sekitar kami dan jangan di atas kami. Ya Allah, curahkanlah hujan pada kami dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa”.

Referensi: http://www.aktual.com/dianjurkan-salat-sunah-istiqo-bila-wilayah-indonesia-kekeringan-ini-tata-caranya/