Apa yang Anda ketahui tentang Sirih Hijau?

Sirih hijau dengan nama ilmiah Piper betle L merupakan tanaman yang familiar dikalangan masyarakat Indonesia. Apa yang Anda ketahui tentang sirih hijau?

Daun Sirih (Piper Betle L.)


Sirih adalah salah satu jenis tumbuhan yang berasal dari famili Piperaceae.15 Sirih banyak tumbuh subur di wilayah Asia Pasifik hingga Afrika Timur. Tanaman daun sirih ini merupakan tanaman merambat yang panjang nya bisa mencapai 15 m.15,16 Daun sirih memiliki batang yang berwarna cokelat kehijauan, berbentuk bulat, berbuku-buku,beralur dan merupakan tempat keluarnya akar. Tanaman ini memiliki daun yang tunggal, bulat panjang, pangkal nya mempunyai bentuk jantung, ujung meruncing sedangkan tepi daun nya rata.17 Permukaannya halus,memiliki bentuk pertulangan yang menyirip. Panjang daun nya sekitar 5-8 cm, lebar 2-5 cm.

Piper betle L. (tanaman sirih) telah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional. Tanaman tersebut diduga berasal dari India, Ceylon, dan Malaysia, kemudian menyebar dari kawasan Asia hingga ke Afrika Timur (Darwis 1992).

Klasifikasi, morfologi, dan ekologi


Sirih dalam bahasa Latin disebut dengan Piper betle L., atau dapat disebut juga dengan Chavica auriculata Mic. atau Chavica betle Miq. Sirih dalam bahasa Inggris disebut dengan betle leaf vine , betle leaf pepper , betlevine , betel , betepfefer , atau betelpeper . Di Indonesia, sirih memiliki beberapa nama antara lain: suruh, sedah (Jawa); seureuh (Jawa Barat); sere (Madura); base, sedah (Bali); tanub (Aceh); buarangir (Mandailing); dembau (Toba); sirieh, cambai (Minang); manuf (Timor); ganjung (Ujung Pandang); bide, lele (Tidore,Ternate); cambai (Lampung) (Darwis 1992). Klasifikasi dari tanaman sirih ( Piper betle Linn.) menurut Heyne (1987) dan Syamsuhidayat & Hutapea (1991) adalah sebagai berikut :

  • Kingdom : Plantae

  • Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Classis : Dicotyledonae

  • Ordo : Piperales

  • Familia : Piperaceae

  • Genus : Piper

  • Spesies : Piper betle L.

Sirih merupakan tanaman berumah dua dan tumbuh merambat. Tinggi tanaman dapat mencapai 2–4 m dengan batang yang kuat dan setengah berkayu. Bagian buku batangnya membesar dan dari tempat tersebut keluar daun yang berbentuk bulat telur melebar, atau bulat telur melonjong dengan panjang 6–17,5 cm dan lebar 3,5–10 cm. Daun sirih memiliki pangkal yang berbentuk seperti jantung, ujung daun yang meruncing, pinggiran daun rata tetapi sering agak berombak, helaian daun tebal, bagian abaksial dan adaksial daun licin, dan berwarna hijau terang.

Daun sirih umumnya, memiliki urat daun sebanyak 5-7 pasang, dan tangkai daun dengan panjang 2-2,5 cm (Darwis 1992). Sirih merupakan salah satu tanaman yang mudah dibudidaya dan memiliki banyak varietas. Prahastuti & Tambunan (2004) menyatakan bahwa, varietas yang paling digemari dan yang paling banyak di jual adalah sirih jawa. Pertumbuhan tanaman sirih dipengaruhi oleh beberapa faktor ekologi, antara lain faktor iklim, tinggi tempat, dan jenis tanah. Pertumbuhan yang baik dapat dicapai dengan cara melakukan modifikasi penggunaan naungan, dan pemupukan (Januwati & Rosita 1992).

Kandungan kimia dan khasiat sirih


Berdasarkan komponennya, sirih secara umum mengandung 1-4,2% minyak atsiri yang memberikan aroma khas. Minyak atsiri tersebut terdiri atas berbagai komponen senyawa kimia, seperti kavikol 5,1-8,2%, kavibetol 0,0-1,2%, estragol 7-14,6%, sineol 3,6-6,2%, karvakrol 2,2-4,8%, allilbrenkatekin (alil katekol/fenil propana) 2,7-4,6%, eugenol 26,8–42,5%, terpinen, seskuiterpinen, metileugenol, karyofilen, metil eter, aracelin, kardinen, dan tanin. Selain mengandung berbagai komponen kimia tersebut, sirih juga mengandung air, riboflavin, tiamin, asam nikotinat, vitamin A, vitamin B, vitamin C, yodium, kalium nitrat, glukosa, protein, enzim katalase, diastase, serta mengandung asam amino essensial (Tabel 5) (Darwis 1992, Prahastuti & Tambunan 2004).

Kavikol yang terkandung dalam daun sirih merupakan senyawa fenol yang memiliki daya antibakteri yang sangat kuat dan memberi aroma khas. Kavibetol merupakan derivat fenol yang memiliki daya antibakteri seperti kavikol. Kavibetol bersama dengan estragol, biasa digunakan untuk pembuatan parfum dan sebagai obat. Karvakrol adalah zat aktif dari minyak timol yang berkhasiat sebagai antiseptik, desinfektan dan antijamur. Eugenol dan metil eugenol merupakan senyawa fenol yang mempunyai khasiat sebagai antiseptik dan analgesik. Yodium yang terkandung dalam daun sirih dapat digunakan sebagai zat antimikroba. Terpen merupakan kelompok senyawa aktif pada minyak atsiri yang berkhasiat sebagai desinfektan dan memberikan rasa pedas pada sirih. Kardinen dan seskuiterpen merupakan senyawa aktif dari golongan hidrokarbon yang berkhasiat sebagai diuretik, antiseptik, ekspektoran, dan karminatif. Secara umum, senyawa fenol yang terkandung dalam daun sirih memiliki khasiat sebagai antiseptik terhadap beberapa bakteri Gram positif, Gram negatif dan sebagai antijamur (Prahastuti & Tambunan 2004).

Tanaman ini dapat diperbanyak dengan menggunakan stek sulur, yaitu stek diambil dari sulur yang tumbuh dibagian ujung atas yang panjang nya 40cm-50 cm. Untuk memperoleh pertumbuhan yang baik diperlukan tanah yang kaya akan humus, subur dan pengairan yang baik. Daun Sirih di setiap daun nya mengandung 1-4,2% minyak atsiri,mengandung hidroksikavikol, kavikol, kavibetol, estradiol, eugenol, metal-eugenol, karvakrol, terpeneba, seskuiterpena, fenil propane, tannin; diastase 0,8%-1,8%, gula; pati.

Tanaman daun sirih ini dapat digunakan untuk obat sakit kulit, obat bisul, hidung berdarah, radang selaput lender mata, trachoma, bau mulut, keputihan, gigi goyah, gusi bengkak, radang tenggorokan, encok, jantung berdebar-debar, kepala pusing, terlalu banyak keluar air susu, batuk kering, demam nifas, sariawan. Getah nya dapat juga digunakan untuk menghentikan gusi berdarah, sakit gigi, obat kumur, mengurangi produksi air susu yang berlebihan.

2 Likes