Apa yang anda ketahui tentang tanaman pepermin atau peppermint?

Pepermin

Pepermin merupakan tanaman yang sebagian besar ditanam di Eropa. Tanaman ini telah digunakan untuk keperluan obat-obatan selama bertahun-tahun. Pepermin terkenal ampuh meredakan sakit perut, dan sering kali digunakan sebagai bahan utama dalam minuman hangat seperti teh.

IMG-20201224-WA0012 Mentha merupakan salah satu tanaman herba tahunan yang berasal dari subtropik dan dapat dikategorikan sebagai tanaman perkebunan penghasil minyak atsiri. terdapat 3 jenis minyak mentha yaitu minyak peppermint (peppermint oil) yang dihasilkan dari tanaman Mentha piperita, minyak cornmint dihasilkan dari Mentha Arvensis, dan minyak spearmint yang dihasilkan dari Mentha spicata
Mentha spp. merupakan tanaman yang berasal dari daerah Sub-tropik, mentha yang dikembangkan di Asia diduga berasal dari Eropa, pertama kali disebarkan oleh bangsa Spanyol di daerah Semenanjung Malaysia dan. Produk utama yang diambil hasilnya dari tanaman mentha adalah minyak atsiri. Minyak atsiri adalah minyak nabati merupakan campuran beragam dari bahan dari bagian tanaman biasanya diperoleh dengan cara penyulingan dengan uap atau ekstraksi. Pada tanaman mentha, faktor genetik, lingkungan tumbuh, cara budidaya, penanganan cara panen sangat berpengaruh terhadap produksi minyak yang dihasilkan serta biaya usahatani.
Dari ketiga spesies yang hasilnya diperdagangkan, hanya M. arvensis yang memungkinkan untuk dapat dikembangkan produksinya di Indonesia (Pribadi, 2010). Hal ini dikarenakan hanya M. arvensis yang mampu menghasilkan bunga pada kondisi lingkungan tropis. Hasil pengujian terhadap mutu minyak terhadap beberapa varitas M. piperita yang dibudidayakan di Indonesia ternyata tidak memenuhi standar mutu perdagangan. Hal ini disebabkan oleh lingkungan yang tidak sesuai. Mentha x piperita akan menghasilkan mutu yang tinggi jika dipanen pada saat berbunga sehingga kadar mentolnya tinggi dan kadar mentofurannya rendah. Jenis ini hanya berbunga apabila hari panjang (> 16 jam/hari), sedangkan di Indonesia panjang hari kurang dari 12 jam/hari.
Di Indonesia tiga jenis yang diperdagangkan yaitu Mentha arvensis menghasilkan minyak mentol dan minyak mentha kasar/mentha Jepang, Mentha x piperita menghasilkan minyak peppermint atau true mint, dan Mentha spicata penghasil minyak spearmint.
Keterbatasan pembudidayaan tanaman mentha di Indonesia disebabkan oleh sedikitnya jumlah bibit mentha dan ketersediaan bibit mentha yang terbatas sehingga kebutuhan bibit tidak tercukupi. Dalam perluasan perkebunan tanaman mentha, dibutuhkan bahan tanam (bibit) dalam jumlah yang banyak, sehingga dengan berkembangnya pembudidayaan mentha di Indonesia dapat menambah lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Tanaman mentha atau mint dicirikan dengan adanya kandungan minyak atsiri yang beraroma khas dengan kandungan utama menthol. Tanaman ini merupakan terna menahun, berbatang massif, duduk daun berhadapan dan umumnya tepi daun bergerigi. Mentha piperita (peppermint) merupakan spesies yang paling banyak dibudidayakan dan diperdagangkan untuk berbagai kegunaan baik untuk bahan baku farmasi, makanan, minuman, flavour agent dan kosmetika . Jenis ini sebenarnya adalah spesies steril hasil persilangan antara Mentha spicata dan Mentha aquatica). Negara penghasil utama peppermint adalah Amerika terutama dibudidayakan di negara bagian Oregon, Indaho, Ohio dan Michigan.
Daun mint memiliki kandungan antioksidan tinggi yang bersifat antimikroba, antitumor dan antialergenik. Minyak atsiri daun mint meliputi menthol, mentonecanvone, methyl acetate dan peperitone yang berperan sebagai antioksidan, merangsang sekresi asam empedu, memperbaiki laju pertumbuhan, mengurangi produksi amonia serta menghambat pertumbuhan mikroba patogen seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella enteridis dan Candida albicans
