Apa yang anda ketahui tentang tanaman family Solanum?

image

Tanaman dengan nilai ekonomi cukup tinggi bagi kepentingan manusia adalah tanaman dengan suku solanaceae atau solanum. Apa itu solanum?

Pengertian Solanum

Krisnawati dan Febrianti (2019) melaporkan bahwa Solanaceae atau yang bisa juga disebut dengan Solanum merupakan salah satu famili terbesar pada tumbuhan berbunga. Secara morfologi, famili ini berbunga, berperawakan herba atau perdu, dan kadang kadang berbentuk pohon yang bunganya berlekatan, daun mahkota berbentuk bintang atau segilima, benang sari bertangkai pendek, lubang kepala sari di bagian terminal. Herba atau perdu sendiri memiliki arti yaitu tumbuhan yang bentuknya pendek ataupun kecil, yang memiliki batas basah karena mengandung banyak air, sehingga tidak memiliki batang berkayu di atas permukaan tanah. Semua anggota family Solanum memiliki trikoma pada daun kelopaknya dan variasi bentuk trikomanya yaitu berbentuk gelembung, sabit, bintang dan bejumbai (bergantung ke bawah). Trikoma sendiri merupakan rambut-rambut yang tumbuh dari sel-sel epidermis dengan bentuk, susunan serta fungsinya bervariasi (Sutrian, 1992 dalam Fajri, 2013).

Famili Solanum terbagi kurang lebih 80 genus dan terdiri dari 1400 jenis yang tersebar di daerah-daerah iklim panas atau kawasan tropis sampai daerah-daerah iklim sedang dengan pusat keanekaragaman di Amerika tengah dan Selatan. Hariri dan Irsyam (2018) melaporkan bahwa Famili Solanum memiliki sebaran habitat yang luas di daerah tropis hingga subtropis pada ketinggian 0 mdpl hingga lebih dari 1600 mdpl dan daerah kering hingga basah dengan curah hujan rendah-tinggi dan berbagai tipe tanah. Jenis-jenis yang bersifat invasif (bukan organisme asli dari daerah tersebut, serta memiliki dampak yang signifikan dalam waktu yang relative cepat) dan liar dapat ditemukan tumbuh di padang rumput, hutan campuran, hutan terbuka, pinggiran hutan, kebun, pinggiran sungai hingga daerah terganggu dan terbengkalai seperti pinggir jalan, ladang, semak belukar, bekas hutan terbakar, dan lahan marginal. Tumbuhan yang bertipe evergreen ini dapat tumbuh dan berbunga sepanjang tahun dengan munculnya buah pada bulan-bulan tertentu, misalnya S. tettense mulai berbunga pada bulan Januari-Maret, S. nigrum mulai berbunga pada bulan Juli, dan S. aviculare mulai berbunga pada bulan September. Pola berbunga sepanjang tahun pada family Solanum didukung oleh kondisi cukup air dan suhu optimal. Pada kondisi tercekam kekeringan dan suhu rendah, perbungaan akan mulai terhambat.

Anggota-Anggota Penting Famili Solanum

Famili ini memiliki beberapa anggota penting yang terdiri dari:

  1. Kentang (Solanum tuberosum)
  2. Tomat (Solanum lycopersicum)
  3. Leunca (Solanum nigrum)
  4. Terong (Solanum melongena)
  5. Takokak (Solanum torvum)
  6. Cabai merah (Capsicum annuum)
  7. Cabai rawit (C. frutescens, C. baccatum)
  8. Tembakau (Nicotiana tabacum, N. rustica)
  9. Kecubung (Datura metel)
  10. Harum Dalu ( Cestrum nocturnum)
  11. Ceplukan (Physalis angulata)

Manfaat tanaman Solanum

Solanum merupakan salah satu famili terpenting dalam hal memenuhi kebutuhan manusia. Famili ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga jenisnya banyak yang telah diintroduksi ke Indonesia. Berikut merupakan manfaat dari beberapa tanaman yang termasuk sebagai family Solanum:

Kentang (Solanum tuberosum)

Tanaman kentang merupakan salah satu spesies umbi-umbian yang mengandung sumber karbohidrat sehingga dapat menjadi salah satu penunjang diversifikasi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Adapun manfaat dari karbohidrat bagi tubuh diantaranya untuk meningkatkan energi di dalam tubuh, serta meningkatkan proses metabolism tubuh (proses pencernaan dan pernafasan). Selain karbohidrat, kentang juga mengandung zat gizi lainnya seperti zat besi yang dapat bermanfaat dalam pembentukan sel darah merah, kalsium dan fosfor yang bermanfaat untuk pembentukan tulang dan gigi, protein yang dapat membangun jaringan tubuh (otot-otot dan daging), serta vitamin (A, B kompleks, dan C), dan lain-lain.

