Apa yang anda ketahui tentang Semangka atau water melon?

Semangka atau water melon

Semangka atau water melon merupakan tanaman dari genus Citrullus vulgaris dengan buah hijau besar dengan daging berwarna merah.

Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris)
A. Tanaman Semangka (Citirus vulgasris)
Semangka merupakan tanaman buah berupa herba yang tumbuh merambat yang dalam bahasa Inggris disebut Water Mellon. Berasal dari daerah kering tropis dan subtropis Afrika, kemudian berkembang dengan pesat ke berbagai negara seperti: Afrika Selatan, Cina, Jepang, dan Indonesia. Semangka termasuk dalam keluarga buah labu-labuan (Cucurbitaceae) pada daerah asalnya sangat disukai oleh manusia/binatang yang ada di benua tersebut, karena banyak mengandung air, sehingga penyebarannya menjadi cepat.
Semangka ( Citrullus vulgaris Schard ) merupakan salah satu tanaman budidaya hortikultura yang cukup penting di daerah tropik bahkan di daerah subtropik karena tanaman semangka dapat memberikan keuntungan y ang cukup besar. Tanaman ini tergolong dalam keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) seperti halnya dengan blewah (Cucumis melo L.), melon (Cucumis melo var. cantalupensis Naud.), dan mentimun (Cucumis sativus L.). Semangka termasuk tanaman semusim (annual) berbentuk terna yang mera mbat dengan mengguna kan sulur atau alat pembelitnya.

B. Mamfaat Tanaman Semangka (Citirus vulgasris)
Tanaman semangka dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai buah segar, tetapi ada yang memanfaatkan daun dan buah semangka muda untuk bahan sayur-mayur. Semangka yang dibudidayakan untuk dimanfaatkan bijinya, yang memiliki aroma dan rasa tawar, bijinya diolah menjadi makanan ringan yang disebut “kuwaci” (disukai masyarakat sebagai makanan ringan). Kulit semangka juga dibuat asinan/acar seperti buah ketimun atau jenis labu-labuan lainnya.

image

Tabel 1. Kandungan gizi buah semangka dalam 100 gram berat buah yang dapa t dimakan (BDD)

C. Syarat Tumbuh Tanaman Semangka (Citirus vulgasris)
Secara teoritis curah hujan yang ideal untuk areal penanaman semangka adalah 40-50 mm/bulan. Seluruh areal pertanaman semangka perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam. Kekurangan sinar matahari menyebabkan terjadinya kemunduran waktu panen. Tanaman semangka akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu ± 25 derajat C (siang hari). Suhu udara yang ideal bagipertumbuhan tanaman semangka adalah suhu harian rata-rata yang berkisar 20–30 mm. Kelembaban udara cenderung rendah bila sinar matahari menyinari areal penanaman, berarti udara kering yang miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman semangka, sebab di daerah asalnya tanaman semangka hidup di lingkungan padang pasir yang berhawa kering. Sebaliknya, kelembaban yang terlalu tinggi akan mendorong tumbuhnya jamur perusak tanaman.

Tanaman semangka mempunyai sistem perakaran yang agak dalam. Oleh karena itu, tanaman ini memerlukan tanah yang gembur, berpasir (porous/sarang) dan kaya bahan organik. Tanah yang gembur dan berpasir akan memudahkan akar tanaman berkembang sehingga penyerapan unsur-unsur hara akan berjalan lancar. Pada prinsipnya, tanaman semangka dapat ditanam di berba gai jenis tanah mulai dari tanah la tosol, andosol, regosol sa mpai podzolik, asalkan kekurangan dari sifat -sifat jenis tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan pemupukan penambahan bahan organik, maupun pengapuran. Pertumbuhan tanaman semangka non biji akan optimal bila dibudidayakan di tanah dengan kisaran pH 6,5 – 7,2.

