Apa yang Anda ketahui tentang Sandwich Generation?

Apa yang Anda ketahui tentang Sandwich Generation ?

Dalam dunia keuangan saat ini tengah banyak yang membicarakan soal generasi sandwich. Lalu, apa yang Anda ketahui tentang Sandwich Generation ?

1 Like

Penggunaan ungkapan ‘Sandwich Generation’ relatif baru dalam istilah kebijakan di Inggris. Meskipun istilah ini secara umum dipahami merujuk pada orang-orang yang secara bersamaan merawat orang tua atau kakek-nenek mereka dan anak-anak atau cucu-cucu mereka, ada variasi yang tepat tentang apa yang dimaksud dengan ini. Misalnya, bagi sebagian orang, ungkapan itu menyiratkan kelompok usia tertentu dari penjaga “sandwich” (mis. Awal 40-an), atau anak-anak mereka (mis. Lebih atau di bawah 18).

Definisi Generasi Sandwich

  1. Ipsos MORI (2008) mendefinisikan generasi sandwich sebagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok orang yang secara bersamaan memberikan perawatan, termasuk mendukung secara finansial, kepada generasi muda dan tua pada saat yang sama.
  2. Pierret (2006) mendefinisikan sandwich generation dari dua perspektif, yakni pada tingkat kolektif dan individu. Perspektif di tingkat kolektif, generasi sandwich adalah sebuah generasi yang memiliki tua orangtua dan anak-anak di waktu yang sama. Dalam tingkat individu, generasi sandwich adalah sebuah generasi yang diperas antara permintaan serentak untuk peduli pada orang tua dan mendukung kehidupan anak-anaknya.
  3. Sedangkan menurut William (2004), generasi sandwich adalah individu yang terperangkap di antara tuntutan merawat anak-anak dan merawat manula.
  4. Generasi sandwich adalah generasi setengah baya yang memiliki orangtua lanjut usia dan anak-anak tanggungan. Dalam pengertian individual, istilah ini menggambarkan orang-orang yang terjepit di antara tuntutan simultan merawat orangtua yang sudah lanjut usia dan mendukung anak-anak mereka yang masih bergantung (Ward & Spitze, 1998).

Sandwich generation merupakan sebutan bagi mereka yang terjebak dalam berbagai tuntutan akan kebutuhan ini dan mengalami keterbatasan dalam sumber daya waktu, uang, dan energi. Efek dari hal ini bisa menyebabkan kelelahan sang pengasuh, ialah kelelahan secara fisik, mental, dan emosional saat merawat keluarga yang sudah berumur (Barnhart dalam Papalia, 2008). Sementara itu, menurut Boston Women’s Health Book Collective (dalam Matlin, 2008) istilah sandwich generation mengacu kepada individu dewasa madya, khususnya wanita, yang menemukan bahwa dirinya bertanggung jawab atas anak yang bergantung kepadanya dan juga bertanggung jawab atas orang tuanya yang lansia.

Banyak peneliti yang menaksir bahwa tugas merawat orang tua lansia yang memiliki kesehatan buruk, tiga kali lebih besar kemungkinannya dilakukan oleh anak perempuan daripada anak laki-laki (Cruikshank; Hunter; Mosher & Danoff-Burg dalam Matlin, 2008). Namun, saat orang tua lansia yang disabled berjenis kelamin pria, maka anak laki-laki yang memiliki tanggung jawab lebih besar untuk merawat orang tua tersebut (Lee; Dwyer; Coward dalam Belsky, 1997). Tampaknya hal tersebut agak berbeda dengan hasil sebuah studi yang melibatkan 114 partisipan lansia pada sebuah desa di Indonesia. Hasil studi tersebut menyatakan bahwa para lansia pria lebih memilih untuk dirawat oleh istri atau anak perempuan saat mereka sakit. Sementara itu, para lansia wanita lebih memilih untuk dirawat oleh anak perempuan saat mereka sakit (Dewi, Suratmi, Agustin dalam Silalahi dan Meinarno, 2010).

Dilansir dari Kusumaningrum (2018), data wanita bekerja pada generasi sandwich di Indonesia menurut kajian demografis menyatakan bahwa 6,42% dari total 7,009 rumah tangga yang diteliti merupakan generasi sandwich dan 10,9-11,3% merupakan wanita bekerja (Samudra & Wisana, 2016). Penelitian pada 18 wanita bekerja pada generasi sandwich menyatakan bahwa terdapat beberapa cara untuk strategi menyeimbangkan peran antara pengasuhan anak dan orangtua serta bidang pekerjaan. Hasil interview menyatakan bahwa menjaga kesehatan dan kesejahteraan, menekan rasa perfeksionis, mengelola waktu dan energi, sedikit melepas tanggung jawab, membina hubungan sosial, dan hubungan asistensi/pihak yang dapat meringankan beban domestik (Evans, dkk., 2016). Konflik keluarga dan pekerjaan juga menjadi perhatian wanita bekerja pada generasi sandwich (Aazami, Shamsuddin, & Akmal, 2017).

Referensi