Apa yang anda ketahui tentang Vikuna?

Vikuna (Vicugna vicugna) adalah salah satu dari dua camelid Amerika Selatan yang hidup di dataran tinggi Andes.

Baik di bawah kepemimpinan Inka dan sampai sekarang, vikuna dilindungi oleh hukum. Sebelum dinyatakan terancam tahun 1974, hanya tersisa 6.000 vikuna. Kini, vikuna telah terestorasi sekitar 125.000 vikuna, tetapi organisasi seperti IUCN masih menganggapnya terancam.

Vikuna (vicuna; Vicugna vicugna) adalah sejenis hewan mamalia pemakan tumbuhan yang cukup unik. Jika dilihat sekilas, kita mungkin berpikir bahwa vikuna adalah sejenis rusa karena penampilannya yang mirip. Faktanya, vikuna sebenarnya adalah sejenis unta (famili Camelidae) karena mereka memiliki ciri-ciri khusus yang hanya dimiliki unta, antara lain lambung dengan 3 ruang, leher yang panjang, adanya sepasang tulang jari yang menonjol keluar sebagai pengganti kuku, & bibir atas yang terbagi menjadi 2 bagian yang bisa bergerak sendiri-sendiri.

Secara fisik, vikuna bisa dikenali dengan ciri-ciri berupa tubuh yang langsing dengan kaki yang panjang, daun telinga yang runcing, & bulu di bagian dada yang lebih tebal dibandingkan bagian tubuh lainnya. Bulu di bagian punggungnya berwarna coklat kemerahan, sementara di bagian perutnya berwarna putih. Panjang tubuhnya mencapai 1,6 m, sementara tingginya bila diukur dari bahu adalah sekitar 80 cm. Vikuna memiliki banyak kemiripan dengan guanako (guanaco), spesies unta lain yang juga memiliki kesamaan fisik & pola hidup dengan vikuna. Namun jika dibandingkan, keduanya memiliki sejumlah perbedaan penting : ukuran tubuh vikuna lebih kecil, gigi serinya lebih berkembang, & kepalanya sedikit lebih pendek dibandingkan dengan guanako.

Habitat asli dari vikuna adalah kawasan Pegunungan Andes di Amerika Selatan yang mencakup wilayah Bolivia, Peru, Argentina utara, & Chili utara. Untuk bisa hidup di kawasan tersebut, vikuna memiliki aneka metode adaptasi tersendiri. Contoh bentuk adaptasi vikuna bisa dilihat pada fisiknya di mana vikuna memiliki kaki yang panjang & bonggol tulang jari depan yang kokoh untuk membantunya bergerak cepat di kawasan pegunungan yang biasanya dipenuhi bebatuan keras dengan kemiringan bervariasi. Tak hanya itu, sebagai bentuk adaptasi terhadap udara tipis pegunungan, vikuna juga memiliki jantung yang besar & sel darah merah khusus yang memiliki daya ikat lebih tinggi terhadap oksigen.

Vikuna sejak lama sudah menarik perhatian manusia setempat. Sejumlah penduduk lokal di Andes memuja vikuna & menganggapnya sebagai anak dari dewi kesuburan Pachamama. Saat Kerajaan Inca masih berdiri, para anggota kerajaan juga kerap menangkap vikuna untuk menggunting bulu dadanya & kemudian melepaskannya kembali ke alam liar. Masyarakat Kerajaan Inca sangat memuliakan bulu wol dari vikuna & hanya anggota Kerajaan Inca yang boleh memakai pakaian dari bulu vikuna. Di masa kini, Peru juga menetapkan vikuna sebagai hewan nasionalnya & gambar dari vikuna bisa dilihat pada lambang negara Peru.

Hubungan vikuna dengan manusia tidak selamanya merupakan hubungan yang menguntungkan satu sama lain. Sejak masuknya imigran Spanyol pada abad ke-16, vikuna diburu secara besar-besaran karena manusia menginginkan daging & bulu wol di dadanya yang berharga amat mahal. Tak hanya itu, vikuna juga diburu karena ia dianggap sebagai hama yang memakan makanan dari hewan-hewan ternak peliharaan manusia. Sebagai akibatnya, populasi vikuna pun mengalami penurunan yang amat tajam seiring berjalannya waktu. Jika di masa Kerajaan Inca pada abad ke-15 populasi vikuna diperkirakan masih sekitar 2 juta ekor, pada tahun 1960 populasinya hanya tinggal 16.000 ekor! Sebagai akibatnya, vikuna pun dimasukkan ke dalam daftar hewan yang terancam punah.