Apa yang anda ketahui tentang terapi tertawa?

Tawa didefinisikan sebagai sebuah ungkapan rasa gembira, senang, geli, dan sebagainya dengan mengeluarkan suara pelan, sedang, atau keras dengan melalui alat ucap. Sedangkan tertawa adalah kegiatan melahirkan rasa gembira, senang, geli, dan sebagainya dengan suara berderai.

Terapi tawa adalah cara alami untuk menghadapi sakit mental dan perasaan tertekan. Meskipun cara ini tidak dijamin berhasil untuk semua kasus, dan keberhasilannya tergantung pada seberapa lama gangguan itu telah dialami dan seberapa besar, akan tetapi setidak-tidaknya tersenyum akan membuat penderita lebih riang dan dan secara sementara terbebas dari masalah.

Zajonc menyatakan bahwa terapi ini dapat digunakan untuk membantu merawat pasien yang mengalami gangguan psikosomatis dan kondisi-kondisi negatif seperti depresi dan kecemasan. Jika pasien yang cemas dan depresi dapat diajari untuk mengendalikan otot-otot wajah yang tepat sehingga terlihat bahagia, maka individu menyadari bahwa perasaan individu benar-benar berubah lebih baik, tanpa harus mengubah apapun.

Hasil-hasil penelitian ilmiah terbaru memperlihatkan bahwa kebahagiaan bukan hanya terletak dalam pikiran, tetapi terkandung dalam otot-otot dan hormon. Tindakan menggerakkan otot-otot wajah membentuk ekspresi yang berkaitan dengan kesukacitaan dapat menghasilkan efek positif yang berdampak pada sistem saraf. Paul Ekman, peneliti utama dalam bidang ini, meyakini bahwa mekanika gerakan otot-otot wajah sangat berkaitan dengan sistem saraf otonom, yang mengatur denyut jantung, pernapasan, dan fungsi-fungsi yang tidak bisa dikendalikan secara sadar.

Terapi Tawa merupakan metode terapi dengan menggunakan humor dan tawa dalam rangka membantu individu menyelesaikan masalah mereka, baik dalam bentuk gangguan fisik maupun gangguan mental. Penggunaan tawa dalam terapi akan menghasilkan perasan lega pada individu. Ini disebabkan tawa secara alami menghasilkan pereda stres dan rasa sakit.

Pemberian stimulasi humor dalam pelaksanaan terapi diperlukan untuk membantu beberapa orang yang mengalami kesulitan memulai tertawa tanpa adanya alasan yang jelas. Stimulasi humor yang dimaksud dapat diberikan dalam bentuk berbagai media, seperti VCD, notes , badut, dan komik. Apabila stimulasi humor tersebut diberikan sebagai satu-satunya stimulus untuk menghasilkan tawa dalam setting terapi, maka terapi yang diberikan akan disebut sebagai terapi humor, namun jika dikombinasikan dengan hal-hal lain dalam rangka menciptakan tawa alami (misalnya dengan yoga atau meditasi) akan disebut sebagai terapi tawa.

Dalam pelaksanaannya, terapi tawa melibatkan proses humor, tawa, yoga tawa, relaksasi, dan meditasi.

Terapi tawa modern terjadi sekitar tahun 1930-an. Beberapa rumah sakit mengundang badut untuk menghibur anak-anak penderita polio. Tahun 1964, Norman Cousins menerbitkan Anatomy of an Illness yang mendokumentasikan kasus nyata tentang dampak positif penggunaan humor terhadap penyakit. Pada waktu itu, Norman Cousins didiagnosa menderita Cousins Ankylosing Spondylitis , yaitu penyakit mematikan yang meyebabkan disintegrasi pada jaringan spinalis. Para dokter memberikan prognosis kesembuhan pada Cousin sebesar 1:500 kasus. Menghadapi tipisnya angka peluang untuk sembuh, Cousins memutuskan untuk melakukan terapi tawa untuk menghibur dirinya sendiri. Dalam pelaksanaannya, Cousins menemukan bahwa 15 menit tertawa terbahak- bahak dapat menghasilkan tidur tanpa rasa sakit selama ± 2 jam. Sampel darah juga menunjukkan bahwa tingkat penyebaran penyakit telah menurun setelah menjalani terapi humor. Pada akhirnya, Cousins benar-benar sembuh dari penyakitnya.

Teori dasar terapi tawa


Terapi tawa terdiri dari tiga tahap utama yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip psikologi yang dapat berfungsi menurunkan gejala-gejala stres.

Breathing (Pernafasan).

Pernafasan penting untuk kehidupan. Pernafasan yang tepat merupakan penawar stres. Dalam bernafas, diafragma ikut mengambil peranan yang cukup penting. Diafragma memisahkan dada dan perut manusia. Sekalipun manusia dapat mengembangkan dan mengerutkan diafragma secara disadari, umumnya hal ini berjalan dengan otomatis.

Ketika manusia mengalami stres, akan mengakibatkan proses bernafas yang cepat dan terburu-buru, untuk melepaskan kondisi stres tersebut bisa dilakukan dengan cara menghirup udara sebanyak-banyaknya dan menghembuskan secara perlahan. Di dalam sesi klub tawa, pernafasan ini disebut sebagai *pranayama.

Pranayama* adalah teknik-teknik pernafasan yang pelan dan berirama dengan gerakan lengan yang membantu terciptanya relaksasi fisik dan mental. Pranayama mempunyai dampak menenangkan pikiran dan memberikan lebih banyak oksigen untuk jaringan tubuh, serta meningkatkan kapasitas vital paru-paru sehingga meningkatkan kapasitas untuk tertawa.

Phsycal Relaxation

Physical Relaxation merupakan bagian terpenting dari beberapa gerakan tawa yoga, yaitu pada gerakan tepuk tangan berirama dan teknik-teknik tawa yoga. Gerakan tepuk tangan berirama dilakukan di awal sebelum masuk ke sesi utama tawa yoga. Gerakan ini merupakan latihan pemanasan yang merangsang titik-titik acupressure (pijat ala akupunktur) di telapak tangan dan membantu menciptakan rasa nyaman serta meningkatkan energi.

Mengembangkan Kemampuan Komunikasi

Tawa menyatukan orang dan memperbaiki hubungan interpersonal.

  • Mencari Sosial Support
    Sosial support merupakan salah satu teknik melakukan coping terhadap stres. Seluruh gerakan tawa melibatkan interaksi dari orang lain. Gerakan yang khusus mencari Sosial Support muncul pada beberapa langkah yaitu tawa sapaan, tawa penghargaan, tawa hening tanpa suara, tawa bersenandung dengan mulut tertutup, tawa mengayun, tawa singa, tawa ponsel, tawa memaafkan dan keakraban.

  • Mental Relaxation
    Mental relaxation ini terdapat pada penutupan akhir sesi tawa yaitu meneriakkan dua slogan dan saat teduh mengangkat kedua tangan keatas dan memejamkan mata dalam beberapa menit. Gerakan pada teknik penutupan ini mendasarkan pada prinsip dasar Hasya Yoga dimana mental relaxation ini dilakukan untuk menyelaraskan antara tubuh, pikiran dan jiwa sehingga menekan kecemasan atau stres.