Apa yang Biasa Kamu Lakukan untuk Meredam Amarah?

marah

Sebagai manusia, pada umumnya kita pernah mengalami rasa kesal dan juga marah kepada sesuatu, kapanpun, dimanapun. Pemicunya pun beragam, bisa karena kemacetan yang membuat telat datang ke tempat tujuan, cek cok dengan teman, dan hal-hal lainnya. Saat emosi kita memuncak, tekanan darah biasanya akan meningkat karena jantung memompa lebih cepat dan tak beraturan. Agar kemarahan ini tidak meluap dan melebar kemana-mana, kita harus sesegera mungkin meredam emosi tersebut.

Hal-hal yang saya lakukan untuk meredam emosi biasanya ialah dengan menarik nafas dalam-dalam sambil mengelus dada, atau dengan berjalan-jalan sejenak sehingga melupakan hal yang membuat saya emosi atau marah.

Nah, kalau Youdics apa nih yang biasa dilakukan untuk meredam amarah?

1 Like

Makan dan tidur. Itu merupakan cara ampuh untuk meredakan amarah. Karana biasanya amarah muncul pada saat lapar dan lelah karena kurang tidur.

Mengalihkan pikiran, dan menjaga jarak dari orang lain sampai emosi berangsur-angsur menghilang. Selain itu, saat sedang marah, aku juga mencoba untuk mendengarkan musik dengan irama yang menenangkan agar tubuh juga secara tidak langsung mengikuti ritmenya. Dengan begitu, napas dan detak jantung ku akan melambat kembali ke kondisi normal, bahkan lebih rileks dari sebelumnya. Atau aku berusaha mengalihkan emosi dengan menonton video-video lucu yang sekiranya bisa menghiburku. Namun jika sudah benar-benar marah dan emosi, biasanya aku langsung berdoa :smiley:

yang saya lakukan adalah diam, makan ataupun tidur. karena biasanya emosi saya akan lebih meningkat jika saya kurang dalam hal makan dan tidur terserbut. saya memutuskan diam agar tidak perlu menguras energi lebih untuk menjelaskan.

Diam, menjaga jarak, mencari hiburan, bermain game, dan tidur. Lima hal tersebut adalah cara yang biasa saya lakukan untuk meredam amarah. Saya rasa membalas perkataan seseorang ketika marah bukan sesuatu yang baik untuk dilakukan, yang ada justru akan menambah runyam keadaan yang sudah buruk. Saya memilih diam, setidaknya sampai merasa tenang dan mendapat jawaban atas pertanyaan mengapa saya bisa marah. Selama menjalani masa diam, saya akan menjaga jarak dengan orang atau hal yang menyebabkan saya marah. Saya perlu ruang untuk diri saya sendiri selama beberapa saat agar terbebas dari energi negatif yang sedang dirasakan. Beberapa kali akan muncul pertanyaan, apakah perlu saya semarah ini dengan orang atau hal tersebut, yang membuat saya berusaha berpikir dari sisi lain dan akhirnya berdamai dengan amarah tersebut. Apabila saya masih merasa jengkel, kesal, dan marah, maka saya akan mencari hiburan dengan bermain game, menonton variety show/drama/film, sebelum akhirnya memutuskan untuk tidur. Saya pikir amarah membutuhkan banyak tenaga, jadi tidur adalah jalan keluar yang cukup efektif.

Bagi saya pribadi, hal yang saya lakukan untuk meredam amarah biasanya:

  1. Diam. Diam membuat saya dapat menenangkan pikiran dan kembali menata perasaan saya, biasanya ketika marah pemikiran kita akan dikontrol oleh ego sehingga banyak melakukan hal-hal yang mungkin akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
  2. Atur nafas. Dengan melakukan tarif napas panjang dan membuangnya secara perlahan, oksigen akan masuk ke dalam otak untuk menyegarkan pemikiran.
  3. Melakukan hal-hal yang disukai dan dapat mengalihkan perhatian, dengan catatan bahwa masalah tidak dihindari.
  4. Bicarakan dengan orang lain jika perlu, dan meminta bantuan