Tanaman mentha diperbanyak secara vegetatif melalui setek. Perbanyakan yang sering dilakukan menggunakan setek pucuk, setek batang dan setek stolon. Namun, perbanyakan yang dianjurkan adalah dengan menggunakan setek pucuk karena pertumbuhannya lebih cepat dan baik. Setek yang berasal dari pucuk, disemaikan terlebih dahulu di dalam polibag. Persemaian tanaman mentha sangat mudah layu karena perubahan kondisi lingkungan. Persemaian di polibag dapat mengurangi tingkat kematian bibit pada saat pemindahan ke kebun pertanaman. Keuntungan dari perbanyakan tanaman dengan setek dapat menghasilkan tanaman baru yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya, umurnya seragam, dan waktu perbanyakan lebih singkat untuk memperoleh tanaman dalam jumlah banyak
Tanaman peppermint (Mentha piperita) adalah keluarga mint dari Labiatae dan merupakan herba tahunan. Pepermint banyak diperbanyak di negara Eropa, Asia Tengah dan Barat. Tanaman ini hidup di daerah lembab pada dataran tinggi dengan tanah yang gembur yang banyak mengandung bahan organik, berdrainase baik dan pH berkisar antara 6 – 7. Mint merupakan salah satu tanaman herba tahunan yang berasal dari subtropik dan dapat dikategorikan sebagai tanaman perkebunan penghasil minyak atsiri. Mentha piperita (peppermint) merupakan spesies yang paling banyak dibudidayakan dan diperdagangkan untuk berbagai kegunaan baik untuk bahan baku farmasi, makanan, minuman, flavour agent dan kosmetika.
Pada daerah tropik tanaman peppermint tidak berbunga, pertumbuhan batang tegakan atau sedikit menjalar, tinggi tanaman berkisar 30 – 60 cm, percabangan simpodial, batang berbentuk segi empat. Tangkai daun dan permukaan daun tanaman peppermint diselimuti oleh bulu – bulu yang berwarna kuning kehijauan dengan tekstur permukaan daun licin. Warna daun hijau, panjang daun berkisar antara 1,3-5,5 cm, bentuk daun lanset (Lanceolate), ujung daun runcing (acute), tepi daun beringgit dangkal (creneate). Tanaman peppermint memiliki pertulangan daun yang jelas dengan anak tulang daun yang menyirip dan berkas duduk daun pada cabang yang jelas.
Lahan yang cocok untuk tanaman peppermint adalah yang memiliki curah hujan sedang. Lebih tepatnya lagi pada lahan yang berada di dataran tinggi dan beriklim sejuk. Penanaman daun mint di ketinggian lebih cepat tumbuh dari pada menanam tanaman peppermint di dataran rendah. Semakin tinggi lahan, semakin cepat tanaman peppermint berkembang dan ciri khasnya yaitu daun semakin lebar dan warna hijaunya semakin menarik
Media tanam yang baik untuk tanaman mint adalah tanah gembur atau tanah yang biasa untuk menanam tanaman jenis biji – bijian yaitu dengan mencampurkan tanah : sekam : pupuk organik dengan jumlah 1:1:1. Sekam padi sangat baik digunakan sebagai pendukung media atau sebagai pengganti tanah. Dalam menanam bibit peppermint, yang harus menjadi perhatian adalah jarak tanam. Sebaiknya untuk satu meter persegi lahan, cukup ditanam dengan empat batang mint saja. Lahan yang dipersiapkan sebaiknya ada di lokasi yang terbuka, sehingga tanaman ini bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup. Juga penting untuk diperhatikan adalah menjaga pasokan air. Saat musim panas, intensitas penyiraman air bisa dilakukan dua kali sehari. Namun saat musim hujan, tanaman disiram seperlunya saja
Media tanah tempat menanam peppermint harus dijaga dalam kondisi lembap agar daun peppermint dapat berkembang cepat. Namun perlu hati-hati saat menyiram daun peppermint, air yang kebanyakan dapat membuat daun cepat layu dan busuk. Pemotongan setek yang baik yaitu pada saat kelembaban udara tinggi dan tanaman sedang tidak mengalami pertumbuhan. Saat ini biasanya terjadi pada awal musim hujan. Sedangkan pemotongan setek sebaiknya kita lakukan di dalam air. Tujuannya agar jaringan pembuluh pada setek yang baru dipotong terisi oleh air, dengan demikian akan memudahkan penyerapan zat makanan. Bila setek 2 dipotong di tempat terbuka, udara tentu saja akan masuk ke dalam jaringan pembuluh, sehingga penyerapan air dan zat-zat makanan akan dipersulit atau dihalangi oleh adanya rongga udara itu.
Dari segi daya tahan tanaman, tanaman peppermint termasuk kelompok tanaman yang tidak memiliki banyak musuh, tanaman ini tahan terhadap hama. Seperti halnya merawat tanaman lain, menanam peppermint juga membutuhkan perawatan yang serius, agar media tumbuh tidak ditumbuhi tanaman lain, terutama rerumputan. Rumput yang tumbuh di sekitar tanaman peppermint dapat memperlambat pertumbuhan tanaman. Rumput akan mengambil nutrisi yang ada pada tanah jika berada dekat dengan tanaman peppermint.
