Apa yang anda ketahui tentang Teori-teori Waktu atau Theories of Time?

Waktu

Bagi psikolog, konsep waktu mengacu pada dimensi kesadaran yang dengannya seseorang mengatur pengalaman.

Untuk mengelola dan memahami konsep waktu, ahli psikologi menggunakan istilah-istilah seperti

  • Waktu psikologis (psychological time), dimana apa yang dialami, dirasakan merupakan waktu subyektif. Durasi pengalaman tidak tergantung pada penanda eksternal seperti jam, kalender, dan siang / malam. siklus. Apresiasi waktu bergantung pada peristiwa internal atau endogen seperti “jam kimia”, “jam biologis”, “ritme sirkadian,” dan “penanda kognitif / mental”);

  • Persepsi waktu (time perception). merupakan kesadaran akan durasi dan pengalaman berlalunya waktu.

  • Waktu subjektif (subjective time), merupakan persepsi tentang kapan suatu peristiwa terjadi relatif terhadap peristiwa lain. Waktu subjektif juga dapat diartikan sebagai perasaan subjektif tentang durasi dan hadiah yang diberikan secara absolut; juga disebut “waktu pengalaman” atau “waktu pribadi”.

  • Waktu obyektif (objective time), merupakan waktu yang dapat ditentukan secara obyektif di mana durasi waktu diukur. Waktu obyektif juga disebut “waktu publik”.

  • Momen psikologis (psychological moment), merupakan periode waktu yang sangat singkat di mana rangsangan yang berurutan diintegrasikan dan dirasakan secara keseluruhan. Momen psikologis disebut juga sebagai momen “sekarang”;

  • Makna waktu (time sense), merupaan penilaian, perubahan, urutan kejadian, dan aspek durasi waktu terhadap atribut pengalaman.

  • Perspektif waktu (time perspective), merupakan perspektif yang ditingkatkan yang datang ketika peristiwa dilihat dari jarak tertentu dalam waktu. Perspektif waktu dapat disebut juga dengan istilah “cakrawala waktu” dan “orientasi waktu”

  • Orientasi waktu (time orientation), merupakan penggunaan unit temporal molar, seperti hari, minggu, bulan, atau tahun, dalam merefleksikan, dan menilai, perjalanan waktu.

  • Estimasi waktu (time estimation), merupakan waktu yag menyiratkan kuantifikasi dan penilaian temporal yang tidak perlu dimasukkan dalam “persepsi waktu”.

  • Makna durasi (sense of duration), yang tergantung pada jumlah rangsangan yang dirasakan dan disimpan dalam pikiran.

  • Momen / fenomena abadi (timeless moment/phenomenon), mengacu pada contoh waktu absolut yang tidak dapat diukur karena sangat kecil; dalam fenomena ini, tidak ada masa kini, hanya masa lalu dan masa depan karena - seperti “penampakan semu” - saat seseorang mencoba untuk merenungkan momen seperti itu, maka hal itu sudah lewat.

Lihat juga : ARISTOTLE’S TIME THEORY AND PARADOX; BERGSON’S THEORY OF TIME; EARLY GREEK AND LATER PHILOSOPHICAL THEORIES OF TIME; FRAISSE’S THEORY OF TIME; GUYAU’S THEORY OF TIME; JAMES’ TIME THEORY; KALAM THEORY OF ATOMIC TIME; MICHON’S MODEL OF TIME; ORNSTEIN’S THEORY OF TIME; PLOTINUS’ THEORY OF TIME; MODELS OF PSYCHOLOGICAL TIME; SCALAR TIMING THEORY; ST. AUGUSTINE’S TIME THEORY AND PARADOX; TAU AND KAPPA EFFECTS; VIERORDT’S LAWS.

Sumber : J.E. Roeckelein, 2006, Elseviers’s Dictionary of Psychological Theories, Elsevier B.V.

Referensi :

  • Hawking, S. (1988). A brief history of time. New York: Bantam Books.
  • Roeckelein, J. E. (2000). The concept of time in psychology . Westport, CT: Greenwood Press.