Selain itu, kentang juga dapat digunakan untuk mencegah kanker, menurunkan kadar kolesterol, mengurangi resiko batu ginjal, menyehatkan tulang, menyehatkan jantung, kesehatan otak dan saraf, mengatasi jerawat, mengatasi bengkak pada mata (Kurniawan, 2017 dalam Krisnawati dan Febrianti, 2019).

Tomat (Solanum lycopersicum)

Tomat memiliki komposisi zat yang cukup yang cukup lengkap dan baik. Yang cukup menonjol dari komposisi tersebut adalah vitamin A dan C. Kandungan vitamin A pada tomat dapat membantu menjaga kesehatan mata, dan vitamin C dapat mencegah sariawan, memelihara kesehatan gigi dan gusi, dapat mencegah kanker prostat. (Handrian, Meiriani, Haryati, 2013).

Menurut Eriawati (2015), tomat dapat bermanfaat untuk menurunkan berbagai resiko kanker (terutama pada saluran pencernaan), melindungi hati, paru-paru, dan jantung terhadap kerusakan, meningkatkan kekuatan tulang, meningkat kekebalan tubuh dari banyak penyakit, dan mengurangi resiko stroke.

Leunca (Solanum nigrum)

Diketahui bahwa leunca (Solanum nigrum L.) mengandung bahan sebagai antiseptik, anti inflamasi (mengatasi radang) dan antidisentri (mengatasi infeksi pada usus). Serbuk dari tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai antimalaria; bijinya dapat digunakan untuk pengobatan gonorrhea (kencing nanah) dan disuria (anyang-anyangan); buah dan jusnya dapat menyembuhkan penyakit perut dan demam; tunasnya dapat digunakan untuk penyakit kulit; bunga dan daunnya dapat digunakan sebagai penurun panas dan melawan efek overdosis dari alcohol, serta daunnya yang di jus digunakan sebagai obat cacing, nyeri pada sendi serta sakit telinga.

Terong (Solanum melongena)

Terong dapat digunakan untuk menstimulasi sistem imun tubuh dan menjaga level energi pada tubuh sehingga bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung. Selain itu, terong mengandung zat aktif terpene yang bermanfaat untuk menurunkan kolesterol, mengandung senyawa flavonoid dan nasunin yang dapat mencegah kerusakan sel-sel otak akibat penggunaan telepon genggam yang bisa memicu sel kanker (Eriawati, 2015).

Takokak (Solanum torvum)

Takokak atau cepokak dapat bekhasiat sebagai obat penurun tekanan darah tinggi, penambah nafsu makan, melancarkan sirkulasi darah, mengatasi batuk, dan anti radang. Daun takokak mengandung saponin, alkaloid, tannin, falavonoid, dan vitamin A yang berkhasiat sebagai antioksidan yang mampu melindungi jaringan tubuh (Ratnawati, Riyanti, dan Fitriani, 2013).

Krisnawati dan Febrianti (2019) melaporkan bahwa buah takokak dapat bermanfaat untuk mengobati bengkak, batuk kronis, nyeri jantung, hipertensi, mencegah mata minus, dan melancarakan peredaran darah.

Cabai merah (Capsicum annuum)

Cabai merah dapat digunakan sebagai bumbu masak, mengatasi sariawan dan flu, antioksidan, antifungi, antibakteri, penurun kadar gula darah, dan penambah napsu makan (Febrianti dan Krisnawati, 2018).

Cabai rawit (C. frutescens, C. baccatum)

Cabai rawit buahnya dapat digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap. Selain itu Cabai rawit juga dapat dapat mengobati luka dan rematik (Febrianti dan Krisnawati, 2018).

Tembakau (Nicotiana tabacum, N. rustica)

Daun tembakau mengandung saponin, flavonoid, alkaloid, minyak terbang, polifenol, dan bersifat anti inflamasi. Adapun manfaat daun tembakau adalah dapat dugunakan sebagai obat diabetes dan antibody, anti radang, obat HIV/AIDS, obat luka, dapat melepaskan gigitan lintah, dapat digunakan sebagai bahan pembuatan insektisida (peptisida untuk serangga), sebagai biofuel, dan juga dapat memelihara kesehatan ternak.