Gangguan akibat rumput itu akan membuat daun peppermint tumbuh kecil dan berlubang. Kondisi lahan sangat penting agar kualitas daun peppermint tetap prima
Untuk panen daun peppermint bisa dilakukan saat usia tanam sudah memasuki enam bulan. Pemanenan daun mint bisa dilakukan sampai dengan usia tanaman mint dua tahun. Daun peppermint yang siap petik adalah daun yang berusia dua minggu semenjak pupus. Usia daun ini sudah menghasilkan aroma wangi mint yang menyengat sekaligus menyegarkan
Tanaman peppermint menghasilkan minyak peppermint (peppermint oil) yang digunakan sebagai penambah aroma dan rasa pada makanan dan minuman, obat, parfum, kosmetik, dan produk penyegar lainnya. Selain itu minyak dari tanaman peppermint ini digunakan sebagai bahan campuran di beberapa produk pakai seperti, pasta gigi, balsem, sabun, shampo, dan berbagai obat-obatan serta bahan pembersih keperluan rumah tangga termasuk kosmetik dan perekat/lem. Ekstrak tanaman peppermint dapat membunuh beberapa jenis bakteri, fungi, dan virus, sehingga kandungannya dapat dikembangkan sebagai anti-bakteri, anti-fungi, dan anti virus . Menthol biasa dimanfaatkan sebagai obat karminatif (penenang), antispasmodik (anti batuk) dan diaforetik (menghangatkan dan menginduksi keringat
Minyak peppermint dapat meningkatkan tingkat ketelitian dan kewaspadaan. Hal ini kemungkinan disebabkan kandungan menthol dalam minyak peppermint yang berperan pada
aktivitas otak. Menthol akan merangsang locus ceruleus yang kemudian akan melepaskan hormon noradrenalin. Noradrenalin akan merangsang sistem saraf simpatis dan sistem ARAS yang akan merangsang permukaan cortex cerebri sehingga dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan. Minyak peppermint meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan manusia dewasa. Minyak peppermint dapat digunakan di ruang belajar atau ruang kerja/ kantor untuk membantu meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan dengan memperhatikan kenyamanan dan efek samping pada pengguna
Daun peppermint banyak mengandung minyak atsiril yaitu mentol yang dapat meringankan kembung, mual, muntah, kram dan mengandung efek karminative yang bekerja diusus halus pada saluran gastrointestinal sehingga mampu mengatasi/ menghilangkan mual muntah.
Minyak peppermint memiliki beberapa kandungan utama yaitu menthol, menton, isomenton, piperiton dan mentil asetat, dengan menthol sebagai kandungan tertinggi. Dari semua species yang ada peppermint paling banyak mengadung menthol (90%), yaitu sejenis fitokimia. Selain itu daun mint juga mengandung flavonoid, phenolic acids, triterpenes, vitamin C dan provitamin (precursor vitamin) A, mineral fosfor, besi, kalsium dan potassium.
Begitu banyak khasiat dan manfaat dari peppermint yang terkadang tidak umum diketahui oleh masyarakat. Untuk itu kita sebagai yang sudah mengetahui hal tersebut alangkah lebih baiknya menanam peppermint di rumah masing-masing atau bahkan bisa menjadikan ini sebagai bisnis karena tentunya ini sangat banyak diminati. Peluang usaha untuk peppermint ini sebagai pengisi waktu berharga dikala pandemic yang cocok untuk di coba.

Ghasani A, Bhinnety M. Efektivitas Aroma Peppermint Untuk Meningkatkan Performansi
Memori Jangka Pendek Pada Mahasiswa. 2010;: p. 1-11.

Hadipoentyanti, E. 2012. Pedoman teknis mengenal tanaman mentha (Mentha arvensis L.) dan budidayanya. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor

Khempaka, S., Pudpila, U., and Molee, W. (2013). Effect of dried peppermint (Mentha cordifolia) on growth performance, nutrient digestibility, carcass traits, antioxidant properties, & ammonia production in broilers. The Journal of Applied Poultry Research, 22(4), 904–912

Primadiati R. Aromaterapi Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2002

Sastrohamidjojo, H. 2002. Kimia minyak atsiri. Fakultas MIPA, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Seto, M. 2011. Budidaya daun mint di dataran tinggi gunung bromo. Penerbit
Kanisius. Yogyakarta

Dea Novia Delicia (2020) Pengaruh Ukuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Panen Tanaman Peppermint (Mentha Piperita L.) Organik (Skripsi)

1 Like