Klasifikasi
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembuluh )
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/ dikotil)
Sub kelas : Dilleniidae
Ordo : Capparales
Famili : Brassicaceae ( suku sawi-sawian )
Genus : Brassica
Spesies : Brassica juncea
Kultivar : Toksakan
Deskripsi Tanaman
Sawi hijau ( Brassica rapa convar. parachinensis ; suku sawi-sawian atau Brassicaceae ) merupakan jenis sayuran yang cukup populer. Dikenal pula sebagai caisim, caisin, atau sawi bakso, sayuran ini mudah dibudidayakan dan dapat dimakan segar (biasanya dilayukan dengan air panas) atau diolah menjadi asinan (kurang umum).Jenis sayuran ini mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Bila ditanam pada suhu sejuk tumbuhan ini akan cepat berbunga. Karena biasanya dipanen seluruh bagian tubuhnya (kecuali akarnya), sifat ini kurang disukai. Pemuliaan sawi ditujukan salah satunya untuk mengurangi kepekaan akan suhu ini.
Herba semusim yang mudah tumbuh. Perkecambahannya epigeal (muncul dipermukaan tanah). Sewaktu muda tumbuh lemah, tetapi setelah daun ketiga dan seterusnya akan membentuk setengah roset dengan batang yang cukup tebal, namun tidak berkayu. Daun elips, dengan bagian ujung biasanya tumpul. Warnanya hijau segar, biasanya tidak berbulu.Menjelang berbunga sifat rosetnya agak menghilang, menampakkan batangnya. Bunganya kecil, tersusun majemuk berkarang. Mahkota bunganya berwarna kuning, berjumlah 4 (khas Brassicaceae ). Benang sarinya 6, mengelilingi satu putik. Buahnya menyerupai polong tetapi memiliki dua daun buah dan disebut siliqua .
Kandungan Nutrisi dan Manfaat
Sawi kaya akan sumber vitamin A, sehingga berdaya guna dalam upaya mengatasi masalah kekurangan vitamin A atau penyakit rabun ayam ( Xerophthalmia ) yang sampai kini menjadi masalah di kalangan anak balita. Kegunaan petsai dalam tubuh manusia antara lain untuk mendinginkan perut, sedangkan sawi untuk memperbaiki daya kerja buah pinggang.
Kegunaan sawi (pakchoi/caisim) sudah umum diawetkan dalam bentuk asinan “Kimchee”. Sebagai sayuran daun, petsai dan sawi kaya akan sumber vitamin dan mineral.
Syarat tumbuh
Sawi dikenal sebagai tanaman sayuran daerah iklim sedang (sub-tropis), tetapi saat ini berkembang pesat di daerah tropis. Kondisi iklim yang dikehendaki untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah daerah yang mempunyai suhu malam hari 15,6° C dan siang hari 21,1° C serta penyinaran matahari antara 10-13 jam per hari.
Di Indonesia, tanaman sawi, pada umumnya banyak di tanam di dataran rendah. Tanaman ini selain tahan terhadap suhu panas (tinggi), juga mudah berbunga dan menghasilkan biji secara alami pada kondisi iklim tropis Indonesia, sehingga tidak harus mengandalkan benih impor.
Sawi dapat ditanam pada berbagai jenis tanah, namun paling baik adalah jenis tanah lempung berpasir; seperti tanah Andosol. Pada tanah-tanah yang mengandung liat perlu pengelolaan lahan secara sempurna, antara lain pengolahan tanah yang cukup dalam, penambahan pasir dan pupuk organik dalam jumlah (dosis) tinggi.
Syarat tanah yang ideal untuk tanaman sawi adalah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik (humus), tidak menggenang (becek), tata udara dalam tanah berjalan dengan baik, dan pH tanah antara 6-7. Penelitian dan pengembangan tanaman sawi di dataran rendah, umumnya ditanam pada jenis tanah Latosol dengan pH 6 serta dosis pupuk kandang minimum 20 ton/hektar. Dari berbagai literatur ditemukan, sawi toleran terhadap kisaran pH 5,9 - 8,2.