Kecubung (Datura metel)

Febrianti dan Krisnawati (2018) melaporkan bahwa Datura metel digolongkan kedalam tanaman beracun karena tumbuhan ini mengandung racun. Kandungan racunnya adalah berupa zat alkaloid yang mempunyai efek halusinasi terutama pada bagian bijinya. Namun disamping itu, ternyata tanaman kecubung juga dapat dimanfaat sebagai obat, seperti halnya yang disampaikan oleh Eriawati (2015). Dimana pastinya penggunaan harus sangat hati-hati, hanya terbatas sebagi obat luar, dan dengan dosis tertentu. Ia menyampaikan bahwa hampir seluruh bagian tanaman kecubung dapat dimanfaatkan sebagai obat karena seluruh bagiannya mengandung alkaloid tropan, hyosciamin dan scopolamine yang dapat berkhasiat untuk memberi efek menenangkan kejang-kejangnya, khususnya perut, mengobati asma, encok (linu tulang), dan penyakit kulit.

Harum Dalu ( Cestrum nocturnum)

Tanaman harum dalu mengandung zat kimia yang bemanfaat bagi tubuh, yang diantaranya adalah alkaloid, flavonoid, etanol, saponin. Adapun manfaat harum dalu bagi kesehatan adalai sebagai antioksidan, dapat mengatasi luka, lebam, dan pembengkakan, dapat mencegah dan mengobati malaria, dapat mengatasi demam dan epilepsy, mengatasi influenza, berpotesni dalam mencegah dan mengatasi tumor, serta berpotensi dalam mengatasi rematik.

Ceplukan (Physalis angulata)

Daun Ceplukan (Physalis angulata) dapat bermanfaat sebagai obat Batuk, flu, sakit gondong, kencing manis, epilepsi, pembengkakan prostat, korengan, cacar, hipertiroid, diabetes, darah tinggi, serta panas dalam. Sedangkan buah ciplukan sendiri sering dimakan langsung untuk mengobati epilepsi, sulit buang air kecil, dan penyakit kuning (Febrianti dan Krisnawati, 2018).

Referensi

Anonim. 2016. Kandungan dan Manfaat Tembakau. (online) di Kandungan dan Manfaat Tembakau - Lembaga Tembakau Jember

Anonim. 2011. Leunca (Solanum nigrum L.). (online) di https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2339

Anonim. 2017. Ini Dia, Bedanya Herba, Perdu dan Pohon. (online) di

https://dendrology.fkt.ugm.ac.id/2017/08/10/bedanya-herba-perdu-dan-pohon/

Eriawati. 2015. Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dari Famili Solanaceae Sebagai Media Pembelajaran Biologi Pada Sub Konsep Klasifikasi Tumbuhan di SMP Negeri 1 Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar. Prosiding Seminar Nasional Biotik

Fajri. 2013. Tipe Trikoma dan Stomata pada Beberapa Species Hyptis (Labiatae). EKSAKTA Vol. 1.

Febrianti dan Krisnawati. 2018. Studi Ekologi dan Pemanfaatan Tumbuhan Famili Solanaceae di Kecamatan Tugumulyo. Jurnal Biota. Vol. 11, No.1.

Handrian, Meiriani, Haryati. 2013. Peningkatan Kadar Vitamin C Buah Tomat (Lycopersicum esculentum MILL.) Dataran Rendah Dengan Pemberian Hormon GA3. Jurnal Online Agroekoteknologi. Vol.2, No.1.

Hariri dan Irsyam. 2018. Catatan Tentang Solanum Diphyllum L. (Solanaceae) Ternaturalisasi Di Pulau Jawa. Journal of Biology. Vol. 11, No.1.

Krisnawati dan Febrianti. 2019. Identifikasi Tumbuhan Famili Solanaceae Yang Terdapat Di Kecamatan Tugumulyo. BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. Vol.4, No.2.

Nugroho. 202. Apa Yang Dimaksud Dengan Spesies Invasif? (online) di Apa Yang Dimaksud Dengan Spesies Invasif? - KitaCerdas.com

Ratnawati, Riyanti, dan Fitriani. 2013. Uji Aktivitas Antioksidan Daun Takokak (Solanum torvum Swartz) Secara In Vitro dengan Metode DPPH (1,1 difenil-2-pikrilhidrazil Antioxidant activity of the takokak leaf (Solanum torvum Swartz) by DPPH (1,1 diphenyl-2-picrylhydrazyl) in vitro method. Vol. 6, No. 2.

http://e-journal.uajy.ac.id/8594/3/2BL01183.pdf

https://idnmedis.com/arum-dalu

1 Like