Apa yang anda ketahui tentang Zajonc Arousal and Confluence Theories?

image

Robert B. Zajonc (1923-) merupakan psikolog sosial kelahiran Polandia yang mengusulkan generalisasi mengenai :

  • Fasilitasi sosial, yaitu, kecenderungan untuk melakukan tugas lebih baik di hadapan orang lain daripada saat sendirian

  • Gangguan sosial, yaitu, penurunan kinerja ketika diawasi. Kehadiran orang lain akan memfasilitasi tanggapan kinerja dominan (yaitu, sederhana, kebiasaan, atau naluriah) dan mengganggu kinerja tanggapan nondominan (yaitu, kompleks, nonhabitual, atau tidak wajar). Hal ini dapat juga dilihat pada

    • Efek audiens atau efek penonton - pengaruh penonton / penonton pasif pada kinerja tugas seseorang;
    • Efek next-in-line - mengacu pada penurunan ingatan untuk suatu peristiwa segera sebelum kinerja publik yang diantisipasi;
    • Efek koaksi - adalah pengaruh pada seseorang pelaksanaan tugas dari kehadiran orang lain yang terlibat dalam aktivitas yang sama).

Dalam teori penggerak fasilitasi sosial, Zajonc menjelaskan efek fasilitasi dan interferensi dengan mengaitkannya dengan fenomena yang lebih umum dari efek gairah (arousal) tinggi (dorongan) pada kinerja. Artinya, gairah tinggi biasanya akan meningkatkan kinerja untuk tugas yang sederhana atau yang sudah dipelajari dengan baik dan memperburuk kinerja tugas yang kompleks atau kurang dipelajari (cf., Yerkes & Dodson, 1908).

Studi tentang pengaruh kehadiran orang lain dan efek pengamatan pada kinerja seseorang dimulai pada akhir 1800-an (lih., Triplett, 1898) dan awal 1900-an (lih., Allport, 1920). Teori Zajonc mampu menunjukkan bahwa kehadiran orang lain yang merupakan anggota kelompok sendiri dapat meningkatkan gairah secara bawaan.

Ahli teori lain menjelaskan gairah tersebut dalam istilah yang agak berbeda; misalnya, dalam istilah-istilah seperti kecemasan evaluasi (lih., Geen, 1991), persepsi diri tentang keterampilan seseorang pada tugas (cf., Sanna, 1992), dan kesadaran diri (lih., Baumeister & Showers, 1986) .

Penjelasan Zajonc tentang fasilitasi sosial didasarkan pada konteks teori emosi yang lebih luas, di mana seseorang mungkin memiliki reaksi emosional terhadap suatu stimulus tanpa reaksi kognitif yang sesuai; Pendekatan teoretis ini berbeda dari teori emosi dua faktor yang mengemukakan proses persepsi diri dua langkah di mana orang pertama mengalami gairah fisiologis dan mencari penjelasan untuk itu, dan kemudian pelabelan gairah itulah yang dialami sebagai emosi. .

Zajonc juga berteori mengenai pengaruh faktor lingkungan pada kecerdasan manusia, khususnya hubungan antara urutan kelahiran dan kecerdasan (lih., Efek urutan kelahiran - dugaan bahwa anak sulung, dan anak tunggal, cenderung berprestasi tinggi; juga, semakin besar ukuran keluarga, semakin rendah IQ rata-rata anak-anak).

Dalam upaya menjawab temuan beberapa penelitian bahwa anak sulung cenderung memiliki IQ lebih tinggi daripada anak kedua, yang cenderung memiliki IQ lebih tinggi daripada anak ketiga, dan seterusnya, teori pertemuan Zajonc mengemukakan bahwa pertumbuhan intelektual setiap individu bergantung pada lingkungan intelektual tempat anak berkembang.

Teori confluence Zajonc dan interpretasinya tentang korelasi antara urutan kelahiran dan kecerdasan, bagaimanapun, tidak diterima secara universal, dan telah menjadi sumber perdebatan sengit.

Lihat juga : GESTALT THEORY/LAWS; LEWIN’S FIELD THEORY.

Sumber : J.E. Roeckelein, 2006, Elseviers’s Dictionary of Psychological Theories, Elsevier B.V.

Referensi :

  • Zeigarnik, B. (1927). Untersuchungen zur handlungsund affekpsychologie. Herausgegeben von K. Lewin, 3. Das behalten erledigter und unereledigter handlung. Psychologische Forschung , 9 , 1-85.
  • Freeman, G. (1930). Changes in tonus during completed and interrupted mental work. Journal of General Psychology , 4 , 309-333.
  • Pachauri, A. (1936). A study of Gestalt problems in completed and interrupted tasks. British Journal of Psychology , 27 , 170-180.
  • Prentice, W. (1944). The interruption of tasks. Psychological Review , 51 , 329-340.
  • Glixman, A. (1949). Recall of completed and incompleted activities under varying degrees of stress. Journal of Experimental Psychology , 39 , 281-295.
  • Reeve, J., Cole, S., & Olson, B. (1986). The Zeigarnik effect and intrinsic motivation: Are they the same? Motivation and Emotion , 10 , 233-245.