Status epileptikus merupakan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan dan terapi segera guna menghentikan bangkitan (dalam waktu 30 menit). Diagnosis pasti status epileptikus bila pemberian benzodiazepin awal tidak efektif dalam menghentikan bangkitan.
Status epileptikus adalah bangkitan kejang yang berlangsung terus-menerus atau kejang berulang tanpa disertai pulihnya kesadaran di antara kejang yang berlangsung > 30 menit. Merupakan keadaan emergensi dengan angka kematian sekitar 10%. Sekitar 20% anak dengan epilepsi akan berkembang menjadi status epileptikus dan 5% anak dengan kejang demam akan mengalami episode status epileptikus. Status epileptikus refrakter adalah kejang yang tidak dapat diatasi dengan serangkaian pengobatan diazepam, phenitoin dan phenobarbital yang atau kejang yang berlangsung > 60 menit meskipun sudah mendapatkan terapi yang adekuat. Kejang serial atau kejang multipel dibedakan dengan status epileptikus karena di antara kejang kesadaran penderita pulih kembali. Angka kejadian status epileptikus ± 18-20/100.000 anak/tahun, tertinggi pada tahun pertama kehidupan (51/100.000 anak/tahun).
Etiologi
Pada anak penyebab tersering status epileptikus adalah infeksi yang disertai demam yaitu sekitar 59% dari status epileptikus pada anak. Penyebab yang lain antara lain; trauma lahir (perdarahan, aspiksia), kejang demam, epilepsi, gangguan metabolik, trauma, tumor, penyakit degeneratif, dan idiopatik.
Patofisiologi
Patofisiologi status epileptikus diperkirakan akibat defek pada mekanisme normal terminasi kejang. Kegagalan ini terjadi jika stimulus terjadinya kejang berlebihan atau mekanisme internal yang menghambat kejang tidak berjalan efektif.
Klasifikasi status epileptikus, menurut ILAE 1981.
-
Status epileptikus konvulsif
-
Kejang umum
-
Kejang fokal atau parsial
-
Status epileptikus non konvulsif
-
Absance
-
Partial kompleks
-
Pseudo-status epileptikus
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pengamatan klinis. Terpenting adalah memastikan itu memang kejang dan menghitung lamanya kejang berlangsung dengan benar.
Tata Laksana
Tujuan utama penanganan status epileptikus adalah:
- Memberikan bantuan hidup dasar agar tetap terjaga fungsi vital tubuh.
- Menghentikan kejang dengan cepat dan tepat.
- Mengidentifikasi dan mengobati etiologi atau faktor pencetus kejang.
Evaluasi awal pada anak yang mengalami status epileptikus meliputi penanganan adekuat jalan napas, pernapasan dan sirkulasi (prinsip ABC). Bila anak datang dalam keadaan kejang, tanyakan beberapa hal yang sangat penting saja agar tidak membuang waktu. Periksa fungsi vital dengan cepat, lakukan resusitasi bila diperlukan. Atasi kejang dengan cepat dan tepat.
Gambar. Algoritme tata laksana kejang akut dan status epileptikus
Farmakologi obat untuk menghentikan kejang dan status epileptikus
Obat | Pemberian | Dosis | Ulangan | Kecepatan Pemberian | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|
Diazepam | IV IO | 0,3 mg/kg max 10mg | 3-10 menit | < 2 mg/mnt | Tanpa dilarutkan |
Diazepam | Rectal | 0,5 mg/kg max 10mg | 5-10 menit | ||
Midazolam | IV IM | 0,1 mg/kg max 4 mg | 2 kali setiap 10 menit | < 2mg/mnt | harus encerkan hipotensi Depresi napas |
Phenitoin* | IV IO | 20 mg/kg max 1000 mg (30mg/kg) | Tambahkan 5mg/kg IV | ||
bila masih kejang | 1 mg/kg/mnt | Hipotensi aritmia, harus larutkan non glukosa | |||
Phenobarbital** | IV | 20 mg/kg max 600 mg (30mg/kg) | 1 mg/kg/mnt | pilihan utama untuk neonatus. Depresi napas terutama setelah diazepam. |
Keterangan: Setelah pemberian phenitoin atau phenobarbital 20 mg/kg, bila masih kejang dapat diberikan 5 mg/kg. Dosis berikutnya berdasarkan kadar antikonvulsan dalam darah.
Sumber : Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Ilmu kesehatan anak : Buku panduan belajar koas, Udayana University Press
Referensi
- JJ Rivielo JR, Ashwal S, Hirzt.D, dkk. Diagnostic assessment of the child with status epilepticus (an evidence base review). Report of the quality standards subcommittee of American academy of neurology and the practice committee of the child neurology society. Neurology 2006;67:1542-50.
- Lowenstein DH, Aldredge BK. Status epileptikus, current
concept. New England journal of medicine 1998:970-6. - Arzimanoglou A, Guerrini R, Aicardi J. Status epileptikus. Dalam: Aicardi’s Epilepsy in children. Lippincott Williams & Wilkins, 2004.h.456-98.
- Aicardi J. Status epileptikus in infant and children: consenquences and prognosis. Int. Pediatr 1987; 2:189-95.
- Widodo DP. Algoritme penanganan status epileptikus pada bayi dan anak. Dalam: Pusponegoro HD, Handryastuti S, Kurniati N. Pediatric neurology and neuroemergency in Daily practice. Naskah lengkap PKB XLIX IKA. Jakarta; Badan penerbit IDAI, 2006. h. 63-69.
- Walker MC. Serial seizure and status epileptikus. Neurology 2003;31-38.