Apa yang anda ketahui terkait dengan biografi John Nash?

image

John Forbes Nash, Jr. Adalah seorang ilmuwan Amerika yang terkenal di bidang matematika dan ekonomi lewat teori “permainan”nya (Game Theory) yang menjelaskan perubahan kemungkinan dari berbagai kegitan rutin sehari-hari. Teorinya banyak yang digunakan di bidang ekonomi pasar, komputer, evolusi biologi, artificial intelligence, akuntansi, dan militer. Pada tahun 1994, ia mendapatkan Nobel Ekonomi untuk teori ini.

Adik perempuannya mengatakan, “Johnny selalu berbeda. Orang tua kami tahu dia berbeda dengan anak lainnya. Mereka juga tahu dia pintar. Dia selalu ingin melakukan sesuatu dengan caranya sendiri. Ibu selalu memaksaku melakukan sesuatu untuknya, termasuk menemaninya bermain. Akan tetapi, aku malas membawa kakakku yang aneh kepada teman-temanku”.

Saat masih SMA, ia sempat diam-diam mengikuti kuliah di Bluefield College. Setelah lulus tahun 1945, dia masuk ke Carnegie Institute of Technology (sekarang Carnegie mellon University) di Pittsburgh, Pennsylvania, tempat ia belajar teknik kimia sebelum pindah ke matematika. Ia menerima gelar sarjana dan master pada tahun yang sama, yaitu 1948.

Pada tahun 1955. Nash diundang ke Massachusetts Institute of technology sebagai dosen di fakultas matematika. Disana ia berkenalan dengan Alicia Lopez-Harrison de Larde, seorang mahasiswi fisika dari El Salvador yang kemudian menjadi istrinya pada tahun 1957.

Sang istri mengantarkan Nash ke RS. Jiwa pada tahun 1959 karena gejala schizofrenia. Putranya, John Charles Martin Nash, lahir beberapa hari setelah itu tapi tetap tidak diberi nama hingga setahun setelah kelahirannya karena ibunya merasa Nash-lah yang berhak memberi nama pada putranya itu.

Nash mulai menunjukkan tanda-tanda paranoid ketika istrinya menemukan Nash sedang berbicara pada sosok yang tidak ada. Nash juga meyakini ada organisasi yang ingin membehayakan dirinya. Nash bahkan menulis surat ke pemerintah AS bahwa organisasi tersebut berniat mendirikan negara baru.

Ia akhirnya dirawat di RS Mclean pada bulan April hingga Mei tahun 1958, tempat ia akhirnya didiagnosis mengidap paranoid schizofrenia. Setelah keluar dari RSJ, Nash mengundurkan diri dari MIT, mengambil uang pensiunannya, dan berkeliling Eropa. Setelah mendapat masalah di Paris dan Jenewa. Ia ditangkap oleh polisi Perancis dan dideportasi ke Amerika Serikat.

Pada tahun 1961, nash dimasukkan ke New Jersey State Hospitas. Sembilan tahun kemudian, iahabiskan hidupnya di RSJ. Pada tahun 1970, ia akhirnya meminta keluar dari RSJ dan menoak meminum obat. Nash akhirnya dengan perlahan sembuh seiring waktu.

Kesabaran Nash ternyata berhasil mengatasi penyakit yang dideritanya. Faktanya adalah Nash tidak pernah meminum obat untuk penyakit jiwanya karena menganggap obat itu bukannya menyembuhkan tapi justru memperparah penyakitnya. Dalam film a Beautiful Mind yang mengkisahkan kehidupan John Nash, kenyatan ini ditutupi agar tidak memberi inspirasi pada penderita jiwa untuk tidak meminum obat mereka.

Referensi

Purna, Assep. 2011. 101 Kisah Inspiratif. Jakarta : Gagas Media.