D. Morfologi Tanaman Semangka (Citirus vulgasris)
• Akar
Perakaran tanaman semangka merupakan akar tunggang yang terdiri atas akar utama (primer) dan akar lateral (sekunder). Dari akar lateral keluar serabut -serabut akar (akar tersier). Panjang akar primer sampai pangkal batang berkisar 15-20 cm, sedangkan akar lateral menyebar sampai pangkal batang sekitar 35-45 cm.
• Percabangan
Tanaman semangka apabila dibiarkan tumbuh liar akan memiliki percabangan yang paling banyak (7-10) dan biasanya percabangan utama terletak paling tengah dan memiliki pertumbuhan paling kuat. Namun biasanya tidak semua cabang tersebut dipelihara, cabang-cabang dipangkas sehingga tinggal 3 cabang yang dipelihara. Panjang batang dapat mencapai 7 meter apabila tidak dipotong. Percabangan tanaman semangka non-biji lebih besar dan mempunyai pertumbuhan lebih kuat daripada semangka berbiji. Bentuk batang cabang agak bersegi dan berbulu.
• Sulur
Diantara ruas cabang dan daun terdapat sulur-sulur sebagai ciri khas Cucurbitaceae, sulur-sulur ini berguna sebagai alat pembelit atau pemanjat apabila tanaman semangka ini dibudidayakan dengan sistem turus.
• Daun
Daun semangka non-biji berwarna hijau gelap kebiruan, sedangkan tanaman semangka berbiji pada umumnya daun berwarna hijau muda sampai hijau gelap tergantung varietasnya. Khusus varietas semangka berbiji yang berkulit buah kuning, seperti Golden Crown, daun berwarna hijau dengan bintik-bintik kuning, sedangkan tulang daunnya berwarna kuning. Ukuran daun semangka non-biji lebih muda h dibedakan dengan daun semangka berbiji karena ukurannya besar dan tebal. Untuk varietas semangka berbiji berbuah kecil, seperti Yelow Baby, ukuran daunya ramping dan kecil dengan warna hijau muda. Hal ini dapat dengan mudah dibedakan dengan semangka berbiji berbuah besar, seperti New Dragon atau Empire, yang meskipun tepi daunnya bercangap kurus, tetapi ukuranya lebih besar.
• Bunga
Bunga semangka tergolong unisexualis. Artinya, dalam satu bunga hanya terdapat bunga jantan atau bunga betina saja. Walaupun demikian, dalam beberapa varietas produksi luar negeri kadang-kadang dijumpai bentuk bunga sempurna ( hermaprodit ). Serbuk sari pada bunga jantan semangka tanpa biji sangat sedikit, bahkan seringkali tidak ada sehingga tidak mampu melakukan penyerbukan sendiri. Oleh karena itu, penyerbukan semangka tanpa biji membutuhkan bunga jant an dari semangka berbiji (diploid).
• Buah
Berdasarkan bentuknya buah semangka dapat dibedakan menjadi 3 mac am, yakni buah berbentuk bulat, buah berbentuk lonjong, buah berbentuk oval

E. Jenis-Jenis Semangka (Citirus vulgasris)
Jenis-jenis semangka yang beredar dipasaran saat ini sangat beragam, terbagi dalam jenis hibrida dan bukan hibrida. Semangka non biji yang beredar dipasar merupakan semangka hibrida sedangkan jenis semangka berbiji ada jenis hibrida dan bukan hibrida.
Varietas semangka yang berbentuk bulat misalnya Sugar Baby dan Grand Baby. V arietas semangka berbentuk lonjong misalnya New Dragon, Farmens Giant, dan Cina Dragon. Varietas semangka berbentuk bulat dengan sedikit oval misalnya varietas semangka 144, Golden Crown, Yellow Baby, Phuket, Sun Flower , Red Round Gragon, dan Round Dragon (311). Varietas semangka non biji yang berbentuk bulat misalny a Quality, Fengsan, Superior, Mindful, Gem, Top Quality, Diamond. Varietas Orchid Sweet merupakan salah satu semangka yang berbentuk bulat dengan agak lonjong.

image

Gambar 1. Berbagai varietas semangka : a). New dragon., b). Quality, c). Fengshan no 1, d). Orchid sweet, e). Var.144, f). Red Round

F. Pemeliharaan Tanaman Semangka (Citirus vulgasris)
• Penyulaman
Penyulaman dilakukan tidak lebih dari 10 hari dari penanaman tahap pertama. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan tanaman seragam. Bibit yang terserang penyakit rebah (busuk) batang perlu dimusnahkan kemudian permukaan tanahnya dibuang dan diganti dengan tanah yang baru kemudian ditanam bibit sulaman.
• Pemangkasan Cabang
Terlalu banyak cabang dan daun akan menghambat pertumbuhan generatif. Selain itu apabila kondisi lingkungan lembab maka tanaman mudah terserang penyakit atau produksi rendah (buah kecil-kecil). Cabang yang dipelihara hanya 3-4 c abang utama pertanaman agar ukuran buah menjadi besar.
Pemangkasan titik tumbuh dilakukan 7-10 HST menggun akan pisau/ gunting steril, kemudian semprot bekas pangkasan dengan fungisida. Jika percabangan mencapai tinggi 20 c m maka disisakan 3 cabang yang sehat dan kekar untuk dipelihara sebagai cabang utama apabila akan memelihara lebih 1 buah per tanaman.

