Apa yang Anda ketahui tentang walabi atau Kanguru dari Papua?

Di Papua, ada hewan berkantung yang mirip sekali dengan kanguru yang biasa disebut dengan walabi. Penduduk di sana menyebutnya toraj atau walap.

Penyebaran walabi dari Australia ke Papua terjadi pada 14.000 – 17.000 tahun yang lalu pada zaman es, ketika permukaan air laut surut. Ketika daratan Australia dan Papua menyatu, terciptalah padang rumput yang membentang dari utara Australia hingga di bagian selatan Papua. Hamparan padang rumput inilah yang memungkinkan persebaran walabi dari Australia ke Papua. Kemungkinan lain adalah faktor kesengajaan. Seseorang telah melapas walabi yang dibawa dari Australia sebagai peliharaan dan kemudian berkembang biak di alam bebas Papua. Walabi termasuk hewan berkantung atau marsupial. Kantung di bawah perut sang induk berfungsi untuk melindungi dan menyusui bayi-bayi walabi.

Perkembangbiakan walabi dimulai antara bulan Januari dan Februari, dimana padang rumput mulai tumbuh subur. Pada saat itu semua walabi berkumpul dan terjadi musim kawin. Saat kandungan berumur 28 hari, bayi walabi yang mungil dan tak berdaya itu akan lahir. Untuk menyusu dan berlindung, bayi walabi akan merangkak dan masuk ke dalam kantung induknya. Bayi walabi akan menghuni kantung induknya selama 9 bulan. Saat anak walabi sudah mulai besar, ia akan keluar dari kantung dan mulai bermain di luar di dekat induknya. Saat takut atau dalam bahaya, anak walabi akan melompat dan kembali berlindung di dalam kantung induknya.

  • Nama lain: Macropus papuanus

  • Nama lokal: Toraj (Merauke, Papua), Taubwako (Papua New Guinea)

  • Habitat: Padang rumput dan semak-semak

  • Makanan: Rumput dan pucuk dauan muda (herbivora)

  • Jenis: Mamalia marsupialia (menyusui dan berkantung)

  • Usia: 15 tahun

  • Ukuran dewasa: Berat 25 kg, tinggi 70 cm, panjang ekor 55 cm, panjang kaki 21 cm

  • Lompatan: Bisa melompat setinggi 1,8 meter, bisa melompat sejauh 6 meter

  • Kecepatan lari: 50 km/jam

  • Predator: buaya, anjing hutan, ular

Sumber:

Walabi


Walabi merupakan kanguru khas Papua dengan nama ilmiah Macropus agilis . Masyarakat Merauke kerap mengenalnya dengan sebutan “Toraj.” Walabi merupakan salah satu spesies mamalia berkantung atau disebut juga mamalia marsupialia. Berbeda dengan kanguru yang besar, binatang ini disaat dewasa rata-rata akan memiliki berat 3-25 kg, tinggi 30-180cm, panjang ekor 55cm serta panjang kaki hanya 21 cm. Meskipun terbilang kecil, walabi dapat melompak setinggi 1,8 meter serta 6 meter jauhnya. Satwa ini hidup di padang rumput dan semak-semak serta mengonsumsi rumput dan pucuk daun muda untuk bertahan hidup.

Awalnya, Walabi merupakan hewan Australia, penyebaran bermula pada 14.000 – 17.000 tahun yang lalu pada zaman es disaat permukaan air laut surut. Ketika daratan Papua dan Australia menyatu, terjadi padang rumput yang menjalar dari utara Australia sampai bagian selatan Papua. Padang rumput ini yang dimungkinkan terjadinya persebaran walabi dari Australia ke Papua. Faktor lain yang dimungkinkan ialah kesengajaan oleh seseorang yang melepas walabi yang dibawa dari Australia ke Papua hingga satwa ini berkembang biak.

Dalam Daftar Merah IUCN (sebuah lembaga konservasi internasional), status Walabi adalah Mengkhawatirkan (Least Concern/LC), dan jadi semakin mengkhawatirkan karena populasinya terus menurun. Hal ini terjadi karena perburuan dan perdagangan spesies ini yang masih kerap ditemukan untuk dijadikan satwa peliharaan. Jika perburuan dan perdagangannya tidak dihentikan, maka bukan tidak mungkin satwa ini akan punah.

Klasifikasi Walabi dapat dilihat dibawah ini :

Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Infrakelas: Marsupialia
Ordo: Diprotodontia
Subordo: Macropodiformes
Famili: Macropodidae