Apa yang anda ketahui tentang sejarah Kerajaan Buleleng ?

Kerajaan Buleleng

Kerajaan Buleleng merupakan salah satu Kerajaan Hindu Budha tertua di Bali. Kerajaan ini berkembang pada abad IX-XI Masehi. Kerajaan ini diperintah oleh Dinasti Warmadewa. Kerajaan ini dapat dipelajari melalui prasasti Belanjong, Penempahan, dan Melatgede. Kerajaan ini berpusat di Buleleng, Bali bagian utara. Buleleng tereletak dipesisir pantai, yang menyebabkan Buleleng sering disinggahi kapal-kapal.

Apa yang anda ketahui tentang sejarah Kerajaan Buleleng ?

Kerajaan Buleleng merupakan suatu kerajaan yang terletak di Utara Bali. Kerajaan yang dibangun pada pertengahan abad 17 ini dibangun oleh seorang raja yang bernama I Gusti Anglurah Panji Sakti yang merupakan sseseorang yang berasal dari Wangsa Kepakisan yang dilakukan dengan menyatakan semua wilayah Utara Bali yang sebelumnya lebih dikenal Den Bukit yang memiliki wilayah yang cukup besar dengan penduduk yang cukup banyak.

Kerajaan Buleleng dibangun berkat campur tangan dari I Gusti Anglurah Panji Sakti yang saat kecil memiliki nama panggilan I Gusti gede Pasukan. Ayahnya sendiri bernama I Gusti Ngurah Jelantik dan ibunya merupakan selir yang memiliki nama Ni Luh Pasek yang berasal dari Desa Panji .

Sebagai seseorang yang memiliki andil dalam membangun kerajaan Buleleng, I Gusti Anglurah dibekali oleh suatu kekuatan sihir yang berasal dari orang tuanya. Ayahnya sendiri, I Gusti Ngurah Jelantik merasa terbebani dengan adanya kekuatan yang dimiliki karena itu bisa membuatnya mencelakakan putra mahkota.

Dan karena hal itulah, I Gusti Ngurah Jelantik menyingirkan I Gusti Anglurah yang kala itu masih berusia 12 tahun ke daerah asal ibunya yaitu Desa Panji.Dan pada saat itulah akhirnya I Gusti Anglurah Panji Sakti yang berada di Den Bukit dan menguasai daerah tersebut membangun sebuah kerajaan yang dinamakan Kerajaan Buleleng, yang mana kekuasaannya tersebut meluas hingga ke ujung Timur Jawa.

image

Setelah I Gusti Ngurah Panji Sakti telah meninggal pada tahun 1704, barulah kerajaan Buleleng menjadi mulai goyah karena adanya perbedaan pendapat oleh para putera-puteranya yang saling menyerang.

Pada tahun 1732, akhirnya kerajaan di kuasai oleh kerajaan Mengwi yang mana diambil alih akibat kekalahan perang, namun pada tahu 1752 Kerajaan Buleleng kembali merdeka. Namun tak lama setelahnya, Kerajaan Buleleng jatuh oleh kekuasaan kerajaan Karang asem pada tahun 1780 yang mana dikuasai oleh I Gusti Gde Karang dan kemudian membangun sebuah istana yang megah sebagai kerajaannya.

Dan setelah I Gusti Gde, raja selanjutnya yang berkuasa yaitu I Gusti Panang Canang yang berkuasa hingga pada akhirnya harus pensiun pada tahun 1821. Semakin berjalannya waktu, kerajaan Karangasem pun kian melemah karena adanya beberapa kali pergantian raja yang menjadikan kekuatan dari kerajaan Karangasem sangat lemah. Dan di tahun 1824 I Gusti made Karangasem akhirnya memerintah bersama dengan patih I Gusti Jelantik hingga pada akhirnya Belanda mengambil kekuasaan kerajaan pada tahun 1849.

Ditahun 1846, Kerajaan Buleleng pada akhirnya diserang oleh banyaknya pasukan Belanda, namun cukup mendapat perlawanan yang cukup sengit dari pihak Buleleng yang di pimpim oleh I Gusti Ketut Jelantik. Namun apda akhirnya perang tak selesai begitu saja, karena pada tahun 1848, kembali lagi mendapatkans erangan oleh sejumlah pasukan Belanda yang ingin menguasai daerah tersebut. Dan diserangan yang ketiga yaitu apda datahu 1849 Belanda mampu untuk mengahncurkan Benteng Jagaraga dan Kerajaan bisa diambil alih oleh Belanda. Karena itu, semenjak kekalahan tersebut kerajaan di perintah oleh pihak Belanda.