image

Gambar 2. Seleksi cabang : cabang 1,2,3 dipelihara sebagai cabang

Cara pemangkasan lainnya yaitu melakukan seleksi c abang pada umur 14-18 HST dengan memilih 3 cabang terbaik apabila akan memelihara hanya 1 buah per tanaman. Cabang sekunder yang tumbuh subur di bawa h daun ke 14 dibawah buah dipangkas. Cabang sekunder diatas buah dapat dibiarkan apabila buah telah besar. Cabang yang tumbuh terlalu panjang (> 3,5 m) dan melewati batas petak penanaman harus dihambat dengan c ar a menekan ujungnya dengan jari.
• Penyerbukan Buatan
Penyerbukan buatan biasanya dilakukan mulai minggu ke 4 bulan II ( 21 HST ) sampai minggu 1 bulan III ( 28 HST ). Keuntungan penyerbukan buatan adalah buah yang dihasilkan sempurna dan populasi tanaman semangka non biji dapat diatur. Bunga betina semangka non biji yang akan dipelihara yaitu mulai ruas daun ke 13 atau ke 14 untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, satu bunga jantan polinator hanya diserbukkan pada satu bunga betina semangka non biji.

image

Gambar 3. Bunga jantan dan betina (a), Cara mengawinkan bunga jantan dan betina (b)

Saat bunga betina mekar dan masak yang ditandai keluarnya lendir pada putik, segera lakukan hibridisasi dengan tetua jantan pasangan hibridanya.
• Penjarangan (Seleksi) Buah
Setelah 3-5 hari setelah penyerbukan dapat diketahui keberhasilan penyerbukan tersebut. Ciri penyerbukan yang berhasil yaitu bunga yang pada saat diserbuki menghadap ke atas menjadi terbalik menghadap ke bawah dan bakal buah berkembang. Jumlah buah yang dipelihara tergantung kebutuhan pasar dan kondisi tanaman.
• Pemberian Seresah/Jerami/Alas Buah
Seresah jerami selain untuk alas buah juga un tuk menekan pertumbuhan gulma. Buah yg tidak diberi alas bentuknya menjadi tidak normal dan mudah terserang penyakit. Pada musim hujan, alas buah diganti dengan bilah bambu. Jerami basah mengundang perkembangbiakan patogen penyakit tanaman
• Pengairan
Tanaman semangka memerlukan banyak air terutama pada fase vegetatif tetapi tidak sampai tergenang. Pada fase generatif (muncul bunga) air perlu dikurangi. Pada fase pembesaran buah air ditambah lagi. Pada fase pemasakan buah pemberian air dikurangi.
• Penyiangan dan Pendangiran
Penyiangan dan pendangiran dilakukan minimal 2 kali bersamaan dengan pendangiran. Pekerjaan ini dilakukan dengan hati-hati jangan sampai mengenai perakaran karena mudah terinfeksi bibit penyakit.
• Pupuk Tambahan
Pupuk tambahan yang diberikan pada tanaman sampai berumur 25 HST adalah pupuk daun dan pupuk siram (kocoran) dengan kandungan N tinggi. Pupuk yang digunakan adalah pupuk daun Multimikro dengan dosis 2 cc/l dan campuran ZA + NPK (15:15:15) yang dicairkan 1:1 yaitu 5 g per liter air. Fase generatif dan pembuahan dengan pemberian NPK 10 g /l dicairka n dan disiramkan sebanyak 250 ml/lubang tanam. Pada fase pembesaran dan peningkatan kadar gula buah (45 HST dan 55 HST) diberikan penambahan KNO3 10-15 g /l (dicairkan) ml/lubang tanam.

image

Tabel 2. Kebutuhan pupuk dan insektisida pada budidaya semangka sistem hamparan dengan mulsa PHP

• Pembalikan Buah
Pembalikkan buah cukup dilakukan dua kali seminggu. Warna kulit buah yang tidak pernah dibalik akan berwarna putih kekuningan karena tidak terkena sinar matahari.

DAFTAR PUSTAKA

Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2018. SEMANGKA ( Citrullus vulgaris ). Jakarta

Sunyoto, Djoko Sudarso danTri Budiyanti. 2006. Petunjuk Teknis Budidaya Semangka. ISBN : 978-979 15346-9-7. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. Solok

1 Like